Ketika menyebut Al Azhar, pikiran kita adalah kuliah. Apakah kuliah S1, S2, atau S3. Ternyata tidak demikian. Tidak semua anak Indonesia yang datang di Al-Azhar Kairo langsung kuliah di Al-Azhar, tetapi mereka ada yang belajar di ma’had bu’uts, ada yang di SMA Al-Azhar, bahkan di Ma’had Al-Azhar atau Al-Azhar Institute for Teaching Arabic to Non Native Speaker.
Bagi para orang tua harus berhati-hati jika mau mengirimkan anak belajar di Al-Azhar. Ada mediator yang hanya sekedar membawa calon mahasiswa ke Mesir. Sampai di Mesir dikemanakan terkadang tidak jelas. Harusnya mereka didaftarkan di Universitas Al-Azhar tetapi masuk di Ma’had Bu’uts. Akhirnya sampai bertahun-tahun belum masuk kuliah.

Tetapi ada juga yang datang di Al-Azhar untuk kepentingan belajar bahasa Arab. Mereka biasanya langsung di Ma’had Al-Azhar atau Al-Azhar Institute dengan jangka waktu dua pekan, sebulan, dua bulan dan seterusnya tergantung programnya.
Lembaga yang dipimpin oleh Dr. Abdullah ini melayani pelajar dari mana saja, termasuk dari Indonesia.

Saat berkunjung ke Al-Azhar Institute kami menjumpai ada empat kelas (rombel) yang terdiri dua kelas putra dan dua kelas putri. Mereka langsung dibimbing oleh ustadz yang berasal dari Mesir. Ini program yang menarik.(fat)