Amr bin Ash (ʿAmr ibn al-ʿĀṣ) adalah salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang terkenal sebagai panglima perang dan negarawan ulung.
Beliau lahir sekitar tahun 573 M di Makkah dari suku Quraisy. Sebelum masuk Islam, ia adalah salah satu penentang utama Nabi Muhammad dan pernah berusaha menghalangi penyebaran Islam, termasuk dengan mencari perlindungan di Abisinia (Ethiopia). Namun, pada tahun 629 M, ia masuk Islam bersama Khalid bin Walid dan Utsman bin Talhah.
Sebagai panglima, Amr bin Ash dikenal karena strategi militernya yang cerdik. Ia memimpin pasukan Muslim dalam beberapa ekspedisi penting, termasuk Perang Yarmuk (636 M) yang membuka jalan bagi penaklukan Syam.
Keberhasilannya yang paling menonjol adalah penaklukan Mesir pada tahun 640 M di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab. Setelah menaklukkan Mesir, ia diangkat sebagai gubernur dan mendirikan kota Fustat, cikal bakal Kairo.
Di masa Khalifah Utsman bin Affan, ia sempat dicopot dari jabatan gubernur Mesir tetapi kembali berperan penting dalam politik saat terjadi konflik antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan.
Ia menjadi salah satu tokoh dalam Peristiwa Tahkim (arbitrase) setelah Perang Shiffin (657 M), yang berujung pada pengukuhan kekuasaan Muawiyah.
Amr bin Ash wafat sekitar tahun 664 M di Mesir. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam, baik sebagai penakluk, diplomat, maupun gubernur yang membangun fondasi awal pemerintahan Islam di Mesir. (fr)