Ingin Selamat, Jaga Lisanmu

Gedung Institut eLKISI Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ۝٨ وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ۝٩

Bukankah Kami telah menjadikan untuknya dua mata, lidah, dan dua bibir? (QS. Al-Balad: 8-9)

Organ tubuh yang langsung disebut oleh Allah pada ayat di atas adalah dua mata, lisan, dan dua bibir. Lima organ tubuh itulah yang bisa menjadi sebab seseorang terjerumus dalam dosa dan Nista.

Lisan adalah anugerah besar dari Allah SWT yang dapat menjadi sumber kebaikan atau keburukan. Sebagai seorang Muslim, menjaga lisan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Perkataan yang baik dapat mendatangkan pahala, sementara ucapan yang buruk dapat menjerumuskan seseorang ke dalam dosa. Oleh karena itu, Islam memberikan perhatian besar terhadap bagaimana seorang Muslim seharusnya berbicara dan menjaga ucapannya.

Pentingnya menjaga lisan

1. Ucapan bisa menjadi penyebab seseorang selamat atau celaka.

Di dalam satu riwayat yang panjang, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Lisan bisa menjadi penyebab seseorang terjerumus ke dalam neraka.

Terkait dengan bahaya lisan, Rasulullah ﷺ mengingatkan:

وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

“Bukankah manusia akan diseret ke neraka di atas wajah mereka kecuali karena hasil ucapan lisan mereka?”) (HR. Tirmidzi)

3. Tutur kata yang baik akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan.

Perintah untuk bertutur kata yang baik tidak hanya ditujukan kepada ummat Al Qur’an saja, akan tetapi kepada segenap ummat sejak sebelum ummat Rasulullah SAW.

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًۭا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) orang-orang yang berpaling. (QS. Al-Baqarah: 83)

Cara Menjaga Lisan

1. Berbicara yang baik dan benar.

Ucapan harus mengandung kebaikan dan tidak menyakiti orang lain. Jika tidak bisa berkata baik, lebih baik diam.

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ [١٠٤:١]

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. (QS. Al Humazah (104):1)

2. Menjauhi ghibah, namimah, dan dusta.

o Allah ‘Azza wajalla melarang kepada orang-orang yang beriman untuk berlaku ghibah (menggunjing).

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ

“Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kalian membencinya.” (QS. Al-Hujurat: 12)

o Orang yang suka berlaku namimah (mengadu domba) ia tidak bisa masuk surga.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ

Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim)

o Perkataan dusta akan menjerumuskan seseorang ke dalam neraka.

إِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ

“Sesungguhnya dusta membawa kepada keburukan, dan keburukan membawa kepada neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Memperbanyak dzikrullah dan istighfar.

Memperbanyak dzikir dan istighfar adalah lebih baik daripada mengucapkan hal yang sia-sia. Hal ini harus dilakukan dalam rangka menjaga agar lisan senantiasa dalam kebaikan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا [٣٣:٤١] وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا [٣٣:٤٢]

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.(QS. Al Akhzab (33):41-42)

Jika ingin selamat, jaga lisan! Lisan memiliki peran besar dalam menentukan keselamatan seseorang di dunia dan akhirat. Karenanya jaga ucapan agar tidak terjerumus ke dalam dosa.Berkata baik, menjauhi ghibah, namimah, dan dusta, serta memperbanyak dzikir, bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan selamat di sisi Allah ‘Azza wajalla.
Semoga kita semua diberi kemudahan dalam menjaga lisan dan selalu mengucapkan kata-kata yang baik. Aamiin.

Wallahu a’lam bishshowab.