Khutbah Idul Fitri 1446 H, Mencetak Generasi yang Fitrah

Gedung Internasional Markaz Lughoh eLKISI

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I (Direktur/Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto)

Khutbah Pertama

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallah, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hari ini kita merayakan Idul Fitri, hari kemenangan setelah sebulan penuh kita melatih diri melalui ibadah puasa. Hari ini juga adalah momen kembalinya kita kepada fitrah, kesucian, dan kemurnian jiwa sebagaimana bayi yang baru dilahirkan.

Idul Fitri bukan sekadar hari raya, tetapi juga momentum untuk membangun generasi yang fitrah—generasi yang memiliki keimanan kuat, akhlak mulia, dan keteguhan dalam menjalankan Islam. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini mengajarkan bahwa setiap anak memiliki potensi kebaikan dan kesucian sejak lahir. Namun, lingkungan dan pendidikan yang akan menentukan apakah ia tetap berada dalam fitrah Islam atau menyimpang dari jalan yang benar.

Maka, sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat, kita memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak generasi yang tetap berada di atas fitrah. Bagaimana caranya?

  1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
    Anak-anak harus dididik dengan nilai-nilai tauhid, mengenalkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah, serta membangun kecintaan kepada Rasulullah SAW.
  2. Memberikan Teladan yang Baik
    Anak-anak lebih banyak belajar dari perilaku kita dibandingkan sekadar nasihat. Jika kita ingin generasi yang jujur, maka kita harus jujur. Jika ingin mereka shalat, kita harus mencontohkan shalat tepat waktu.
  3. Membiasakan Ibadah Sejak Kecil
    Ajarkan anak-anak untuk mencintai shalat, membaca Al-Qur’an, dan menjalankan kewajiban agama dengan penuh kesadaran, bukan karena paksaan.
  4. Mendidik dengan Kasih Sayang
    Rasulullah SAW adalah suri teladan dalam mendidik dengan kelembutan. Generasi yang fitrah tidak lahir dari kekerasan, tetapi dari cinta dan kasih sayang.

Ma’asyiral Muslimin,

Hari ini adalah hari kita kembali kepada fitrah. Mari jadikan hari ini sebagai awal komitmen untuk membimbing anak-anak kita agar tetap berada di atas fitrah Islam. Jika kita berhasil, maka kita telah berkontribusi dalam membangun generasi yang kuat iman dan akhlaknya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd.

Khutbah Kedua

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallah, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Di hari yang suci ini, marilah kita memperbanyak istighfar dan doa, semoga Allah menerima amal ibadah kita selama Ramadan dan mengampuni segala dosa kita.

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang selalu istiqamah dalam keimanan. Bimbinglah anak-anak kami agar tetap berada di atas fitrah Islam. Anugerahkan kepada mereka akhlak yang mulia, ilmu yang bermanfaat, dan hati yang taat kepada-Mu.

Ya Allah, berkahilah negeri kami dengan generasi yang beriman dan bertakwa, yang akan menjadi pemimpin masa depan yang adil dan amanah.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd.

Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum.* Semoga Allah menerima amal kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.