Pondok, Rumah Pertama Para Penjaga Ilmu dan Adab

Gedung Pesantren Internasional Azhari Pondok Pesantren eLKISI

Pondok bukan sekadar tempat belajar, apalagi cuma tempat tinggal.
Bagi santri, pondok adalah rumah pertama—tempat jiwa dibentuk, adab ditanamkan, dan ilmu dicurahkan seperti hujan yang menyuburkan jiwa.

Di balik lantunan Qur’an dan hadits,
di balik suara kentongan sahur dan tadarus malam,
ada perjuangan sunyi yang kadang tak tampak.
Namun justru di sanalah letak kemuliaannya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“حُجِبَتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ”

“Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Dan pondok, dengan segala tantangan dan pengorbanannya,
adalah bagian dari jalan menuju surga itu.
Menahan rindu, melepas kenyamanan,
belajar bangkit ketika jatuh, dan terus melangkah meski lelah.
Semua itu bukan beban, tapi bentuk latihan jiwa agar lebih kuat dan tangguh.

Santri bukan hanya menghafal Qur’an, tapi juga menyelami tata bahasanya.
Bukan hanya menghafal hadits, tapi memahami maknanya.
Belajar fiqih agar bisa mengamalkannya,
belajar aqidah agar tertanam iman dan terbentuk kepribadian yang kokoh.

Namun semua ilmu itu akan kosong tanpa adab.
Maka, santri dididik untuk mengutamakan adab kepada Allah dan Rasul-Nya.
Menjaga adab kepada guru, karena mereka adalah pewaris ilmu kenabian.
Berbakti kepada orang tua, karena ridha Allah ada pada ridha mereka.
Dan beretika dalam kehidupan sosial—santun dalam bicara, tenang dalam bersikap, dan hormat dalam pergaulan.

Soal biaya? Tak sedikit yang mengira mondok itu mahal. Padahal jika dihitung, tak jauh beda dengan biaya hidup di rumah.
Di pondok, biaya sudah mencakup kebutuhan harian: makan, tempat tinggal, pendidikan diniyah dan umum.
Semuanya dibalut dalam sistem pendidikan yang tak hanya menyiapkan ijazah, tapi juga membentuk karakter dan keimanan.

Jadi santri memang penuh tantangan.
Tapi percayalah, kamu sedang menempuh jalan para ulama dan orang-orang mulia.
Jangan biarkan rasa malas, putus asa, atau keluh kesah mendikte langkahmu.
Gantikan semua itu dengan tekad, syukur, dan keikhlasan.
Karena kamu tidak sekadar menuntut ilmu—
kamu sedang menempuh jalan menuju ridha dan surga-Nya.

Selamat datang kembali, anak-anakku di Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI. Semoga kalian menjadi generasi penjaga adab dan ilmu.