DOSA, DO’A dan KEBAIKAN

Kiai Fathur Rohman sedang berada di Masjid Nabawi Madinah, Jum'at 11 April 2025

Oleh: Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
(Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto)

Dua perkara yang tidak boleh kita anggap enteng, yaitu perkara dosa dan do’a. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam mengingatkan:

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرُّ (مسند أحمد : ٢١٣٥٢)

Dari [Tsauban] berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda; “Seseorang itu terhalang dari rizki karena dosa yang dilakukannya, tidak ada yang menolak takdir selain doa dan tidak ada yang menambahi umur selain kebaikan.” (Musnad Ahmad : 21352)

Hadits yang diriwayatkan oleh Tsauban ini mengandung beberapa poin penting yang telah dijelaskan oleh para ulama, yaitu:

1. Pengaruh Dosa terhadap Rizki

    Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa seseorang dapat terhalang dari rizki karena dosa yang dilakukannya. Para ulama menjelaskan bahwa dosa dapat menyebabkan hilangnya berkah dalam hidup seseorang, termasuk dalam hal rezeki.

    Ibn Rajab Al-Hanbali menekankan bahwa setiap amal buruk akan membawa dampak negatif, baik di dunia maupun di akhirat. Dosa bisa menjadi penghalang bagi datangnya rezeki dan keberkahan. Sedangkan Imam Al-Ghazali mengingatkan bahwa ketaatan kepada Allah ‘Azza wajalla akan mendatangkan rizki, sedangkan kemaksiatan justru sebaliknya.

    2. Do’a sebagai Penolak Takdir

    Hadits ini juga menegaskan bahwa tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali do’a. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran do’a dalam kehidupan seorang Muslim. Ibn Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa do’a memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan dan memperbaiki situasi sulit, meskipun takdir sudah ditentukan. Selain itu do’a dianggap sebagai bentuk pengharapan dan ketergantungan kepada Allah ‘Azza wajalla, serta merupakan salah satu cara untuk meminta pertolongan-Nya.

    3. Kebaikan Menambah Umur

    Sabda Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan (al-birr) yang dapat menambah umur menunjukkan hubungan antara amal baik dengan panjang umur. Para ulama sepakat bahwa berbuat baik tidak hanya memberikan manfaat spiritual tetapi juga berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Demikian juga dengan kebaikan kepada orang lain, berbakti kepada orang tua, serta melakukan amal shalih lainnya diyakini bisa mendatangkan keberkahan dalam hidup dan memperpanjang usia.

    Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita melalui ketaatan kepada Allah SWT serta memperbanyak do’a agar mendapatkan rahmat-Nya di dunia maupun di akhirat.