Mojokerto, 11 Mei 2025 – Santri Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto menunjukkan inovasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan galon bekas sebagai media tanam. Program ini melibatkan seluruh wali santri yang berkontribusi dengan menyumbangkan galon bekas guna dijadikan wadah bercocok tanam.
Dalam kegiatan yang berlangsung sejak Ahad (11/5), setiap santri diberikan satu galon untuk diisi dengan media tanam dan ditanami benih sayuran seperti cabai, kangkung, dan bayam. Mereka bertanggung jawab untuk merawat tanaman hingga masa panen tiba. Selain itu, pembimbing pesantren memberikan pelatihan teknis tentang penyiraman, pemupukan organik, dan pemantauan pertumbuhan tanaman.
Koordinator kegiatan, Ustadz Ali Murtadlo, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya bercocok tanam dan menjaga lingkungan.
“Kami berharap melalui program ini, santri dapat memahami langsung proses penanaman, menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, serta berkontribusi dalam ketahanan pangan,” ujarnya.

Selain aspek ilmiah dan lingkungan, kegiatan ini juga memiliki nilai spiritual. Para santri merenungkan sabda Nabi Muhammad ﷺ: “Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, lalu dimakan oleh manusia, binatang, atau apa saja, melainkan itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan adanya program ini, santri eLKISI Mojokerto semakin mengukuhkan peran mereka sebagai pelopor aksi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis kemandirian komunitas. (ron)
