Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI kembali membuat terobosan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an dengan mendatangkan Muhaffiz Al-Qur’an bersanad dari Mesir, Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil. Kedatangan Syaikh Farid diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memperkuat program hafalan Al-Qur’an di pesantren eLKISI.
Syaikh Farid, seorang muhaffiz yang memiliki sanad Al-Qur’an hingga ke Rasulullah SAW, tiba di Ponpes eLKISI pada 1 Juni 2024. Kedatangan beliau disambut hangat oleh para santri, pengajar, serta seluruh keluarga besar pondok pesantren. Dalam sambutannya, Direktur Ponpes eLKISI mengungkapkan kebanggaannya dapat menghadirkan sosok ulama besar seperti Syaikh Farid.
“Kami merasa terhormat dan bersyukur atas kedatangan Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil. Beliau adalah seorang ulama yang memiliki keilmuan dan pengalaman yang sangat luas dalam bidang hafalan Al-Qur’an. Kehadiran beliau diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para santri untuk semakin giat dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an,” ujar Kiai Fathur Rohman.
Selama berada di Ponpes eLKISI, Syaikh Farid akan memberikan berbagai program intensif, termasuk tahsin (perbaikan bacaan), tahfidz (hafalan), serta pemahaman mendalam tentang makna dan tafsir Al-Qur’an. Beliau juga akan mengadakan sesi tanya jawab dan diskusi dengan para santri, untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai ilmu Al-Qur’an.
Selain program pengajaran untuk santri, Syaikh Farid juga akan memberikan pelatihan khusus bagi para ustadz dan ustadzah di Ponpes eLKISI. Kepala Diniyah Ponpes eLKISI, Ustadz Syaikhu Abdul Amin, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pondok pesantren untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an dan menjadikan Ponpes eLKISI sebagai salah satu pusat pendidikan Al-Qur’an terbaik di Indonesia.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para pengajar di Ponpes eLKISI dapat mengadopsi metode pengajaran yang lebih efektif dan inspiratif, sehingga dapat mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya hafal secara teks, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an,” ujar Ustadz Syaikhu. (jo)