Oleh: Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
(Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto)
SUPAYA DO’A KITA DIKABULKAN ALLAH
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ (مسند أحمد : ١۰٧۰٩)
Dari [Abu Sa’id] berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang berdo’a dengan do’a yang tidak untuk keburukan dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan; doanya akan segera dibalas, akan ditunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal, ” para sahabat bertanya, “Jika demikian kita minta yang lebih banyak, ” beliau bersabda: “Allah memiliki yang lebih banyak.” (Musnad Ahmad : 10709)
Penjelasan Hadits:
Hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan doa dan bagaimana Allah akan merespons doa hamba-Nya. Berikut adalah penjelasan dari para ulama terkait hadits ini:
1. Makna Hadits
Hadits di atas menegaskan bahwa setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang muslim, selama tidak mengandung unsur dosa atau memutuskan tali silaturahmi, akan mendapatkan perhatian dari Allah. Ada tiga kemungkinan respons dari Allah terhadap do’a tersebut:
- Doa dikabulkan segera: Hamba akan melihat hasil doanya dalam waktu dekat.
- Doa ditunda hingga di akhirat: Pahala dari doa tersebut akan diberikan di hari kiamat sebagai ganjaran atas kesabaran dan ketekunan berdoa.
- Dijauhkan dari keburukan: Sebagai bentuk kasih sayang-Nya, Allah dapat menghindarkan hamba-Nya dari musibah atau keburukan yang setara dengan apa yang mereka doakan.
2. Keutamaan Doa
Para ulama seperti Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan betapa pentingnya berdo’a dalam Islam. Do’a adalah salah satu bentuk ibadah dan pengakuan atas ketergantungan manusia kepada Tuhan. Dalam konteks ini, setiap muslim dianjurkan untuk terus berdo’a dengan penuh harapan.
3. Syarat Do’a
- Ulama juga menekankan syarat-syarat dalam berdo’a berdasarkan hadits ini:
- Doanya harus bebas dari dosa (itsm).
- Tidak boleh memutus silaturahmi (qati’at ar-rahim).
- Hal ini menunjukkan bahwa niat baik dan tindakan positif sangat penting dalam proses berdo’a.
4. Pentingnya Memperbanyak Doa
Ketika para sahabat bertanya tentang memperbanyak permohonan kepada Allah, Nabi Muhammad (saw) menjawab bahwa “Allah memiliki yang lebih banyak.” Ini menunjukkan sifat kemurahan hati dan kelimpahan rahmat Allah; Dia mampu memberikan lebih banyak daripada apa pun yang diminta oleh hamba-Nya.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, hadits ini menggambarkan betapa besar perhatian Allah terhadap hamba-hamba-Nya ketika mereka berdo’a dengan tulus dan ikhlas tanpa melanggar batasan-batasan moral atau sosial. Ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu bersandar pada Tuhan melalui do’a serta menjaga niatan baik dalam setiap permohonan mereka.