Home Blog

Sinergi Hebat Polri dan Santri Ponpes eLKISI: Tanam Jagung Serentak Demi Ketahanan Pangan Nasional

0

Pungging, Mojokerto — Rabu, 6 Agustus 2025 menjadi hari bersejarah bagi Pondok Pesantren eLKISI dan masyarakat Pungging. Dalam semangat kebersamaan dan pengabdian terhadap negeri, Polsek Pungging bersama para santri Ponpes eLKISI melaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

KH Fathur Rohman (topi biru) bersama KAPOLSEK dan MUSPIKA Pungging dalam acara penanama jagung bersama santri

Kegiatan yang berlangsung di lahan seluas 1 hektar di sebelah barat Lapangan Edupark eLKISI ini menggunakan 7 kilogram bibit jagung, dan menjadi simbol kuat sinergi antara Polri, pesantren, petani, dan pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting dan unsur masyarakat, di antaranya:

  • KH. Fathur Rohman, Pengasuh Ponpes eLKISI
  • Kapolsek Pungging
  • Danramil Pungging
  • Camat Pungging
  • Babinkamtibmas & Babinsa
  • Kepala Desa Purworejo
  • Koordinator PPL Pungging
  • Ketua Gapoktan
  • Anggota Polsek Pungging
  • Para santri dan petani lokal

Dalam sambutannya, KH. Fathur Rohman menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif ini. “Kegiatan ini bukan hanya soal menanam jagung, tetapi juga menanam semangat kebersamaan, ukhuwah, dan cinta tanah air. Sinergi antara pesantren dan aparat keamanan adalah modal besar dalam membangun bangsa,” ujarnya.

Penanaman jagung ini bukan hanya kegiatan simbolik, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Dengan melibatkan para santri, kegiatan ini menjadi sarana edukasi langsung tentang pentingnya pertanian dan kontribusi nyata terhadap masyarakat.

Kapolsek Pungging dalam keterangannya menyebutkan bahwa keterlibatan pesantren dalam program ketahanan pangan adalah langkah strategis. “Pesantren adalah mitra penting dalam membangun bangsa, bukan hanya dari sisi spiritual, tetapi juga sosial dan ekonomi,” tegasnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi model inspiratif bagi wilayah lain di Indonesia. Sinergi antara aparat, pesantren, dan masyarakat adalah kekuatan besar yang mampu menghadirkan solusi konkret bagi tantangan bangsa, termasuk dalam sektor pangan.

Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, penanaman jagung serentak ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. (NVL)

Foto penyerahan pupuk oleh KAPOLSEK Pungging kepada Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto (KH Fathur rohman)

Pelantikan Dewan Ambalan Habibi-Ainun Pramuka SMA eLKISI: Tongkat Estafet Kepemimpinan Berpindah Tangan

0

Mojokerto, 2 Agustus 2025 — Lapangan PPIC eLKISI Mojokerto menjadi saksi momen bersejarah dalam dunia kepramukaan SMA eLKISI, yakni pelantikan Dewan Ambalan Habibi-Ainun yang baru. Acara ini diikuti oleh siswa kelas 11 dan 12 sebagai bagian dari proses regenerasi kepemimpinan dalam organisasi Pramuka sekolah.

Pelantikan ini bertujuan untuk mengangkat kepengurusan baru, menggantikan pengurus sebelumnya dari kelas 12 yang telah menyelesaikan masa baktinya. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembekalan materi oleh Kak Munif selaku Pembina Pramuka di Auditorium eLKISI, dilanjutkan dengan jelajah malam yang berlangsung sejak pukul 21.30 hingga 02.00 dini hari di area EDUPARK eLKISI dan melintasi beberapa desa sekitar.

Kegiatan jelajah di pos 3 (Lapangan EDUPARK eLKISI)

Menurut Abimanyu, ketua pelaksana acara, kegiatan berjalan dengan lancar meskipun menghadapi berbagai tantangan. “Banyak rintangan yang membuat kami sempat merasa kurang semangat, namun berkat pertolongan Allah SWT, semua bisa dilalui dengan baik dan memberikan hasil terbaik,” ujarnya.

Dalam sesi pelantikan, ketua Dewan Ambalan Ainun periode sebelumnya menyampaikan kesan dan pesan mendalam. “Saya bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan belajar arti kehidupan sosial melalui organisasi ini. Beban amanah yang berat telah kami jalani dengan kekuatan dan kesabaran. Untuk pengurus baru, saya berpesan agar tetap semangat dan istiqomah dalam menjalankan program kerja serta siap mental menghadapi tantangan di mana pun berada,” tuturnya.

Pemasangan lencana bantara oleh Ustad Gunanto Amintoko, M. Pd, (Kepala Sekolah SMA eLKISI)

Sementara itu, ketua Dewan Ambalan baru mengungkapkan perasaannya setelah dilantik. “Awalnya saya merasa grogi karena belum berpengalaman, namun ini adalah langkah awal dalam menciptakan episode baru dalam hidup saya. Pramuka mengajarkan saya tentang kebersamaan, solidaritas, dan hidup saling berbagi. Saya yakin, mengurus Dewan Ambalan akan menjadi cerita berharga bagi saya dan teman-teman seperjuangan.”

Pelantikan ini tidak hanya menjadi ajang serah terima jabatan, tetapi juga momentum pembelajaran dan pembentukan karakter bagi para siswa. Semangat kepramukaan terus dikobarkan di SMA eLKISI sebagai bagian dari pendidikan kepemimpinan dan pengabdian. (af)

Silatnas ke-12 eLKISI: Ribuan Aktivis Dakwah Padati Mojokerto, Pesan Persatuan dan Dakwah Kreatif Menggema

0

Mojokerto, Ahad 27 Juli 2025 — Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto kembali menjadi pusat perhatian nasional dengan digelarnya Silaturrahim Nasional (Silatnas) ke-12. Acara ini menjadi ajang reuni akbar jamaah dari seluruh penjuru Indonesia, sekaligus momentum konsolidasi dakwah lintas ormas dan generasi.

Acara yang digelar di kompleks Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto Jawa Timur ini dihadiri oleh lebih dari 8.000 peserta, mulai dari pegiat dakwah, tokoh ormas Islam, hingga masyarakat umum. Hadir pula tokoh-tokoh nasional dan internasional seperti:

  • Wakil Menteri Agama RI, Dr. H.R. Muhammad Syafi’i, M.Hum.
  • Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, KH Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si.
  • Pengasuh PPIC eLKISI, Dr. K.H. Fathur Rohman, M.Pd.
  • Wakil Kedutaan Besar Mesir untuk Indonesia, Mr. Osama Hamdy

Dalam tausiyahnya, KH Fathur Rahman menekankan pentingnya mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkuat persatuan umat. Beliau menyampaikan bahwa pesantren memiliki peran besar dalam membina generasi muda yang berakhlak mulia dan berilmu. “Dakwah harus dilakukan dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan penuh keikhlasan agar keberkahan dari Allah senantiasa menaungi setiap langkah,” ujarnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa di era digital ini, penyebaran pesan keagamaan harus tetap mengedepankan nilai-nilai toleransi, damai, dan kasih sayang. Dakwah harus kreatif dan mampu menjangkau generasi muda melalui media yang relevan.

Tak hanya itu, KH Fathur Rahman menegaskan bahwa keberhasilan dakwah dan pendidikan keagamaan sangat bergantung pada kekompakan dan sinergi antara ulama, pesantren, dan masyarakat. Beliau mengajak seluruh umat untuk terus berbuat kebaikan, menjaga ukhuwah, dan mempererat silaturrahim demi kemuliaan umat dan kejayaan bangsa.

Kehadiran Mr. Osama Hamdy dari Kedutaan Besar Mesir menjadi simbol dukungan internasional terhadap kiprah dakwah dan pendidikan pesantren di Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara eLKISI dan Universitas Al-Azhar Kairo, serta harapan agar hubungan keilmuan dan dakwah antara kedua negara semakin erat.

Silatnas ke-12 ini menjadi bukti bahwa eLKISI bukan hanya pesantren, tetapi juga pusat gerakan dakwah dan pendidikan Islam yang berdampak luas, serta menjadi simbol persatuan umat Islam di Indonesia dan dunia. (AF)

Momen sambutan hanyat oleh pengasuh Ponpes eLKISI kepada jamaah yang hadir

Wamenag RI: Pesantren Adalah Pilar Peradaban dan Persatuan Umat

0

Mojokerto, 27 Juli 2025 — Dalam acara Silaturrahim Nasional (Silatnas) ke-12 yang digelar di Pondok Pesantren eLKISI, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. KH. Roro R. Muhammad Syafi’i, menyampaikan tausiyah yang menginspirasi ribuan peserta yang hadir dari berbagai daerah.

Dalam pidatonya, Wamenag menekankan pentingnya mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkuat persatuan umat di tengah tantangan zaman. Ia menyebut bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa dan menjadi pusat dakwah yang bermakna dan berkelanjutan.

“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga tempat membangun peradaban. Santri harus menjadi pelopor dalam memperkuat iman, menjaga akhlak mulia, dan merawat keutuhan NKRI,” ujar beliau.

Wamenag juga mengajak para santri dan aktivis dakwah untuk mengembangkan metode dakwah yang modern dan kreatif, termasuk melalui media digital. Menurutnya, dakwah harus mampu menjangkau generasi muda dengan pendekatan yang relevan, menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai, toleran, dan rahmatan lil ‘alamin.

Lebih lanjut, beliau mengingatkan bahwa keberhasilan kegiatan keagamaan tidak lepas dari doa, ikhtiar, dan sinergi semua elemen masyarakat. “Kita harus terus beribadah, menjaga ukhuwah, dan mendukung kemajuan pesantren demi masa depan bangsa yang lebih baik,” tuturnya.

Acara Silatnas ke-12 ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi dakwah lintas ormas dan generasi, serta memperkuat peran pesantren sebagai pusat pembinaan umat dan penjaga nilai-nilai kebangsaan. (AR)

dari kiri, Fathurrahman Kamal.,Lc.,M.Si (Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah),  Dr. H.R. Muhammad Syafi’i, M.Hum., (WAMENAG RI) & Dr. K.H. Fathur Rohman, M. Pd., (Pengasuh PPIC eLKISI)

Ini Bukan Sekadar Silatnas eLKISI

Potret kehadiran seluruh elemen pada silatnas eLKISI ke 12, mulai dari Wakil Menteri Agama RI sampai jamaah daerah-daerah.

Kalau kalian berpikir ini adalah Silatnas keluarga besar wali murid dan alumni eLKISI, kalian salah besar.
Ini adalah Silatnas para aktivis dakwah se-Jawa Timur, yang sudah digelar untuk ke-12 kalinya.

Jumat kemarin, saya sempat bertanya pada Kyai, “Yang datang kira-kira 3.000 orang, Tadz?”
“Yo, ndaklah. Hari ini yang sudah konfirmasi datang sudah lebih dari 4.000,” jawab Kyai Fathurrohman.

Malam harinya, setelah rapat Dewan Dakwah, saya dapat stiker VIP agar bisa parkir di depan pondok. Tahun lalu, saya cukup ngos-ngosan karena dapat parkir paling jauh.

Tapi saya diingatkan oleh Cak Akbar, “Masio nggawe stiker VVIP, kalau datang di atas jam 8, gak bakalan bisa parkir depan pondok.”

Sabtu malam, di grup WhatsApp, saya baca sudah ada beberapa undangan yang naik motor dari kota lain, berhujan-hujan menuju lokasi acara.

Dan benar saja. Seperti tahun lalu, saya datang jam 09.30. Stiker VIP tidak berlaku. Saya dapat parkir di lahan bekas kebun yang kering, cukup jauh dari pondok.

Kiri kanan jalan menuju pondok sudah dipenuhi lapak-lapak warga. Undangan masih terus berdatangan.
“Wah, ini berkah buat warga,” pikir saya, sambil mampir beli arumanis—camilan favorit saya waktu kecil.

Saat masuk pondok, Pak Kyai sedang memberikan sambutan. Saya hanya sempat mendengar, “Infaq yang terkumpul hari ini semua untuk warga Gaza. Dan tiap bulan, kami menyalurkan 600 paket sembako untuk beberapa desa sekitar pondok.”
Saya sibuk mencari tempat yang nyaman untuk duduk.

Kursi undangan sudah penuh.
Kamar Asyari sudah dipenuhi keluarga wali murid.
Masjid lantai atas juga penuh oleh undangan.
Akhirnya, saya dapat tempat di lantai 1, yang sudah dipadati wali murid dan keluarga. Nyelempit dekat mimbar, tapi masih nyaman untuk berkumpul bersama keluarga.

Ini bukan 4.000 orang, tapi rasanya lebih dari 8.000 yang hadir.
Sepanjang perjalanan dari parkir ke masjid, saya melihat teman-teman jamaah dari masjid sekitar perumahan. Ada juga rombongan ibu-ibu dengan seragam pengajiannya.
Yang datang bukan hanya dari Muhammadiyah dan DDII, tapi juga banyak dari kalangan NU.

Ini benar-benar Silatnas. Bukan sekadar silat mas.

Agenda gerakan dakwah tahun ini? Jujur, saya tidak mengikuti. Begitu dapat tempat duduk, saya langsung tertidur.
Dan baru terbangun menjelang salat Dzuhur.

Wakil Menteri Agama RI: “eLKISI Adalah Model Pendidikan Masa Depan”

0

Mojokerto, 27 Juli 2025 — Dalam momentum Silaturahim Nasional (SILATNAS) ke-12 yang digelar di Pondok Pesantren eLKISI, Pungging, Mojokerto, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. KH. Roro R. Muhammad Syafi’i, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap sistem pendidikan yang diterapkan di pesantren tersebut.

Dalam sambutannya di hadapan ribuan jamaah dan tamu undangan dari berbagai daerah, beliau menyoroti penampilan para santri yang membawakan hafalan hadits tematik dengan penuh percaya diri dan penguasaan materi yang luar biasa. “Ini bukan sekadar hafalan, ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan di eLKISI telah membentuk karakter dan kecerdasan spiritual para santri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Agama menegaskan bahwa Islam harus hadir dalam berbagai aspek kehidupan modern. “Islam tidak hanya bicara soal ibadah. Islam harus bicara tentang teknologi, ekonomi, pertahanan, dan pangan. Islam adalah jalan peradaban,” tegasnya, disambut takbir dan tepuk tangan dari hadirin.

Acara SILATNAS ke-12 ini juga menjadi ajang konsolidasi dakwah dan ukhuwah Islamiyah lintas ormas, dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional dari MUI, Kemenag, PP Muhammadiyah, serta perwakilan dari Universitas Al-Azhar Kairo dan Kedutaan Besar Mesir.

Pesantren eLKISI, yang dikenal dengan sistem pendidikan terpadu berbasis Al-Qur’an dan Sunnah, kembali menunjukkan kiprahnya sebagai lembaga yang tidak hanya mencetak kader dakwah nasional, tetapi juga internasional. Dengan lebih dari 80 santri yang diterima di Universitas Al-Azhar Kairo tahun ini, eLKISI semakin mengukuhkan posisinya sebagai model pendidikan masa depan. (AF)

Silatnas eLKISI ke-12: Ribuan Jama’ah Penuhi Panggung Persatuan Umat

Pungging, Mojokerto – 27 Juli 2025,
Ribuan jamaah dan simpatisan dari berbagai penjuru Nusantara berkumpul dalam acara Silaturahim Nasional (Silatnas) eLKISI ke-12, yang digelar Ahad, 27 Juli 2025, di komplek utama Pondok Pesantren eLKISI, Mojokerto. Silatnas tahun ini bukan hanya menjadi agenda tahunan pesantren, tetapi juga menjadi tonggak kebersamaan, dakwah, dan kekuatan pesantren dalam menjawab tantangan zaman.
Acara ini dihadiri oleh tokoh nasional dan regional, antara lain:
• Dr. KH. Roro R. Muhammad Syafi’i, SH, M.Hum. (Wakil Menteri Agama RI)
• Dr. KH. Fathur Rohman Kamal, M.Si. (Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah)
• Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur
• Kepala Kemenag Kab. Mojokerto, H. Muttaqin
• Ketua MUI Kab. Mojokerto
• Ketua PDM Kab. Mojokerto
• Pengurus Dewan Dakwah Provinsi dan Kab/Kota se-Jatim
• Pengurus Anshor
• Da’i, KOKAM, BANSER, FORKOMPIMCAM, serta para kyai dan ulama se-Jawa Timur
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama RI menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kualitas pendidikan di eLKISI. Ia menyebut penampilan hafalan hadits tematik para santri sebagai bukti kekuatan sistem pesantren yang khas dan berdaya saing.
“Pesantren seperti eLKISI adalah model pendidikan masa depan. Islam harus bicara teknologi, ekonomi, pertahanan, dan pangan. Islam adalah jalan peradaban,” tegasnya.
Dr. KH. Fathur Rohman Kamal, M.Si., Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, juga memberikan apresiasi atas kebersamaan seluruh elemen umat dalam satu panggung ukhuwah.
“Indah sekali melihat semua ormas Islam, para kyai, KOKAM, dan BANSER hadir bersama dalam satu majelis. Inilah wajah Islam yang harus terus kita budayakan: bersatu, damai, dan bermanfaat,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes eLKISI, Dr. Kyai Fathurrohman, S.Ag., M.Pd.I, menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh tamu, jamaah, dan masyarakat yang hadir.
“Kehadiran luar biasa dari seluruh penjuru ini membuktikan keharmonisan pondok dengan masyarakat, serta kebermanfaatan pondok yang nyata,” ujar beliau.
Beliau menegaskan bahwa selama ini, eLKISI selalu hadir bersama masyarakat dan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan umat.
• Setiap bulan, 600 paket sembako disalurkan kepada warga sekitar.
• Sekitar 30 rumah telah dibedah dan dibangun dari nol, hasil sinergi pondok, pemerintah, dan masyarakat.
• Semua ini adalah wujud nyata pondok sebagai pusat manfaat, bukan sekadar pusat ilmu.
Tak hanya itu, tahun ini menjadi capaian membanggakan dalam bidang akademik dan dakwah global:
• Banyak santri kelas 12 diterima di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam negeri.
• 82 santri diterima di Universitas Al Azhar Kairo Mesir melalui jalur Markaz Lughoh eLKISI.
• 15 santri lolos Program Pesantren Internasional Azhari.
• 2 santri kini berjuang meraih beasiswa ke Libya.
“Semangat tolabul ilmi dan dakwah global dengan wawasan ukhrowi ini harus menjadi DNA setiap unit pendidikan eLKISI. Inilah ruh dari misi besar kita: eLKISI Go Internasional,” pungkas beliau.
Yang membuat Silatnas ke-12 ini semakin istimewa adalah kehadiran jamaah dari berbagai daerah, di antaranya: Sumberjambe Banyuwangi, Ngawi, Magetan, Madiun, Jember, Kediri, Blitar, Trenggalek, Malang, Pasuruan, Jombang, Tuban, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Tulungagung, Bali dan bahkan dari Banjarmasin, Kalimantan.
Kehadiran mereka menjadi simbol nyata bahwa dakwah dan kebermanfaatan pesantren telah menembus batas wilayah, budaya, dan geografis.
Di momen ini juga Mr. Osamah Hamdy wakil Dubes Mesir hadir dan mengucapkan rasa Syukur serta bangganya kepada ponpes Elkisi. Serta beliau akan bantu urusan terkait dengan program Al Ahzar Mesir.
Syaikh Ahmad Abdul Adzim dari Mesir dan juga Kepala Mahad Azhari Elkisi menyampaikan bahwa elkisi sedang dalam proses muwafaqoh atau kerja sama dengan Al Azhar Cairo Mesir. Tahun ini insyaalloh muwafaqoh tersebut akan diresmikan dan akan disusul dengan program kerja sama yang lain seperti Markaz lughoh elkisi, dan markaz quran

Dr. KH. Roro R. Muhammad Syafi’i, SH, M.Hum. (Wakil Menteri Agama RI)
Dr. KH. Fathur Rohman
Mr. Osamah Hamdy wakil Dubes Mesir

Selain silaturahim, Silatnas ke-12 ini juga diramaikan dengan Pameran Pendidikan, yang menampilkan semua unit lembaga eLKISI dan karya-karya unggulan santri, mulai dari:
• PAUD eLKISI
• Sekolah Dasar Alam Islam Internasional (SDAI Internasional)
• SMP eLKISI
• SMA eLKISI
• Institut eLKISI
• Markaz Lughoh eLKISI (program bahasa dan persiapan Al Azhar)
• Markaz Qur’an (pusat tahfidz dan tahsin)
• Poskestren sebagai unit kesehatan yang siaga 24 jam untuk para santri
• serta berbagai program umroh, ekstrakurikuler santri, hingga berbagai karya inovatif santri lintas jenjang.
Acara juga dimeriahkan oleh penampilan santri PAUD yang mencuri perhatian hadirin dengan kepolosan dan semangat mereka dalam menyampaikan dakwah dan hafalan Qur’an.
Tak hanya itu, di momen mulia ini, eLKISI juga menggugah kepedulian kemanusiaan dengan menggalang dana solidaritas untuk saudara-saudara kita di Palestina. Jamaah pun antusias memberikan dukungan, menunjukkan bahwa semangat ukhuwah Islamiyah tak berbatas wilayah.
Silatnas ke-12 ini meneguhkan pesan: Persatuan adalah kekuatan. Dakwah adalah misi. Pesantren adalah solusi.
eLKISI untuk Indonesia. eLKISI untuk Dunia. eLKISI untuk Peradaban!

Dibuka Indent! Penerimaan Santri Baru Tahun Ajaran 2026-2027

0

Indent Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto Jawa Timur Tahun Akademik 2026-2027.

Alhamdulillah, Kabar gembira bagi bapak/ibu yang mempunyai putra-putri yang sedang duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 5 SD dan juga SMP kelas 8.

Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto membuka kesempatan pendaftaran inden bagi putra putri bapak/ibu untuk bergabung menjadi Santri di Kampus Peradaban Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto salah satu Pondok Pesantren terbaik di Jawa Timur.

Keuntungan daftar indent:

  1. Bebas Tes Masuk
  2. Uang Gedung sesuai dengan tahun pelajaran mendaftar

Daftar Online :

Kekayaan yang Paling Berharga

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
(Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto)

Wahai pasangan pengantin yang berbahagia, ketahuilah bahwa kekayaan yang paling berharga dalam sebuah rumah tangga bukan emas, bukan rumah mewah, bukan pula kendaraan megah, tapi adalah ketulusan cinta, iman yang kokoh, dan akhlak mulia antara suami dan istri.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim)

Dan sebaliknya, suami yang shalih adalah penopang kokohnya rumah tangga. Ia menjadi imam bukan hanya dalam shalat, tapi dalam arah hidup.

Kekayaan sejati dalam pernikahan adalah:

Ketika suami dan istri saling mempercayai.

Ketika mereka saling mendoakan, bukan saling curiga.

Ketika bahu menjadi tempat bersandar di saat sedih, bukan saling menyalahkan.

Ketika keduanya berjuang bersama dalam susah, dan bersyukur bersama dalam lapang.

Karena itu, jangan terlalu sibuk mengejar harta hingga lupa menumbuhkan cinta. Jangan terlalu berharap pada kenyamanan duniawi, hingga lupa bahwa ketenangan hidup datang dari Allah dan kasih sayang yang ditanamkan di hati suami dan istri.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
(QS. Ar-Rum: 21)

Semoga rumah tangga kalian dipenuhi kekayaan sejati: iman yang kuat, cinta yang tulus, dan kesabaran yang lapang. Karena itu semua, jauh lebih berharga daripada tumpukan harta yang tiada berkah.

Billahi hidayah wat taufiq.

Pendidikan ala Ibrahim dan Ismail

0

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Merujuk pada cara Nabi Ibrahim AS mendidik anaknya, Nabi Ismail AS, yang sarat dengan nilai-nilai ketauhidan, ketaatan, dan pengorbanan.

Gaya pendidikan ini bisa dilihat melalui kisah-kisah dalam Al-Qur’an, terutama dalam peristiwa penyembelihan yang diabadikan dalam Surah Ash-Shaffat (ayat 102-107). Berikut adalah beberapa nilai utama dari pendidikan ala Ibrahim dan Ismail:

  1. Pendidikan Tauhid

Nabi Ibrahim mengajarkan keesaan Allah sejak dini kepada Ismail. Ini adalah fondasi utama dalam pendidikan Islam: mengenal, mencintai, dan mentauhidkan Allah.

  1. Keteladanan

Ibrahim tidak hanya menyuruh, tetapi memberi contoh nyata. Ia taat kepada Allah secara total, bahkan dalam hal yang sangat berat — seperti saat diperintahkan untuk menyembelih anaknya.

  1. Dialog dan Musyawarah

Dalam Surah Ash-Shaffat:102, Ibrahim tidak langsung memaksa Ismail, tetapi berdialog:

“Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.”

Ini menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah paksaan, melainkan ajakan berpikir dan berbicara dari hati ke hati.

  1. Kesiapan Berkorban

Ismail mendidik dirinya dengan nilai ketaatan dan kesiapan berkorban demi perintah Allah.

“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Sikap ini adalah hasil dari pendidikan spiritual yang dalam.

  1. Kesabaran dan Keikhlasan

Keduanya menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi ujian berat.

Pendidikan ala mereka menanamkan kesabaran sebagai pondasi menghadapi hidup.

DO’A DALAM KESULITAN (KESUSAHAN)

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
(Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto)

Jika kita mengalami kesulitan atau kesusahan, maka hendaknya kita segera mengingat Allah dan berdo’a kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan total. Jangan larut dalam kesedihan karena di balik kesulitan Allah telah menyiapkan kemudahan-kemudahan “Inna ma’al ‘usri yusra fa inna ma’al ‘usri yusra”. Inilah kalimat yangdiajarkan Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

“LAA ILAAHA ILLALLOHUL ‘ADZIIMUL HALIIM LAA ILAAHA ILLALLOH RABBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM”

(Tiada Ilah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada ilah selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia.)

Atau membaca:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

“LAA ILAAHA ILLALLOHUL ‘ADZIIM AL HALIIM LAA ILAAHA ILLALLOH RABBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM, LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUS SAMAAWATI WA RABBUL ARDLI WA RABBUL ASRSYL KARIIM “

(Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa arasy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia).

Kedua do’a atau bacaan tersebut didasarkan pada hadits riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas rodliyallohu ‘anhu.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو عِنْدَ الْكَرْبِ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (صحيح البخاري : ٥٨٦٩)

Dari [Ibnu Abbas] radliallahu ‘anhuma dia berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berdo’a ketika dalam kesulitan, beliau mengucapkan: “LAA ILAAHA ILLALLOHUL ‘ADZIIMUL HALIIM LAA ILAAHA ILLALLOH RABBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM (Tiada Ilah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada ilah selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia.” (Shahih Bukhari : 5869)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ عِنْدَ الْكَرْبِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ وَقَالَ وَهْبٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ مِثْلَهُ (صحيح البخاري : ٥٨٧۰)

Dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berdo’a ketika dalam kesulitan, beliau mengucapkan: “LAA ILAAHA ILLALLAHUL ‘ADZIIM AL HALIIM LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM, LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUS SAMAAWATI WA RABBUL ARDLI WA RABBUL ASRSYL KARIIM (Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa arasy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia).” Dan berkata [Wahb] telah menceritakan kepada kami [Syu’bah] dari [Qatadah] seperti itu. (Shahih Bukhari : 5870)

Program Ketahanan Pangan Nasional, Santri eLKISI Mojokerto Sulap Galon Bekas Jadi Media Tanam

0

Mojokerto, 11 Mei 2025 – Santri Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto menunjukkan inovasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan galon bekas sebagai media tanam. Program ini melibatkan seluruh wali santri yang berkontribusi dengan menyumbangkan galon bekas guna dijadikan wadah bercocok tanam.

Dalam kegiatan yang berlangsung sejak Ahad (11/5), setiap santri diberikan satu galon untuk diisi dengan media tanam dan ditanami benih sayuran seperti cabai, kangkung, dan bayam. Mereka bertanggung jawab untuk merawat tanaman hingga masa panen tiba. Selain itu, pembimbing pesantren memberikan pelatihan teknis tentang penyiraman, pemupukan organik, dan pemantauan pertumbuhan tanaman.

Koordinator kegiatan, Ustadz Ali Murtadlo, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya bercocok tanam dan menjaga lingkungan.

“Kami berharap melalui program ini, santri dapat memahami langsung proses penanaman, menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, serta berkontribusi dalam ketahanan pangan,” ujarnya.

Ustadz Ali Murtadlo mengkoordinasi pencampuran bahan untuk pupuk

Selain aspek ilmiah dan lingkungan, kegiatan ini juga memiliki nilai spiritual. Para santri merenungkan sabda Nabi Muhammad ﷺ: “Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, lalu dimakan oleh manusia, binatang, atau apa saja, melainkan itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan adanya program ini, santri eLKISI Mojokerto semakin mengukuhkan peran mereka sebagai pelopor aksi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis kemandirian komunitas. (ron)

Seluruh galon yang dikumpulkan dari wali santri saat kunjungan