Tingkatkan Kualitas Jurnalistik, Wartawan Senior Agus Wahyudi Latih Tim Media eLKISI

Wartawan Senior Agus Wahyudi Bersama Tim Media eLKISI

Mojokerto, 12 Februari 2025 – Wartawan senior Agus Wahyudi dari Surabaya memberikan pelatihan jurnalistik kepada tim media Pondok Pesantren eLKISI, Rabu (12/2/2025). Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas konten website eLKISI agar lebih informatif, menarik, dan profesional.

Hadir dalam acara tersebut Direktur eLKISI, Ustaz Dr. KH. Fathur Rohman, serta pengurus yayasan, Ustaz Dr. Hairul Warizin, yang turut mendampingi jalannya pelatihan.

Bersama Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Dalam pemaparannya, Yudi, begitu sapaan karibnya, menekankan pentingnya website sebagai identitas digital lembaga. “Website itu ibarat rumah besar bagi media eLKISI, di samping media sosial lain seperti Facebook, Instagram, dan TikTok,” ujarnya.

Yudi juga memaparkan prinsip-prinsip penting dalam pembuatan konten yang efektif. Ia menekankan penggunaan kata kunci populer berdasarkan Google Trends, teknik pembuatan judul yang kuat, pemilihan gambar yang relevan, serta struktur tulisan yang menarik.

“Judul harus lugas dan menarik, tetapi tetap jujur. Jangan membuat judul yang menipu pembaca,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Harian Radar Surabaya itu.

Tak hanya itu, Yudi juga mengajarkan teknik On Point Lead & Epilog, yakni menempatkan kata kunci penting pada paragraf pembuka dan penutup agar lebih optimal di mesin pencari.

Masalah unsur kebaruan juga menjadi sorotan pria yang kini menjadi fungsionaris Majelis Tabligh PWM Jatim itu. “Buatlah topik konten yang memiliki nilai kebaruan atau sudut pandang yang berbeda,” tutur Yudi.

Serius: Tim Media eLKISI Ikuti Pelatihan

Yang tak kalah penting, tambahnya, adalah membagikan konten yang telah ditayangkan melalui media sosial dan platform percakapan. Hal ini sangat diperlukan agar semakin banyak orang yang membacanya.

Pada sesi praktik, Agus Wahyudi mengoreksi beberapa berita yang telah dipublikasikan di eLKISI.com. Ia memberikan kritik dan saran terkait penggunaan kata yang kurang efektif serta pemilihan gambar yang tidak sesuai.

Selain itu, Yudi berbagi pengalaman mengenai teknik penulisan berita yang menarik dan mudah dipahami. “Menulis berita harus memperhatikan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) serta menghindari penggunaan kata-kata yang tidak efektif,” katanya.

Dalam sesi diskusi, Yudi menyoroti tantangan utama media komunitas seperti eLKISI, yaitu konsistensi dalam memproduksi berita. “Penulisnya bukan jurnalis murni, tetapi pengajar yang harus memiliki passion dalam menulis,” ungkapnya.

Ia mendorong tim media eLKISI untuk rutin menerbitkan berita, mengingat banyaknya kegiatan internal yang bisa menjadi sumber konten menarik.

Pelatihan ditutup dengan sesi ramah tamah di Edupark eLKISI sambil menikmati makan siang bersama. Yudi dan tim media eLKISI berdiskusi lebih lanjut mengenai berbagai tantangan teknis dalam jurnalistik serta strategi agar website eLKISI tetap aktif dan berkembang.

Dengan menerapkan strategi yang tepat, Yudi optimistis bahwa website eLKISI dapat berkembang menjadi pusat informasi yang profesional dan terpercaya. (AZ)