Mojokerto, Ahad 16 Februari 2025 – Pengurus Cabang Tapak Suci Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto mengadakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk para santri eLKISI. Sebelumnya, UKT untuk asatidzah juga telah dilaksanakan sepekan yang lalu.
Sekitar 50 santri dari jenjang SD hingga SMA mengikuti UKT ini, dengan mendatangkan 8 penguji dari PIMDA 277 Kabupaten Mojokerto. Para santri sangat antusias mengikuti ujian ini karena mereka yang ikut ujian ini memang sangat aktif mengikuti ekstra Tapak Suci dan berbagai lomba pencak silat. Ada yang mengikuti ujian dari dasar ke melati 1, melati 1 ke melati 2, dan ada satu santri yang mengikuti ujian ke kader (sabuk biru). UKT ini dilaksanakan di kompleks Pondok Pesantren eLKISI, dengan santri putra berada di pondok putra dan santri putri berada di pondok putri.
UKT Santri ponpes eLKISI
“Harapan kami, para santri setelah mengikuti UKT ini bisa menambah semangat latihan mereka, dan bisa menjadi contoh bagi santri yang lain. Yang terpenting, mereka tidak menjadikan ilmu dan sabuk yang mereka miliki ini untuk gaya atau sombong, karena di Tapak Suci diajarkan untuk rendah hati seperti makna dari jari jempol ditekuk pada hormat Tapak Suci,” ujar Ustadz Alfin, pengurus cabang Tapak Suci Pondok Pesantren eLKISI.
Tapak Suci menjadi program wajib yang harus diikuti oleh seluruh santri dan asatidzah eLKISI. Keputusan ini berdasarkan arahan Pengasuh sekaligus Direktur Pondok Pesantren eLKISI, Dr. KH Fathur Rohman. Menurut beliau, Tapak Suci bukan sekadar bela diri yang harus dikuasai oleh para santri dan asatidzah, tetapi juga sejalan dengan tujuan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. (al)
Ustadz Izza (pelatih basjet) memberi pengarahan kepada para santriKeseruan para santri berlatih basket
Mojokerto, 16 – Santri Pondok Pesantren eLKISI di Mojokerto tampak sangat antusias bermain basket di area Pesantren. Mereka bermain dengan semangat dan penuh kegembiraan, menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan sehat.
Kegiatan bermain basket ini merupakan bagian dari program ekstrakurikuler Pesantren yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keterampilan santri. Guru olahraga, Ust. Fatkhul Izza, mengatakan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kerja sama dan komunikasi antara santri.
“Saya sangat senang melihat anak-anak bermain basket dengan semangat. Mereka tidak hanya belajar tentang teknik bermain basket, tetapi juga tentang kerja sama dan komunikasi,” kata Ust. Tomi.
Santri SMP juga tampak sangat antusias bermain basket. “Saya suka bermain basket karena bisa berlari dan bermain dengan teman-teman,” kata Alvaro, santri kelas 7 SMP.
Kegiatan bermain basket ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi kegiatan yang rutin di pesantren. Dengan demikian, santri dapat terus mengembangkan kesehatan dan keterampilan mereka, serta membangun kerja sama dan komunikasi yang baik. (suk)
Di tengah tantangan dakwah modern, sosok Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.Pi., MA., hadir sebagai ulama yang tawadu’, berilmu luas, dan berkomitmen tinggi dalam membimbing generasi muda. Saat ini, beliau bergabung dengan Pondok Pesantren eLKISI, mengabdikan diri untuk mendidik dan mengkader santri agar menjadi dai dan daiyah yang santun serta berwawasan luas.
Sebagai lulusan pendidikan tinggi di bidang keislaman, Ust. Ridwan Hamidi memiliki kedalaman ilmu dalam berbagai disiplin, terutama dakwah dan tarbiyah. Dengan pengalamannya berdakwah di berbagai tempat, beliau memahami pentingnya membangun karakter dai yang tidak hanya fasih berbicara, tetapi juga berakhlak mulia serta berpikiran luas dan moderat.
Kini, beliau mengajar di SMA eLKISI dan Institut eLKISI, membawa nuansa baru dalam pembelajaran dan pembinaan santri. Kehadiran beliau di eLKISI memperkuat sistem tarbiyah pesantren, memastikan para santri mendapatkan pendidikan akademik, pembinaan ruhiyah yang kokoh, pemahaman Islam yang mendalam, serta kesiapan menjadi pemimpin umat di masa depan.
Salah satu keistimewaan Ust. Ridwan adalah pendekatannya yang lembut dan penuh hikmah dalam mendidik santri. Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam sikap dan akhlak. Dengan ketawadu’annya, beliau mengajarkan bahwa seorang dai harus rendah hati, sabar, dan ikhlas dalam berdakwah.
Bergabungnya Ust. Ridwan Hamidi di eLKISI membawa harapan besar bagi santri dan seluruh civitas akademika. Pesantren ini semakin kuat dalam membangun generasi ulama dan dai yang berakhlak baik, berwawasan luas, berpikiran kritis, dan siap berdakwah di tengah masyarakat.
Semoga kehadiran beliau menjadi wasilah bagi lahirnya generasi dai masa depan yang santun, cerdas, dan siap membawa Islam dengan hikmah ke seluruh penjuru negeri. (AP)
Ust. Ridwan Hamidi saat memberikan pengarahaan kepada calon peserta dauroh UIM Madinah
Di tengah derasnya arus modernisasi, masih ada ulama yang teguh dalam perjuangan menjaga warisan ilmu Nabi. Salah satunya adalah Ust. Zainudin MZ, Lc., MA, seorang ahli hadits yang kini mengabdikan ilmunya di Pondok Pesantren eLKISI. Saat ini, beliau mengajarkan ilmu hadits kepada santri SMA eLKISI dan juga mahasiswa Institute eLKISI. Berasal dari Sidoarjo, beliau tak sekadar mengajar, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap hadits kepada santri-santri yang kelak akan menjadi penerus perjuangannya.
Kepakaran dalam Ilmu Hadits
Sebagai seorang Ahlul Hadits yang aktif dalam Muhammadiyah, Ust. Zainudin memiliki kepakaran dalam ilmu hadits yang diperolehnya dari studi mendalam di berbagai lembaga pendidikan Islam. Dengan latar belakang akademik yang kuat, beliau memahami bahwa ilmu hadits bukan sekadar teori, tetapi harus diamalkan dan diajarkan dengan penuh kesungguhan.
Metode Pembelajaran di Ponpes eLKISI
Ponpes eLKISI, yang dikenal dengan sistem hafalan Hadits Tematik, menjadi tempat yang tepat bagi beliau untuk membentuk generasi baru yang tidak hanya hafal hadits, tetapi juga memahami dan mengamalkannya. Keberadaan Ust. Zainudin di pesantren ini membawa warna baru dalam kajian hadits, di mana beliau menanamkan metode pembelajaran yang lebih mendalam dan aplikatif.
Prinsip dan Dedikasi
“Saya mengabdikan hidup untuk mengajarkan sunnah Nabi kepada umat,” ujar beliau dengan penuh ketegasan. Prinsip inilah yang membuatnya tak ragu untuk membimbing para santri agar tak sekadar menjadi penghafal hadits, tetapi juga mujtahid yang mampu memahami dan menerapkan sunnah dalam kehidupan.
Peran dalam Dakwah
Sebagai seorang ulama yang aktif di Muhammadiyah, Ust. Zainudin juga berperan dalam menyebarkan dakwah berbasis hadits ke berbagai lapisan masyarakat. Baginya, kesucian sunnah Nabi adalah cahaya yang harus terus dijaga dan disebarkan. Dedikasi inilah yang membuatnya rela menghabiskan waktu untuk mengkader santri agar menjadi pejuang sunnah yang tangguh dan berilmu.
Harapan untuk Generasi Santri
Dengan hadirnya Ust. Zainudin di Ponpes eLKISI, harapan besar terpatri untuk lahirnya generasi santri yang bukan hanya fasih dalam menghafal hadits, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam serta semangat dalam menegakkan sunnah. Kini, perjuangannya tak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk memastikan bahwa cahaya ilmu hadits terus bersinar di tengah umat.. (AP)
Mojokerto, Sabtu, 15 Februari 2025 – Hari Sabtu di Sekolah Dasar Alam Islami (SDAI) eLKISI Mojokerto dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang menarik dan bermanfaat. Para santri dari kelas 4-6 putri mengikuti kegiatan pramuka yang dipandu oleh Kak Abin, sementara santri kelas 1-3 putri menikmati sesi berenang di kolam renang SDAI eLKISI. Di sisi lain, santri kelas 1-6 putra berolahraga di lapangan EDUPARK eLKISI, dan ada beberapa santri terpilih mengikuti klub tapak suci.
Hari Sabtu memang dijadwalkan sebagai hari olahraga dan ekstrakurikuler di SDAI eLKISI. Kegiatan pramuka, tapak suci, berenang, dan olahraga menjadi agenda rutin yang dinantikan oleh para santri. Di halaman eLKISI Edupark, santri pramuka diajarkan keterampilan dasar seperti baris-berbaris, tali-temali, sandi angka, sandi kotak, dan sandi morse. Seluruh santri mengikuti kegiatan dengan antusiasme yang tinggi, dan seluruh kegiatan hari ini berjalan kondusif dengan bimbingan guru pendamping masing-masing.
kegiatan santri SDAI eLKISI hari sabtu
“Dengan adanya ekstrakurikuler Pramuka ini diharapkan santri dapat terampil dan cekatan dalam menghadapi permasalahan yang ada,” ujar Kak Abin, pembina ekstrakurikuler Pramuka SDAI eLKISI.
Kegiatan hari ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan para santri. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para santri menjadi bukti bahwa kegiatan ekstrakurikuler di SDAI eLKISI sangat bermanfaat bagi perkembangan mereka. (zan)
Sidoarjo, 15 Februari 2025 – Sebagai pesantren berbasis edukasi dan sosial keummatan, maka masalah-masalah pendidikan dan sosial mendapat perhatian yang serius dari Ponpes eLKISI.
Hal ini nampak dari program-program yang dicanangkan, baik meliputi pendidikan dengan fokusnya pada masalah adab dan sosial keummatan, baik menyangkut urusan komunikasi, pengamalan ilmu-ilmu agama maupun masalah logistik yang menyangkut hajat hidup umat manusia.
Untuk mengasah kepekaan santri terhadap permasalahan sosial keummatan, Ponpes eLKISI selalu melibatkan santri-santrinya untuk memberi bantuan dan dukungan untuk masalah keumatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Seperti hari ini, beberapa santri kelas 12 Kader Ulama putri mendapat kesempatan untuk ikut terlibat langsung mengemas baju-baju layak pakai yang sedianya akan dibagikan bagi masyarakat dhu’afa di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.
Santri eLKISI turut membantu muslimat dewan dakwah persiapan baksos
Kegiatan dilakukan di kantor Dewan Dakwah Jawa Timur yang berlokasi di Puri Suryajaya Gedangan Sidoarjo. Disinilah para santri bersinergi dengan ibu-ibu Muslimat Dewan Dakwah Jawa Timur untuk menyukseskan acara baksos yang dilaksanakan besok hari Ahad tanggal 23 Februari 2025.
“Alhamdulillah dan terimakasih, dengan bantuan adik-adik santri Ponpes eLKISI, pemilahan dan pengemasan baju-baju layak pakai yang akan dikirim untuk bakti sosial Dewan Dakwah Jawa Timur di Ponorogo cepat selesai”. Begitu komentar ibu-ibu Pengurus Muslimat Dewan Dakwah Jawa Timur.
Begitu pula komentar santri. Kurnia Dinul Qoyyima, sebagai perwakilan santri mengungkapkan kebahagiaannya bisa ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan sosial keumatan ini. (tin)
Mojokerto, 15 Februari 2025 – Santri kelas 8 SMP eLKISI Mojokerto melaksanakan uji golongan darah di laboratorium IPA Sabtu, 15 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah masing-masing santri.
Proses uji golongan darah dimulai dengan santri membaca panduan praktikum di modul. Guru kemudian mengenalkan nama alat-alat yang akan digunakan beserta fungsinya.
Praktikum Uji Golongan Darah Santri
Selanjutnya, santri melakukan uji golongan darah teman-temannya dengan pengawasan guru. Akhirnya, santri menyimpulkan golongan darah teman-temannya berdasarkan hasil yang diperoleh.
Menurut Ustadzah Kholisoh, M.Pd, pengampu mata pelajaran biologi, “Selain untuk meningkatkan pemahaman materi, uji golongan darah juga penting dilakukan jika suatu saat mendonorkan darahnya atau menerima transfusi darah agar tidak terjadi komplikasi.”
Ustadzah Kholisoh, M.Pd Pengajar Biologi di Ponpes eLKISI Mojokerto
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada santri mengenai pentingnya mengetahui golongan darah mereka dan manfaatnya dalam situasi medis. (zan)
Mojokerto, 15 Februari 2025 – Satuan Pramuka Penggalang Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto menggelar kegiatan survival di alam bebas untuk melatih keterampilan bertahan hidup bagi anggotanya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Puncak Puthuk Siwur Kabupaten Mojokerto ini diikuti oleh 30 anggota Pramuka Dewan Ambalan Habibie SMA eLKISI.
Kegiatan survival ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada para peserta dalam menghadapi situasi darurat di alam terbuka, dengan mengutamakan prinsip-prinsip dasar Pramuka seperti kemandirian, kepercayaan diri, dan kerjasama tim.
Pengarahan kepada peserta oleh Kak Munif Pembina Pramuka eLKISI
“Survival bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan segala sumber daya yang ada di sekitar kita untuk bertahan hidup dengan bijak dan bertanggung jawab,” ujar Kak Munif, Pembina Pramuka eLKISI.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta diajarkan berbagai keterampilan, seperti membangun tempat perlindungan sederhana, mencari air bersih, serta mengidentifikasi tanaman dan hewan yang dapat dimanfaatkan. Mereka juga dilatih dalam navigasi alam, menggunakan kompas, dan membaca peta untuk orientasi.
Kebersamaan Peserta di Puncak Putuk Siwur
“Ini adalah pengalaman yang luar biasa, mengajarkan kami banyak hal tentang ketangguhan dan bagaimana mengatasi rasa takut di alam bebas,” kata Abiyyu, salah seorang peserta.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan yang berguna bagi para santri dalam kehidupan sehari-hari serta menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap alam. [jo]
Mojokerto, 15 Februari 2025 – Bertempat di kolam renang asrama putri Ponpes eLKISI Mojokerto, pagi ini seluruh murid KB-TK eLKISI menikmati kegiatan pengembangan fisik motorik dengan bermain air dan berenang.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan dua minggu sekali ini mampu meningkatkan minat anak-anak untuk bermain dan belajar. Dengan demikian para murid akan selalu termotivasi belajarnya karena bertemu dengan kegiatan bermain dan belajar yang variatif.
Bukan hanya mampu merangsang perkembangan fisik dan motorik, kegiatan berenang termasuk dalam integrated learning karena dalam kegiatan ini seluruh aspek perkembangan fisik motorik, kognitif dan afektif berkembang terpadu dan saling menguatkan satu sama lain.
Kolam Renang Pondok Putri Salah Satu Fasilitas di Ponpes eLKISI Mojokerto
Dengan kedalalaman kurang dari satu meter, menjadikan kolam renang asrama putri Ponpes eLKISI ini ramah dan aman bagi anak-anak. Dalam kegiatan ini pula, para murid dibimbing dan diawasi langsung oleh para guru, sehingga kegiatan ini dipastikan aman dan nyaman bagi anak-anak.
Terlebih Ustadzah Tyas, salah satu asatidzah yang berkhidmat di Ponpes eLKISI mempunyai kepiawaian renang, dan termasuk pelatih renang khusus santri putri Ponpes eLKISI.
“Dengan kegiatan renang dan bermain air ini kami berharap mampu menjadikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan optimal di usia emasnya,” Ungkap Ustadzah Rohmatin, M.Pd selaku Kepala KB-TK eLKISI. (tin)
Menjadi pribadi yang dicintai Allah adalah tujuan mulia. Seseorang dicintai Alloh karena mencintai Alloh. Sebagaimana firman Alloh berikut:
{ قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ } Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.(QS. Ali Imron (3):31)
Cinta kasih Alloh kepada seorang hamba dapat dicapai dengan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Berikut beberapa cara untuk meraih cinta Allah:
Ikhlas dalam Ibadah
Lakukan segala sesuatu hanya karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau mendapatkan keuntungan duniawi.
Menjalankan Perintah dan Menjauhi Larangan-Nya
Allah mencintai hamba-Nya yang taat. Perbanyak ibadah wajib seperti shalat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu.
Memperbanyak Dzikir dan Doa
Mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik saat senang maupun susah, adalah tanda kecintaan kepada-Nya.
Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah: 195).
Membantu orang lain, bersedekah, dan berakhlak baik bisa mendekatkan kita kepada cinta-Nya.
Mencintai Rasulullah dan Mengikuti Sunnahnya
Rasulullah bersabda, “Barang siapa mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga.” (HR. Tirmidzi).
Bertobat dan Memohon Ampunan
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat (QS. Al-Baqarah: 222). Jangan pernah lelah meminta ampunan kepada-Nya.
Sabar dan Ridha dengan Ketetapan-Nya
Kesabaran dalam menghadapi ujian hidup adalah tanda iman yang kuat. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).
Menghindari Perbuatan yang Dibenci Allah
Menjauhi dosa besar seperti syirik, sombong, berdusta, dan berbuat zalim akan membuat kita lebih dekat dengan rahmat-Nya.
Dengan terus memperbaiki diri, kita bisa menjadi pribadi yang dicintai Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup serta kebahagiaan di akhirat. Semoga Allah selalu membimbing kita. Aamiin.
Sampai hari ini permainan bola identik dengan kekerasan dan kerusuhan. Supporter bola identik dengan kerawanan.
Image seperti ini seakan tidak salah walau tidak sepenuhnya benar. Kasus Kanjuruhan Malang adalah tragedi bola yang tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat dan aparat.
Itulah yang menjadi keprihatinan KH. Fathur Rohman, salah seorang pengasuh Pesantren eLKISI di Mojokerto.
Ini problem besar yang perlu dicarikan solusi. Kenyataan yang ada tidak boleh menjadikan kita putus asa.
“Gagasan pendirian pesantren bola bagi pondok pesantren eLKISI adalah sebuah trobosan untuk memahamkan masyarakat bola, dan masyarakat pada umumnya bahwa dalam permainan bola tetaplah harus mengedepankan adab. Jika ini terjadi, maka luar biasa dasyat bola betul-betul akan menjadi tontonan dan hiburan, ” Tambah Fathur Rohman, yang juga sebagai ketua Askab PSSI Mojokerto.
Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd Pengasuh Ponpes eLKISI Sekaligus Ketua Askab PSSI Mojokerto
“Memang benar, menurut pedoman FIFA, dalam sepak bola ada unsur attitude. Karakter atau akhlak harus ditanamkan kepada anak-anak baik selama di dalam maupun di luar lapangan.” tambah Coach Joko Getuk, Dirtek PSSI yang juga didaulat sebagai penasehat pesantren bola eLKISI. (hur)
Mojokerto, 14 Februari 2025 – Untuk meningkatkan kesiapan santri dalam menghadapi munaqosyah, Tim Tahfidz eLKISI menggelar Camp Tahfidz Hadits Tematik. Acara kali ini dilaksanakan untuk kelas 9B dan 9 Azhari eLKISI, sedangkan untuk seluruh santri kelas 9 lainnya akan dilakukan secara bergilir di waktu yang lain. Kegiatan ini berlangsung sejak Rabu (12/2) hingga Jumat (14/2) di Edupark eLKISI, dengan tujuan memberikan waktu khusus bagi para santri dalam muroja’ah dan setoran hafalan agar lebih fokus dan siap menghadapi ujian.
Serius: Suasana Santri eLKISI Menghafal di Camp Tahfidh
Meningkatkan Fokus dan Kualitas Hafalan Camp tahfidz ini diadakan sebagai solusi bagi santri kelas 9 agar dapat lebih fokus dalam persiapan munaqosyah. Berbeda dari kegiatan tahfidz lainnya, program ini memberikan perhatian khusus pada muroja’ah dan setoran hafalan, sehingga santri mendapatkan pendampingan intensif dari para ustaz dan ustazah.
Jumlah santri yang ikut dalam setiap gelombang camp ini sekitar 50 anak. Target minimal yang harus dicapai adalah menghafal 4 jilid Hadits Tematik sejumlah 300 hadits. Beberapa santri bahkan telah melampaui target dengan menghafal 5 hingga 7 jilid. Hadits Tematik ini disusun oleh Pondok Pesantren eLKISI dan berisi kumpulan hadits shahih berdasarkan tema, sehingga dapat memudahkan santri dalam berdakwah.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang kondusif bagi santri agar mereka lebih fokus dalam muroja’ah. Dengan adanya program ini, diharapkan hafalan mereka semakin mutqin dan siap menghadapi munaqosyah,” ujar Ustadzah Nurul Khalifah, salah satu pembimbing tahfidz eLKISI.
Proses Kegiatan dan Metode Pembelajaran Selama camp berlangsung, santri tetap menjalankan aktivitas harian (yaumiah) seperti di Pondok eLKISI seperti biasa, tetapi dengan penekanan pada muroja’ah hafalan. Mereka mengikuti berbagai metode pembelajaran tahfidz, seperti tahsin untuk memperbaiki bacaan, pendampingan khusus oleh para ustaz.
Selain fokus pada tahfidz, santri juga diberikan sesi motivasi yang bertujuan untuk meningkatkan semangat mereka menghadapi Ujian Akhir.
Kegiatan Santri eLKISI Menghafal Hadits Tematik
Antusiasme dan Tantangan Peserta Santri yang mengikuti camp tahfidz ini menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka merasa senang karena suasana Edupark eLKISI yang nyaman dan tenang mendukung mereka dalam menghafal.
“Sangat bermanfaat, dan lebih mudah muroja’ah karena tempatnya nyaman dan tenang,” ungkap Patih, santri kelas 9B SMP eLKISI.
Namun, tantangan juga muncul selama kegiatan berlangsung. Salah satu hambatan terbesar yang dirasakan peserta adalah rasa mengantuk saat menghafal dalam waktu yang lama. Meski demikian, motivasi dari ustaz dan lingkungan yang mendukung membantu mereka tetap semangat menyelesaikan hafalan.
Hasil Capaian dan Evaluasi Menurut Ustazah Indah Indrayani, Kepala Tahfidz eLKISI, hasil capaian santri yang mengikuti camp cukup maksimal, “Tingkat capaian dari Program Camp Tahfidz sejumlah 90% peserta berhasil memenuhi target hafalan. Sementara itu, sebagian kecil santri belum mencapai target karena faktor kemampuan individu. Upaya akan terus dilakukan agar mereka bisa mencapai target yang telah ditentukan”, tutur beliau.
Ustadz Ali Murtadlo, salah satu tim Tahfidz eLKISI, menambahkan bahwa Camp Tahfidz Hadits Tematik kali ini diikuti oleh santri dari kelas 9B dan 9 Azhari. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkuat hafalan hadits tematik yang telah dihafalkan beserta terjemahannya. “Pencapaian target belum mencapai 100 persen, karena mengulang 300 hadits beserta terjemahannya dalam waktu tiga hari memang masih kurang. Namun, Edupark eLKISI menjadi tempat yang sangat representatif untuk pemusatan muroja’ah, karena santri dapat lebih fokus dalam belajar,” jelasnya.
Setoran Hafalan Ala Santri Camp Tahfidh eLKISI
Harapan dan Rencana ke Depan Camp tahfidz ini memberikan dampak positif bagi santri, terutama dalam meningkatkan kesiapan mereka menghadapi munaqosyah. Dengan fokus yang lebih baik dan bimbingan intensif, santri dapat mencapai hafalan yang lebih kuat dan lancar.
“Kami akan terus mengadakan camp tahfidz seperti ini agar santri semakin siap menghadapi munaqosyah. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hafalan mereka,” tambah Ustadzah Indah selaku Kepala Tahfidz.
Dengan selesainya Camp Tahfidz Hadits Tematik ini, diharapkan santri eLKISI semakin percaya diri dan siap menghadapi ujian munaqosyah dengan hasil terbaik. (AZ)