Pesantren Bola eLKISI, Tanamkan Akhlaqul Karimah Kepada Para Atlet

Gambar: Tim Sepak Bola eLKISI Raih Juara 1 Piala Askab Mojokerto U11

Sampai hari ini permainan bola identik dengan kekerasan dan kerusuhan. Supporter bola identik dengan kerawanan.

Image seperti ini seakan tidak salah walau tidak sepenuhnya benar. Kasus Kanjuruhan Malang adalah tragedi bola yang tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat dan aparat.

Itulah yang menjadi keprihatinan KH. Fathur Rohman, salah seorang pengasuh Pesantren eLKISI di Mojokerto.

Ini problem besar yang perlu dicarikan solusi. Kenyataan yang ada tidak boleh menjadikan kita putus asa.

“Gagasan pendirian pesantren bola bagi pondok pesantren eLKISI adalah sebuah trobosan untuk memahamkan masyarakat bola, dan masyarakat pada umumnya bahwa dalam permainan bola tetaplah harus mengedepankan adab. Jika ini terjadi, maka luar biasa dasyat bola betul-betul akan menjadi tontonan dan hiburan, ” Tambah Fathur Rohman, yang juga sebagai ketua Askab PSSI Mojokerto.

Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd Pengasuh Ponpes eLKISI Sekaligus Ketua Askab PSSI Mojokerto

“Memang benar, menurut pedoman FIFA, dalam sepak bola ada unsur attitude. Karakter atau akhlak harus ditanamkan kepada anak-anak baik selama di dalam maupun di luar lapangan.” tambah Coach Joko Getuk, Dirtek PSSI yang juga didaulat sebagai penasehat pesantren bola eLKISI. (hur)