Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i. Beliau lahir pada
150 H / 767 M di Gaza, Palestina dan wafat pada 204 H / 820 M di Kairo, Mesir. Beliau adalah pendiri Mazhab Syafi’i.
Imam Syafi’i adalah salah satu dari empat imam besar dalam fiqih Islam. Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang memiliki kecerdasan luar biasa, menguasai bahasa Arab, hadis, fiqih, serta ushul fiqih.
Beliau adalah murid Imam Malik dan juga sempat berguru kepada murid-murid Imam Abu Hanifah.
Imam Syafi’i berjasa dalam mengembangkan metode istinbat hukum yang sistematis dan menjadi dasar bagi mazhab Syafi’i.
Pesan-Pesan Imam Syafi’i kepada Penuntut Ilmu
1. Keikhlasan dalam Menuntut Ilmu
اَلْعِلْمُ نُوْرٌ، وَنُوْرُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصٍ.
“Ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat.”
2. Sabar dalam Menuntut Ilmu
مَنْ لَمْ يَذُقْ مُرَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً، تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ.
“Barang siapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar walau sesaat, ia akan menanggung kebodohan seumur hidup.”
3. Menghormati Guru
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَفْتَحَ اللَّهُ قَلْبَهُ، فَعَلَيْهِ بِالْإِكْثَارِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ، وَتَرْكِ الْمَعَاصِي، وَمَحَبَّةِ الصَّالِحِيْنَ.
“Barang siapa yang ingin dibukakan hatinya oleh Allah, maka hendaklah ia banyak berdzikir, meninggalkan dosa, dan mencintai orang saleh (termasuk guru).”
4. Mengamalkan Ilmu
لَيْسَ الْعِلْمُ مَا حُفِظَ، إِنَّمَا الْعِلْمُ مَا نَفَعَ.
“Ilmu itu bukan yang hanya dihafal, tetapi ilmu adalah yang memberi manfaat.”
5. Menjauhi Sifat Sombong
لَا تَدَّعِ الْعِلْمَ، فَإِنَّ الْعِلْمَ بَحْرٌ لَا سَاحِلَ لَهُ.
“Jangan engkau merasa telah memiliki ilmu, karena ilmu itu tak berbatas seperti lautan.”
6. Berteman dengan Orang Shalih
إِذَا صَاحَبْتَ فَصَاحِبْ حَلِيْمًا ذَا عَقْلٍ، لَا صَاحِبًا جَاهِلًا تُؤْذَى مِنْهُ، فَإِنَّ اللَّبِيْبَ بِاللَّبِيْبِ سَعِيْدٌ، وَالْجَاهِلُ بِالْجَاهِلِ يُشْقَى.
“Jika engkau berteman dengan orang berakal, maka ia akan membimbingmu. Tetapi jika engkau berteman dengan orang bodoh, maka ia akan menyakitimu. Orang cerdas akan bahagia dengan sesamanya, sementara orang bodoh akan saling menyusahkan.”
7. Doa untuk Menuntut Ilmu
شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوءَ حِفْظِي، فَأَرْشَدَنِي إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي، وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُوْرٌ، وَنُوْرُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصٍ.”
“Aku mengadu kepada guruku, Waki’, tentang buruknya hafalanku. Maka ia menasihatiku agar meninggalkan maksiat, dan memberitahuku bahwa ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat.”
Semoga pesan-pesan ini menjadi motivasi bagi kita dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya dengan ikhlas.
