Jangan Melupakan Sejarah

Kiai Fathur Rohman Pengasuh Ponpes eLKISI di Area Bangunan Piramida Mesir

Oleh: Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I (Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto)

Pentingnya mengerti sejarah telah diingatkan Alloh Di dalam Al Qur’an. Sehingga tidak sedikit ayat-ayat Al Qur’an yang menganjurkan untuk tidak melupakan sejarah.

1. QS. Yusuf (12:111)

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًۭا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍۢ وَهُدًۭى وَرَحْمَةًۭ لِّقَوْمٍۢ يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi kaum yang beriman.”

2. QS. Al-Hasyr (59:18)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

3. QS. Al-A’raf (7:176)

وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱلَّذِىٓ ءَاتَيْنَٰهُ ءَايَٰتِنَا فَٱنسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ ٱلشَّيْطَٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلْغَاوِينَ

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, lalu dia melepaskan diri darinya, lalu setan mengikutinya, maka dia termasuk orang-orang yang sesat.”

Ayat-ayat di atas menegaskan bahwa sejarah adalah sumber pelajaran penting agar manusia tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu mengambil hikmah dari perjalanan umat terdahulu.

Terkadang orang malas belajar sejarah karena dianggap tidak penting. Bahkan di sekolah pun terkadang pelajaran sejarah diajarkan asal-asalan oleh guru yang juga tidak memahami sejarah.

Bung Karno pernah bilang “Jas Merah” ( Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah,) istilah ini disampaikan oleh Presiden Soekarno dalam pidato terakhirnya pada tahun 1966.

Seorang filosof kelahiran Sepanyol yang juga ahli sejarah, George Santayana (1863-1952) berkata, “Those who do not learn history are doomed to repeat it.” yang berarti “Mereka yang tidak belajar dari sejarah ditakdirkan untuk mengulanginya.”
“Those who cannot remember the past are condemned to repeat it.”
(“Mereka yang tidak dapat mengingat masa lalu dikutuk untuk mengulanginya.”)

Dalam pepatah Latin disebutkan “Historia magistra vitae” yang berarti “Sejarah adalah guru kehidupan.”

Kejadian di masa lalu sering kali memiliki pola yang terulang di masa depan jika manusia tidak belajar darinya.

Inilah pentingnya memahami sejarah agar tidak mengulangi kesalahan masa lalu dan bisa mengambil pelajaran untuk masa depan.
Wallohu a’lam.