Sejarah Kedekatan Rasulullah SAW dengan Mesir

Kiai Fathur Rohman sedang berada di Masjid Amr bin Ash Mesir (25 Februari 2025)

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Berbicara Mesir tidak terlupakan dengan Al Azhar Asy Syarif.
Akan tetapi satu hal yang harus kita ketahui bahwa Mesir memiliki hubungan historis yang cukup erat dengan Rasulullah ﷺ, meskipun beliau tidak pernah berkunjung langsung ke negeri tersebut.

Kedekatan ini terlihat dalam beberapa aspek, seperti hubungan keluarga, peristiwa dakwah, dan peran Mesir dalam perkembangan Islam.

  1. Hubungan Rasulullah ﷺ dengan Mesir melalui Istri Beliau

Salah satu bukti kedekatan Rasulullah ﷺ dengan Mesir adalah pernikahan beliau dengan Maria al-Qibthiyyah (مارية القبطية), seorang wanita dari Mesir yang dihadiahkan kepada Rasulullah oleh Muqawqis, penguasa Mesir saat itu.

Maria al-Qibthiyyah dan Hadiah dari Mesir
Pada tahun ke-6 Hijriyah, Rasulullah ﷺ mengirim surat dakwah kepada berbagai pemimpin dunia, termasuk Muqawqis, pemimpin Romawi di Mesir. Muqawqis tidak masuk Islam, tetapi ia tetap menghormati Rasulullah dan mengirimkan beberapa hadiah, yaitu:

  1. Maria al-Qibthiyyah – yang kemudian menjadi istri Rasulullah ﷺ.
  2. Sirin – saudari Maria yang dinikahkan dengan Hassan bin Tsabit.
  3. Seekor bagal putih bernama Duldul – yang digunakan Rasulullah ﷺ dalam perjalanan.
  4. Pakaian dan berbagai hadiah lainnya.

Dari pernikahan dengan Maria al-Qibthiyyah, Rasulullah ﷺ dikaruniai seorang putra bernama Ibrahim, meskipun ia meninggal saat masih bayi.

  1. Kedekatan Rasulullah ﷺ dengan Mesir dalam Al-Qur’an dan Sejarah Islam

Mesir dalam Al-Qur’an
Allah SWT menyebut Mesir dalam beberapa ayat Al-Qur’an, terutama dalam kisah Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan Bani Israil. Salah satu ayat yang menunjukkan keistimewaan Mesir adalah firman Allah SWT:

ادْخُلُوْا مِصْرَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۗ

“Masuklah ke negeri Mesir. Insyaallah dalam keadaan aman.” (QS. Yusuf : 99)

Ayat ini menunjukkan bahwa Mesir adalah negeri yang diberkahi dan menjadi tempat perlindungan bagi para nabi terdahulu.

Doa Rasulullah ﷺ untuk Mesir
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا فَتَحْتُمْ مِصْرَ فَاسْتَوْصُوا بِالْقِبْطِ خَيْرًا، فَإِنَّ لَهُمْ ذِمَّةً وَرَحِمًا

“Jika kalian menaklukkan Mesir, maka perlakukanlah penduduknya dengan baik, karena mereka memiliki hak perlindungan dan hubungan kekerabatan dengan kita.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ memiliki perhatian khusus terhadap rakyat Mesir, terutama karena hubungan melalui Maria al-Qibthiyyah.

  1. Peran Mesir dalam Perkembangan Islam setelah Rasulullah ﷺ

Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Mesir menjadi salah satu pusat peradaban Islam yang penting. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Mesir ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Amr bin Ash pada tahun 20 Hijriyah (640 M). Sejak saat itu, Mesir menjadi bagian dari dunia Islam dan memainkan peran besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.

Bangunan Benteng Amr bin Ash di Mesir

Kesimpulan

Meskipun Rasulullah ﷺ tidak pernah mengunjungi Mesir secara langsung, beliau memiliki hubungan erat dengan negeri tersebut melalui pernikahan dengan Maria al-Qibthiyyah, doa untuk penduduk Mesir, serta pengakuan akan peran penting Mesir dalam sejarah Islam. Hingga kini, Mesir tetap menjadi salah satu pusat keilmuan Islam, dengan institusi seperti Al-Azhar yang berperan besar dalam penyebaran ajaran Islam.