Hati-hati, yang Kaya Bisa Menjadi Miskin!

Gambar : Santri SDAI eLKISI baksos bagi-bagi sembako ke warga sekitar sekolah

Rasululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam menasehati Abu Dzar, ” (Ketauhilah bahwa) Orang-orang yang kaya harta kelak mereka akan menjadi miskin pada hari kiamat, kecuali orang-orang yang berkata: Ini, ini (membagikan hartanya, seperti yang dilakukan Nabi mula-mula).”

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ كُنْتُ أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَرَّةِ الْمَدِينَةِ عِشَاءً وَنَحْنُ نَنْظُرُ إِلَى أُحُدٍ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أُحِبُّ أَنَّ أُحُدًا ذَاكَ عِنْدِي ذَهَبٌ أَمْسَى ثَالِثَةً عِنْدِي مِنْهُ دِينَارٌ إِلَّا دِينَارًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ إِلَّا أَنْ أَقُولَ بِهِ فِي عِبَادِ اللَّهِ هَكَذَا حَثَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهَكَذَا عَنْ يَمِينِهِ وَهَكَذَا عَنْ شِمَالِهِ قَالَ ثُمَّ مَشَيْنَا فَقَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّ الْأَكْثَرِينَ هُمْ الْأَقَلُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا مَنْ قَالَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا مِثْلَ مَا صَنَعَ فِي الْمَرَّةِ الْأُولَى قَالَ ثُمَّ مَشَيْنَا قَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ كَمَا أَنْتَ حَتَّى آتِيَكَ قَالَ فَانْطَلَقَ حَتَّى تَوَارَى عَنِّي قَالَ سَمِعْتُ لَغَطًا وَسَمِعْتُ صَوْتًا قَالَ فَقُلْتُ لَعَلَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُرِضَ لَهُ قَالَ فَهَمَمْتُ أَنْ أَتَّبِعَهُ قَالَ ثُمَّ ذَكَرْتُ قَوْلَهُ لَا تَبْرَحْ حَتَّى آتِيَكَ قَالَ فَانْتَظَرْتُهُ فَلَمَّا جَاءَ ذَكَرْتُ لَهُ الَّذِي سَمِعْتُ قَالَ فَقَالَ ذَاكَ جِبْرِيلُ أَتَانِي فَقَالَ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ قَالَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ

dari Abu Dzarr ia berkata; Pada suatu senja, aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di tanah berbatu-batu hitam sambil kami memandang ke arah bukit Uhud. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memanggilku dan bersabda: “Wahai Abu Dzar.” Saya menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Seandainya bukit uhud itu menjadi emas bagiku, maka hal itu tidaklah akan mengembirakanku, jika pada hari ketiga emas itu masih ada di tanganku satu dinar, selain satu dinar yang kupersiapkan untuk membayar hutang. Tetapi akan kupanggil para hamba Allah, dan kukatakan kepada mereka -sambil beliau melempar ke depan, ke kanan dan kekiri, seolah-olah beliau sedang membagi-bagi.-” Sementara itu kami terus berjalan, kemudian beliau memanggilku lagi: “Wahai Abu Dzar!” Saya menjawab, “Ya, Wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Orang-orang yang kaya harta kelak mereka akan menjadi miskin pada hari kiamat, kecuali orang-orang yang berkata: Ini, ini (membagikan hartanya, seperti yang dilakukan Nabi mula-mula).” Kemudian Abu Dzar melanjutkan; Sementara itu, kami terus berjalan, dan tiba-tiba beliau memanggilku lagi: “Hai Abu Dzar, tetaplah kamu di sini, hingga aku kembali.” Lalu beliau pergi hingga hilang dari pandanganku. Tidak lama kemudian terdengar olehku suara gaduh, mungkin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendapat kesulitan, pikirku. Dan aku pun bermaksud hendak menyusul beliau. Tetapi aku ingat perintah beliau, jangan kemana-mana sampai aku kembali. Karena itu, kutunggu saja beliau. Ketika beliau tiba, kuceritakan kepada beliau tentang suara gaduh yang kudengar. Maka beliau pun bersabda: “Itu adalah Jibril, dia datang kepadaku. Jibril berkata, ‘Siapa saja di antara umatmu yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, niscaya dia masuk surga.'” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Sekalipun dia berzina dan mencuri?” Jibril menjawab, “Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri.” (Shahih Muslim : 1654)

Harta kita adalah yang kita belanjakan di jalan Allah. Harta kita adalah yang kita serahkan untuk Allah. Sedangkan harta yang kita tinggalkan adalah milik ahli waris yang kita tidak tahu bagaimana akhirnya. Jika ingin selamat dari kemiskinan yang sesungguhnya, shodaqohkan harta kita. Waqafkan harta kita. Keluarkan Zakat dan Infaqnya!.

Sumber : Buku Kehebatan Shadaqah; Karya : Dr. KH. Fathur Rohman, M.PdI (Pengasuh Ponpes eLKISI)

Mari bergabung menjadi Santri di Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI. Pendaftaran untuk tahun ajaran 2026-2027 sudah dibuka sejak 1 Juli 2025. Informasi selengkapnya kunjungi psb.elkisi.com

#ponpeselkisi #santri #santrielkisi #elkisi #ponpeselkisi #psb #ppdb #pmb #kegiatansantri #pesantrenterbaikdimojokerto #pesantrenterbaikdijawatimur