Home Blog Page 14

Santriwati Kelas 10 dan 11 Ponpes eLKISI Antusias Ikuti Dauroh Bahasa Arab

0

Mojokerto, 23 Mei 2024 – Santriwati kelas 10 dan 11 Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI dengan penuh antusias mengikuti dauroh (pelatihan) Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh pihak pesantren.

Acara yang berlangsung di perpustakaan eLKISI ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab santri, baik dalam aspek berbicara, membaca, maupun menulis.

Dauroh ini dimentori oleh Ustadz Muchtar Sudibyo yang merupakan alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir sekaligus menjadi pengajar bahasa arab di Ponpes eLKISI. Para santri diajak untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, praktik percakapan, dan berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan bahasa mereka secara holistik.

Salah satu santriwati peserta dauroh, Naila Asma Karima, mengungkapkan kegembiraannya bisa ikut serta dalam dauroh ini. “Saya merasa sangat senang mengikuti dauroh ini. Banyak ilmu baru yang saya peroleh, terutama dalam hal tata bahasa, menulis bahasa arab dan percakapan sehari-hari,” ujarnya.

Dengan diadakannya dauroh ini, diharapkan para santriwati kelas 10 dan 11 Ponpes eLKISI dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dengan lebih baik dan dapat menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari di Pesantren. (jo)

Ujian Syahadah, Salah Satu Syarat Kelulusan Santri Pesantren Internasional Azhari

0

Para santri Pesantren Internasional Azhari Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI menjalani ujian syahadah sebagai salah satu syarat kelulusan mereka. Ujian yang diadakan mulai tanggal 20 sampai 30 mei 2024 ini diikuti oleh seluruh santri kelas 9 dan 12.

Materi ujian syahadah kali ini mencakup Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab. Proses ujian ini menjadi puncak dari rangkaian pembelajaran intensif yang telah dijalani para santri di pesantren internasional azhari.

Ustadz Ahmad Dzulkifli, Lc selaku pengajar di pesantren internasional azhari menjelaskan pentingnya ujian syahadah dalam menilai kesiapan santri untuk terjun ke masyarakat. “Ujian syahadah bukan hanya tentang kemampuan akademis, tetapi juga tentang integritas dan akhlak. Kami ingin memastikan bahwa santri yang lulus dari pesantren ini siap menjadi teladan di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Salah satu santri, Billy Putra Hadi, berbagi pengalamannya dalam menghadapi ujian syahadah ini. “Ujian ini sangat menantang, tetapi juga menguatkan iman dan pemahaman saya. Saya merasa lebih siap untuk mengamalkan ilmu yang telah saya pelajari,” ujarnya.

Dengan adanya ujian syahadah ini, Pondok Pesantren eLKISI berkomitmen untuk terus mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam iman dan berakhlak mulia, siap menjadi penerus dakwah Islam di tengah masyarakat. (jo)

Gelar Ujian Bedah Buku Karya Santri, Bentuk Nyata Kegiatan Literasi di Ponpes eLKISI

0

Gelar Ujian Bedah Buku Karya Santri, Bentuk Nyata Kegiatan Literasi di Ponpes eLKISI

Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto menggelar ujian terbuka bedah buku yang berlangsung di Auditorium Pesantren eLKISI. Kegiatan yang diselenggarakan mulai hari Senin 22 Mei 2024 ini diikuti oleh seluruh santri kelas XII Pesantren eLKISI. Para santri terlihat antusias mempresentasikan hasil bedah buku mereka di hadapan penguji dan para hadirin yang ikut menyaksikan kegiatan tersebut. Bertindak sebagai penguji pada kegiatan ini yaitu Ahmad Kuncoro M.Kom dan Herry M Joesoef (mantan wartawan majalah tempo).

Ujian terbuka bedah buku ini merupakan bagian dari program literasi yang wajib diikuti oleh santri kelas XII sebagai salah satu syarat untuk lulus dari pesantren. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat baca dan kemampuan analisis kritis para santri.

Dalam kegiatan ini, para santri membedah buku hasil karya tulisnya sendiri. Seperti buku yang berjudul “Tan Malaka, Siapakah Dia?” karya Moch. Dimas Putra santri kelas XII Sains 1 asal Tarik Sidoarjo, “Dinamika Pesantren di Era 5.0” karya Fairuz Mumtazah santri kelas XII Azhari 2 asal Sukodono Sidoarjo, “Jurnalistik Islam Dalam Transformasi Digital” karya Rahma Shifa santri kelas XII Kader Ulama 2 asal Plosoklaten Kediri.

Setiap peserta diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan analisis mereka, mencakup tema, karakter, dan pesan moral dari buku yang mereka tulis. Para juri yang terdiri dari akademisi dan penulis terkenal menilai presentasi berdasarkan kedalaman analisis, cara penyampaian, dan pemahaman terhadap materi.

Salah satu peserta, Moch. Dimas Putra menyampaikan kesannya setelah mempresentasikan hasil karyanya, “Kegiatan ini sangat menantang dan bermanfaat. Saya belajar untuk menganalisis buku lebih dalam dan menyampaikan pendapat saya secara jelas dan terstruktur.”

Menurut Herry M Joesoef, salah satu penguji, kegiatan seperti ini sangat penting dalam mengembangkan kemampuan literasi dan berpikir kritis santri. “Dengan membedah buku, santri tidak hanya membaca, tetapi juga menginterpretasikan dan memahami secara mendalam. Ini keterampilan yang sangat berharga,” kata Herry.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan minat baca dan kemampuan analisis kritis di kalangan santri semakin meningkat, mempersiapkan mereka untuk tantangan akademis dan profesional di masa depan. (jo)

Tingkatkan Wawasan Membaca dan Menulis, Santri Kelas XI Ikuti Seminar Literasi

0

Puluhan Santri kelas 11 Ponpes eLKISI mengikuti Seminar Literasi yang diadakan di Auditorium Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto pada hari Selasa 21 Mei 2024. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi ini menghadirkan narasumber Herry M Joesoef yang merupakan penulis buku dan mantan wartawan majalah tempo dari Jakarta.

Seminar yang mengusung tema “Menuangkan Imajinasi Melalui Literasi” ini dibuka oleh salah satu pengajar di Ponpes eLKISI, Ardhian Zahroni, M.Pd. Dalam sambutannya, Zahroni menekankan pentingnya literasi di tengah perkembangan teknologi yang pesat. “Kemampuan literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tapi juga memahami informasi dengan kritis dan kreatif. Ini sangat penting untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.

Herry M Joesoef sebagai narasumber tidak hanya sekadar menyampaikan materi. Dia juga berbagi pengalaman dan memberikan tips tentang bagaimana menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis sejak dini. Herry M Joesoef, dalam paparannya, menyampaikan bahwa menulis adalah salah satu cara untuk mengeksplorasi ide dan mengekspresikan diri. “Menulis bukan hanya tentang menghasilkan karya, tapi juga proses untuk memahami diri sendiri dan lingkungan sekitar,” kata Herry.

Salah seorang peserta seminar, Felisya Maharani dari Kelas XI Multimedia 2 mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti acara tersebut. “Saya sangat terinspirasi oleh pemateri. Seminar ini membuka wawasan saya tentang pentingnya literasi dan memberikan saya motivasi untuk lebih giat membaca dan menulis,” ujarnya.

Seminar Literasi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi santri Pondok Pesantren eLKISI untuk semakin giat dalam meningkatkan keterampilan literasi mereka. Dengan kemampuan literasi yang baik, generasi muda khususnya santri lulusan Pesantren eLKISI akan lebih siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi positif bagi masyarakat. (jo)

Empat Santriwati Raih Nilai Sempurna Dalam Ujian Hafalan Al Qur’an 30 Juz

0

Sebuah prestasi luar biasa ditorehkan oleh empat orang santriwati  dari Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto pada Munaqosyah (Ujian Terbuka) Tahfidh Al Qur’an.

Mereka ialah Aini Nadiva Nurzain santri Kelas XII Kader Ulama asal Sidoarjo, Sitta Qurrota’ayun Kamil santri Kelas XII Azhari asal Mojokerto, Fatimah Az Zahroh santri Kelas XII Kader Ulama asal Sidoarjo dan Ainish Shofa Tanwirul santri Kelas IX asal Sidoarjo.

Ujian yang berlangsung di Masjid Binaaul Ummah Pondok Putri eLKISI tersebut digelar terbuka dan disaksikan oleh santri kelas IX dan XII putri. Hadir sebagai penguji Ustadzah Rohmatin, M.Pd dan Ustadz Ali Murtadlo yang merupakan pengajar tahfidh di Pondok Pesantren eLKISI.

Keempat santriwati tersebut menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa dalam menghafal Al-Quran. Terbukti pada saat mereka diuji mereka dapat menjawab semua pertanyaan dengan sempurna.

Ujian yang berlangsung mulai 4 sampai 26 Mei 2024 ini merupakan puncak dari proses pembelajaran dan sebagai syarat untuk lulus dari Pondok Pesantren eLKISI. Dengan bimbingan intensif dari para ustadz dan ustadzah serta usaha pribadi yang gigih, mereka  berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz dalam waktu kurang dari tiga tahun.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian mereka. Ini adalah bukti bahwa dengan niat yang kuat dan bimbingan yang tepat, siapa pun bisa meraih kesuksesan dalam menghafal Al-Quran,” ujar Ustadz Ali Murtadlo.

Prestasi yang diraih empat santriwati ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para santri lainnya untuk terus bersemangat dalam menghafal dan mempelajari Al-Quran. Pencapaian ini juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pondok Pesantren eLKISI, yang terus berkomitmen mencetak generasi yang beradab penghafal Al Quran dan Hadits. (jo)

Syaikh Farid Seorang Muhaffiz Al Quran dari Mesir akan jadi Guru di Ponpes eLKISI Mojokerto

0

Pesantren Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto telah mengambil langkah besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi santrinya dengan mendatangkan seorang guru Al-Quran berpengalaman dari Mesir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pesantren untuk memperkuat pemahaman santri terhadap Al-Quran dan meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca dan menghafal kitab suci umat Islam tersebut.

Guru Al Qur’an yang didatangkan adalah Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil, seorang muhaffiz Al Qur’an yang memiliki banyak pengalaman dalam mengajar Al Qur’an.

Syaikh Farid merupakan lulusan Dirrosah Islamiyyah Universitas Minnesota Amerika Serikat yang memiliki banyak sanad, diantaranya: Ijazah Sanad Qiroah Asyrah dari Jalur Syatibiyyah dan Durroh, Ijazah Sanad Matan Jazariyyah dan Syarahnya, Ijazah Sanad Matan Tuhfah dan Syarahnya, Ijazah Sanad Matan As-Salsabil Syafii dan Syarahnya.

Kepala Kepesantrenan Ponpes eLKISI Ustadz Arief Setyawan, MM, M.Pd menyatakan bahwa mendatangkan guru dari luar negeri, khususnya dari Mesir, merupakan salah satu program unggulan pesantren untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi para santri.

“Kami berharap dengan hadirnya Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil, para santri dapat lebih mendalami ilmu Al Qur’an, baik dari segi tajwid, tilawah, maupun tahfidh. Ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk belajar langsung dari seorang ahli yang memiliki pengalaman internasional,” ujar Arief Setyawan. (jo)

Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto Datangkan Guru Bahasa Arab Langsung Dari Mesir

0

Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto mengambil langkah luar biasa dengan mendatangkan guru bahasa Arab langsung dari Mesir. Keputusan ini diambil untuk meningkatkan mutu pendidikan keagamaan dan bahasa Arab di pesantren eLKISI.

Guru bahasa Arab yang didatangkan berasal dari institusi pendidikan tertua dan terkemuka di Mesir, yaitu Ma’had Al Azhar Kairo Mesir. Beliau adalah Syaikh Ahmad Abdul Azim (Mantan Kepala Pusat Ma’had Al Azhar Kairo Mesir Divisi Kesiswaan, Ujian dan Alumni).

Langkah ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab, tetapi juga memperkaya pemahaman keagamaan bagi para santri.

Salah Seorang Asatidz Ponpes eLKISI, Ustadz Agung Purwono, M.Pd mengungkapkan, “Kami percaya bahwa dengan mendatangkan guru langsung dari Mesir, para santri akan mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa dalam memahami bahasa Arab dan kaidah-kaidah keagamaan. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi para santri Ponpes eLKISI.”

Keputusan ini mendapatkan sambutan hangat dari para wali santri. Mereka menganggap langkah ini sebagai investasi penting dalam pendidikan keagamaan anak-anak mereka. Selain itu, diharapkan bahwa kehadiran guru bahasa Arab dari Mesir juga akan memotivasi para santri untuk lebih serius dalam mempelajari bahasa Arab.

Selain itu, kedatangan guru bahasa Arab langsung dari Mesir ini juga diharapkan dapat membuka jalan kerjasama pendidikan lebih lanjut antara pesantren eLKISI dengan lembaga-lembaga pendidikan di negara-negara Arab, sehingga tercipta sinergi yang lebih baik dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Ponpes eLKISI. (jo)

Mewujudkan Visi Go International, Ponpes eLKISI Datangkan Pengajar Dari Mesir

0

Sebuah terobosan pendidikan yang menarik tengah menggema di seluruh negeri. Seperti halnya dengan Ponpes eLKISI Mojokerto yang akan mendatangkan pengajar berpengalaman dari luar negeri dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di dalam Ponpes eLKISI.

Keputusan untuk membawa pengajar dari mesir ini diambil sebagai bagian dari upaya Ponpes eLKISI mewujudkan visi Go Internastional dan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih beragam dan berkualitas bagi para santri.

Pengajar yang akan didatangkan dari Mesir tersebut yaitu Syaikh Ahmad Abdul Azim dan Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil. Beliau berdua nanti akan mengajar bahasa arab dan tilawatil Al Qur’an di Ponpes eLKISI.

Para masayikh mesir ini akan membawa tidak hanya pengetahuan yang luas dalam bidang mereka masing-masing, tetapi juga pengalaman yang berharga dalam berinteraksi dengan santri eLKISI dari berbagai latar belakang budaya.

Beliau akan menjadi aset berharga dalam membantu santri memperluas wawasan mereka tentang dunia dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global di masa depan. (jo)

Tampil Perdana di Ujian Terbuka Tahfidh, Delapan Santri SMP eLKISI Raih Nilai Sempurna

0

Ujian Terbuka Tahfidh Al Qur’an dan Hadits Maudlui yang juga disebut dengan istilah Munaqosyah Maftuhah tahun ajaran 2023-2024 resmi dimulai. Ujian yang dilaksanakan di Masjid Agung eLKISI tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto Drs. Moh. Zaeni, M.Ag pada Sabtu 24 Februari 2024.

Sebanyak delapan santri yang akan tampil perdana dalam ujian kali ini.mereka ialah: Muhammad Zuhair bin Slamet asal Surabaya, Faizah Al Humairoh binti Ali Sodikin asal Gresik, Mujahid Asyyaddu H. bin Agus Very Himmawan asal Mojokerto, Aisyah Nur R binti Supeno asal Gresik, Miftahul Fauzan A. S bin Suwandi asal Mojokerto, M. Hamdan Alfarizi bin Suhudi asal Sidoarjo, Zikri Imam Maliki bin Fajar asal Kediri serta Aini Sofa binti Rahmat Jufri asal Sidoarjo. Kedelapan santri tersebut sekarang sedang duduk di bangku kelas IX SMP eLKISI.

Dalam ujian ini santri kelas IX harus menuntaskan target hafalannya yaitu 300 hadits maudlu’i plus 2 jus Al Qur’an dan mampu menjawab pertanyaan dari penguji. Bertindak sebagai penguji kali ini ialah Dr. Dwi Budiman, M.Pd.I (Rektor STID Moh. Natsir Jakarta), Dr. H. Ahmad Annuri, M.A (Ketua Bidang Pengembangan Al Qur’an DDII Jakarta) dan Ustadz Muchtar Sudibyo, Lc, M.A (Pembina dan pendiri Al Azhary Indonesia Center).

Ujian kali ini cukup membuat tegang para santri, karena para santri diuji secara terbuka di hadapan ratusan orang yang terdiri dari Santri, Orang Tua, Asatidzah, Masyarakat Umum dan Penguji itu sendiri. Karena itu tidak hanya hafalan Al Qur’an dan Hadits saja yang harus dipersiapkan oleh para santri tetapi juga mental dan kesiapan diri yang matang untuk menghadapi ujian seperti ini.

Contohnya Zuhair, santri yang pertama kali tampil dalam ujian. Tidak sekadar hafalan, tetapi mental juga telah disiapkan. Di podium ananda Zuhair mampu menjawab 15 pertanyaan dari tiga penguji dengan sempurna dan mendapatkan nilai Mumtaz. Tidak hanya Zuhair tujuh teman yang lainnya juga sangat lancar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penguji. (jo)

Kepala Kemenag Mojokerto Buka Acara Ujian Terbuka Tahfidh Al Qur’an dan Hadits Ponpes eLKISI

0

Sabtu 24 Februari 2024, Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto dengan bangga mengumumkan pembukaan rangkaian acara Ujian Terbuka Tahfidh Al Qur’an dan Hadits Maudlui yang juga disebut dengan istilah Munaqosyah Maftuhah.

Ujian yang dilaksanakan di Masjid Agung eLKISI ini dibuka langsung oleh Kepala Kementrian Agama Kabupaten Mojokerto Bapak Muttakin, M.Ag. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi tentang adanya kegiatan Munaqosyah Maftuhah ini.“Kita sangat apresiasi, ini adalah media untuk pertanggung jawaban moral dan sosial pondok pesantren eLKISI kepada masyarakat.” Kata Muttakin.

Kegiatan Ujian ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 24 Februari hingga 4 Maret 2024. Peserta ujian yaitu santri kelas IX SMP dan kelas XII SMA sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Semester Genap tahun ajaran 2023-2024.

Direktur sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren eLKISI KH. Fathur Rohman dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya terhadap kegiatan ini, sambil menyatakan, “Acara Ujian Terbuka ini merupakan tradisi pondok untuk santri Kelas IX dan XII, kalau mau lulus harus siap diuji secara terbuka dengan siapapun pengujinya harus siap secara mental untuk nantinya melaksanakan tugas-tugas dakwah ditengah-tengah masyarakat.”

Dalam ujian ini santri kelas IX harus mampu menuntaskan target hafalannya yaitu 300 hadits maudlu’i plus 2 jus Al Qur’an dan santri kelas XII harus menuntaskan 420 hadits Umdatul Ahkam plus 5 juz AL Qur’an. (jo)

Santri eLKISI Kembangkan Ketrampilan Komunikasi dan Menulis Melalui Jurnalistik

0

Mojokerto, 19 Februari 2024. Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI mengadakan program latihan jurnalistik yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan menulis santri. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dunia jurnalistik dan membantu santri dalam mengekspresikan ide dan gagasan mereka dengan lebih efektif.

Dalam program ini, para santri diajak untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar jurnalistik, termasuk cara melakukan wawancara, menulis berita, serta etika dalam penulisan dan pelaporan. Mereka juga diberikan pengalaman langsung dalam melakukan liputan acara-acara di sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler, seminar, dan pertandingan olahraga.

Salah satu santri yang berpartisipasi dalam program ini, Khanza, mengatakan bahwa dia sangat menikmati pengalaman tersebut. “Saya selalu tertarik dengan dunia jurnalistik, dan program ini memberi saya kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang itu. Saya belajar bagaimana membuat pertanyaan yang baik dalam wawancara dan bagaimana menyusun artikel berita yang informatif,” katanya.

Guru pembimbing program, Ustadz Nuim Hidayat asal Depok Jawa Barat sekaligus mantan wartawan senior, menyatakan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk membantu santri mengembangkan keterampilan komunikasi yang akan berguna bagi mereka di masa depan, baik dalam karir maupun kehidupan sehari-hari. “Kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan akurat adalah keterampilan yang sangat berharga. Melalui program ini, kami berharap dapat membantu santri menjadi komunikator yang lebih efektif,” ujarnya.

Selain memberikan pemahaman tentang dunia jurnalistik, program ini juga diharapkan dapat memicu minat santri untuk terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan media dan komunikasi. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan bakat mereka lebih lanjut dan mempertimbangkan karir di bidang tersebut di masa depan. (jo)

Santri Ponpes eLKISI Berdaya, Pengabdian Masyarakat Menyinari Kehidupan

0

Para santri Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, namun juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap masyarakat di sekitar mereka melalui serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang menginspirasi.

Sebanyak 66 Santri Putri Kelas XII SMA eLKISI diterjukan ke beberapa daerah di Jawa Timur untuk melaksanakan pengabdian Masyarakat yang dimulai sejak tanggal 15 Januari hingga 15 Februari 2024.

Salah satu inisiatif yang luar biasa dari program pengabdian Masyarakat ini adalah “Peduli Pendidikan”, di mana para santri secara aktif terlibat dalam memberikan bimbingan belajar dan tutor kepada anak-anak sekolah dasar setempat. Melalui program ini, mereka tidak hanya membantu meningkatkan prestasi akademis anak-anak, tetapi juga memotivasi mereka untuk mengejar pendidikan lebih tinggi.

Program “Ngajar Ngaji” merupakan upaya santri untuk mendidik anak-anak TPQ di desa-desa yang masih minim keberadaan guru ngaji. Tidak sekadar ngajar ngaji anak-anak para santri juga turut serta mengajar membaca Al Qur’an para lansia.

Semangat dan dedikasi para santri Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI dalam menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga mengukuhkan peran mereka sebagai agen perubahan positif di masyarakat.

Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI menjadi contoh inspiratif bagi pondok pesantren lainnya, menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat merupakan bagian integral dari pendidikan agama yang holistik. (jo)