Mojokerto, 12 September 2024 – Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang bioteknologi, santriwati kelas 11 jurusan Sains SMA eLKISI melaksanakan praktik pembuatan yoghurt di laboratorium IPA eLKISI. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata pelajaran Biologi yang membahas tentang proses fermentasi dan mikroorganisme, yang bertujuan memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai penerapan ilmu biologi dalam kehidupan sehari-hari.
Praktik yang dilakukan oleh para santriwati ini dipandu langsung oleh guru Biologi, Ustadzah Evi Ayu Candra, M.Pd, yang menjelaskan tahapan demi tahapan pembuatan yoghurt, mulai dari pemanasan susu, penambahan kultur bakteri, hingga proses fermentasi. “Kegiatan ini penting untuk memberikan pengalaman langsung kepada santri tentang bagaimana bioteknologi dapat diterapkan dalam industri makanan. Mereka belajar tidak hanya secara teori, tapi juga bagaimana mempraktikkannya,” ujar Ustadzah Evi.
Serius: Para santri mengikuti praktikum pembuatan yoghurt
Megah: Gedung Laboratorium IPA Ponpes eLKISI (2 Lantai)
Proses pembuatan yoghurt dimulai dengan memanaskan susu hingga mencapai suhu tertentu untuk membunuh bakteri yang tidak diinginkan. Setelah susu dingin, kultur bakteri asam laktat ditambahkan, lalu campuran tersebut disimpan selama 24 jam untuk proses fermentasi. Setelah fermentasi selesai, yoghurt siap dikonsumsi.
Salah satu santriwati, Gita Nur Faizah, mengungkapkan kegembiraannya dalam mengikuti praktik ini. “Saya senang bisa belajar cara membuat yoghurt sendiri. Melalui praktik ini, saya jadi lebih paham bagaimana bakteri baik bisa mengubah susu menjadi yoghurt, yang ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan,” kata Gita.
Program praktik pembuatan yoghurt ini diharapkan mampu meningkatkan minat santri terhadap bidang bioteknologi dan memberikan pemahaman tentang pentingnya mikroorganisme dalam industri pangan. Selain itu, kegiatan ini juga memotivasi para santri untuk terus mengembangkan keterampilan praktis yang bermanfaat di masa depan. (jo)
Mojokerto, 12 September 2024 – Baitul Maal eLKISI (BMe) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan penguatan nilai-nilai agama di Indonesia dengan menyalurkan 3.000 mushaf Al-Qur’an wakaf kepada masyarakat yang membutuhkan di berbagai wilayah di tanah air.
BMe menyalurkan 3.000 mushaf Al-Qur’an yang dihimpun dari para muwaqif dan jamaah dalam Program Wakaf Al-Qur’an. Penyaluran Al-Qur’an ini dilakukan secara bertahap ke masjid, TPQ, lembaga pendidikan islam hingga ke da’i-da’i yang bertugas di pedalaman Indonesia.
Al Quran Wakaf BMe untuk Jamaah Kajian Ibu-Ibu di Lamongan Jawa Timur
Program Wakaf Al Qur’an Baitul Maal eLKISI
Direktur BMe, Ahmad Kuncoro, menyatakan bahwa program wakaf Al-Qur’an ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam di Indonesia. “Kami berharap Al-Qur’an wakaf ini bisa menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat, membantu umat Islam di daerah-daerah pedalaman untuk lebih mendalami ajaran Islam,” ujar Kuncoro.
Wakaf Al-Qur’an ini bukan pertama kali dilakukan oleh BMe. Sebelumnya, lembaga ini telah menyalurkan ribuan mushaf Al-Qur’an serta berbagai bantuan lain untuk mendukung kegiatan sosial keagamaan di berbagai wilayah di Indonesia. “InsyaAllah, program ini akan terus berlanjut dan semakin luas cakupannya agar semakin banyak masyarakat yang terbantu,” tambah Ahmad Kuncoro. Dengan adanya program ini, BMe berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman umat Islam terhadap ajaran agama.(jo)
Mojokerto, 1 September 2024 – Baitul Maal eLKISI (Bme) kembali menyalurkan donasi bagi muslimin Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan. Donasi ini merupakan hasil dari infaq para jamaah di acara Silaturrahim Nasional (Silatnas) ke-11 dan Tabligh Akbar Ponpes eLKISI pada tanggal 25 Agustus 2024. Infaq yang diperoleh pada saat acara tersebut terkumpul hampir 60 juta rupiah.
Penyerahan donasi dilakukan oleh Wakil Direktur Ponpes eLKISI Ustadz Ainur Rofiq kepada Prasetyo Budi yang merupakan Manager dari Laziz Nasional (laznas) Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur. Laznas Dewan Da’wah Jawa Timur adalah mitra BMe dalam bantuan kemanusiaan di Palestina. Total donasi yang diserahkan mencapai Rp 80 Juta rupiah. Dana tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan, obat-obatan, air bersih, dan perlengkapan medis bagi para korban yang terdampak.
Simbolis Bantuan Kemanusiaan Dari eLKISI untuk Muslim Palestina di Acara Silatnas XI dan Tabligh Akbar Ponpes eLKISI
“Kami berterima kasih kepada seluruh donatur dan jamaah yang telah menunjukkan kepedulian yang begitu besar kepada saudara-saudara kita di Palestina. Setiap rupiah yang disumbangkan merupakan bentuk nyata dari solidaritas umat Islam di Indonesia untuk meringankan beban saudara kita yang tengah berjuang,” ujar Ainur Rofiq.
Donasi ini diharapkan dapat menjadi harapan baru bagi masyarakat Palestina yang saat ini berada dalam situasi sulit. Selain bantuan materi, dukungan moral dari masyarakat Indonesia diharapkan dapat memperkuat semangat rakyat Palestina dalam menghadapi ujian yang berat ini.
Baitul Maal eLKISI berkomitmen untuk terus menyalurkan bantuan dan menggalang lebih banyak donasi guna membantu meringankan penderitaan masyarakat Palestina, sekaligus mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tetap peduli dan berkontribusi dalam aksi kemanusiaan ini.
Semoga bantuan ini dapat memberikan sedikit cahaya di tengah kegelapan yang melanda saudara-saudara kita di Palestina. (jo)
Dari Silatnas ke-11 Pesantren eLKISI Laporan M. Anwar Djaelani
Ahad 25 Agustus 2024, di Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto berlangsung acara menarik. Acara itu, Silaturrahim Nasional ke-11 dan Tabligh Akbar. Berlangsung dari pagi hingga menjelang shalat dhuhur, keseluruhannya khidmat dan dihadiri banyak kalangan.
Hadir di pesantren yang terletak di Raya Mojosari Trawas Km 8, Mojorejo-Pungging-Mojokerto itu, sekitar 5000 orang. Mereka antara lain warga dan pejabat setempat. Pejabat Forkompincam, hadir. Terlihat Kapolsek dan Danramil. Dari Kemenag Kabupaten Mojokerto, juga hadir.
Kalangan lain yang terlihat adalah walisantri dari berbagai daerah. Ada pengurus Dewan Da’wah Jawa Timur dan dari beberapa kabupaten (antara lain Kediri, Lamongan dan Magetan).
Banyak yang hadir. Ada jamaah pengajian dari Banyuwangi, Tuban, Trenggalek, dan Madiun. Ada lagi, jamaah pengajian dari Kamal dan Sidoarjo. Lalu, ada yang dari Klaten – Jawa Tengah.
Ada juga yang datang dari jauh, salah satunya dari NTB. Bahkan, yang bertindak sebagai penceramah adalah Ustadz Fadlan Garamatan dari Papua. Ini, kesempatan kedua hadir di eLKISI bagi da’i asal Papua yang video-video dakwahnya di YouTube banyak menarik minat masyarakat.
Ada pemandangan yang tak boleh dilewatkan. Untuk pengamanan acara, ada bantuan dari Linmas setempat. Juga, dua organisasi turut hadir membantu, yaitu Banser dan Kokam.
Santri Idaman
Acara resmi dimulai pukul 09.00. Hanya saja, sebelum itu sejumlah santri eLKISI di panggung sudah menampilkan kecakapan mereka dalam menghafal hadits. Mereka adu cekatan, dengan sistem ”Siapa yang paling cepat angkat tangan, maka dialah yang berhak menjawab”.
Santri “Adu Cepat Hafalan Hadits”
Jadilah acara itu menarik semua hadir. Betapa para santri itu memang membanggakan. Bahwa, mereka dengan cepat menjawab pertanyaan yang diajukan Ustadz Ali.
Acara itu punya nilai positif yang lain. Itu terjadi saat secara spontan tiga di antara hadirin diminta memberikan soal. Tampil tiga orang dari Dewan Da’wah Jawa Timur, yaitu Ustadz Busyairi Mansyur, Ustadzah Muawanah, dan Ustadzah Ibdah Hanifah. Sekali lagi, atas pertanyaan tiga aktivis dakwah itu, para santri eLKISI bisa menjawab dengan cepat dan baik.
Sekilas Perjalanan
Pukul 09.00 pembawa acara memulai dengan pembukaan. Dilanjutkan, pembacaan ayat Al-Qur’an. Alhamdulillah, semua menyimak dengan khidmat bacaan dari salah seorang santri itu.
Selanjutnya, selama 15 menit berikutnya, layar di panggung menampilkan video profil eLKISI sejak berdiri hingga kini. Misal, dari semula hanya punya modal awal Rp. 5 juta dan menempati 8 ribu menter persegi. Sekarang, pada 2024, sudah menempati areal seluas hampir 28 Ha. Semua ditunjukkan lewat gambar-gambar yang menggugah di layar. Di antara gambar-gambar itu, ada sekilas profil lulusan eLKISI yang melanjutkan pendidikan ke sejumlah perguruan tinggi di Timur Tengah.
Menolong Agama
Berikutnya, sambutan Dr. KH Fathur Rohman selaku pmpinan Pondok Pesantren eLKISI. Tentu, setelah bersyukur kepada Allah, sang kiai lalu menyampaikan terima kasih atas kehadirin para undangan. Bersyukur, bahwa pesantren yang diasuhnya telah terbilang lengkap jenjang pendidikan yang dimilikinya. Jenjang itu, mulai dari PAUD dan KB-TK sampai perguruan tinggi.
Bersyukur bahwa para pendidiknya punya kapasitas yang memadai antara lain bisa ditandai dari pendidikan yang telah dilalui mereka. Banyak yang telah menyelesaikan S2. Bahkan, sampai saat ini telah ada dua doktor dan lima lainnya sedang menempuh program S3.
Kecuali itu, ada dua orang Syaikh dari Mesir yang turut membersamai keseharian santri eLKISI. Mereka adalah Syaikh Ahmad Abdul Azim dan Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil. Keduanya, yang berasal dari Mesir, mengajar bahasa Arab dan tilawatil Al-Qur’an.
Di kesempatan itu Kiai Fathur mengenang sekaligus berterima kasih kepada sejumlah gurunya. Salah satu gurunya adalah Allahuyarham KH Ahmad Subroto, pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Buduran Sidoarjo.
Di antarainspirasi dari Kiai Subroto yang paling menggugahnya adalah saat mengkaji QS Muhammad 7. Intinya, bahwa semua kaum beriman yang menolong agama Allah maka Allah akan menolong serta meneguhkan pendirian mereka. Jadi, ”Teruslah berdakwah di manapun kita berada sebagai bagian dari cara menolong agama Allah,” tegas Kiai Fathur yang juga Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Timur itu.
Dr. KH Fathur Rohman memberikan sambutan
”Teruslah menjadi yang terbaik, dengan jalan menjadi orang atau pihak yang paling memberikan manfaat kepada sekitarnya,” tutup Kiai Fathur. Berkata demikian, sambil menambahan bahwa prinsip menjadi yang terbaik termasuk pelajaran yang sering diulang-ulang oleh KH Subroto – sang guru.
Sesi sambutan ini menjadi lebih mengesankan karena dilengkapi tayangan gambar di layar. Misal, saat Kiai Fathur mengisahkan santri-santri eLKISI yang disiapkan ke Al-Azhar Mesir, layar menunjukkan kegiatan santri terkait hal itu.
”Jembatan” ke Al-Azhar
Selanjutnya, turut memberi sambutan Syaikh Adhim. Dulu, dia turut menjadi bagian penting di Al-Azhar Mesir.
”Saya bahagia bisa turut hadir di acara ini,” kata Syaikh Adhim. Lebih dari itu, dia berharap hubungan eLKISI dengan Al-Azhar terus meningkat.
Syeikh Adhim memberikan sambutan
Syaikh Adhim memberikan sambutan dalam bahasa Arab. Untuk itu, di panggung beliau ditemani Ustadz Shohib. Salah satu guru di eLKISI inilah yang menerjemahkan sambutan Syaikh Adhim ke bahasa Indonesia.
Da’i yang ”PNS”
Sampailah ke acara pokok Tabligh Akbar. Tampil Ustadz Fadlan Garamatan, dari Papua. Sepanjang pemaparannya, hadirin sering tersenyum-senyum karena penyampaikan sang ustadz terhitung jenaka.
Dia mulai dari menyampaikan riwayat pendidikannya. Bahwa, dari pendidikan dasar sampai lulus perguruan tinggi dia lalui dengan lancar. “Semua ada ijazahnya,” kata Usadz Fadlan. Tentu, canda Pak Ustadz yang asli Papua itu disambut senyum dan/atau tawa lebar dari yang hadir.
Ustadz Fadlan Garamatan memberikan taushiyah
Lulus sekolah, dia mendaftar sebagai PNS. Apa itu? PNS itu, ”Pegawai Nabi Saw,” jelas lelaki tinggi besar yang di acara itu mengenakan gamis dan penutup kepala putih. Lagi-lagi, penjelasan ini mengundang senyum.
Selanjutnya, hadirin terpukau dengan pengalaman berdakwahnya. Intinya, jangan pernah lelah berdakwah. Kapan dan di mana pun, teruslah berdakwah.
Dari banyak pengalamannya berdakwah, di acara itu dia sampaikan sekadar dua contoh saja. Pertama, berdakwah di atas pesawat. Kedua, mendakwahi pendeta di Papua. Keduanya, berakhir indah yaitu yang didakwahi masuk Islam. Hanya saja, untuk yang kedua butuh kesabaran luar biasa: sampai tiga bulan penuh proses dakwah yang dia lakukan, nyaris tanpa henti.
Hadirin tertib mengikuti acara
Hadirin khidmat
Hadirin sampai duduk di Masjid Agung eLKISI
Jadi, ”Teruslah berdakwah. Aktivitas ini bergengsi,” seru Ustadz Fadlan. Teruslah berdakwah, karena yang berat bisa menjadi ringan atau mudah. Teruslah bersabar dalam berdakwah. Ini, karena terhadap batu yang keras tapi tetesan air yang turun terus-menerus bisa melubangi batu itu,” tutup Ustadz Fadlan dengan memberi tamsil yang menarik.
Setelah itu, dia memimpin doa. Hadirin mengamininya dengan khusyuk. Sungguh menenteramkan.
Palestina, Alhamdulillah!
Di Pesantren eLKISI Mojokerto, di acara Silaturrahim Nasional itu, tak lupa mengingat perjuangan Palestina. Untuk itu, di sela-sela acara ada pengumpulan dana dari yang hadir. Alhamdulillah, terkumpul hampir Rp. 60 juta. Ada juga yang menyumbang perhiasan. Semua, langsung disalurkan lewat Laznas Dewan Da’wah Jatim.
Ustadz Fadlan Garamatan menerima dana untuk Palestina untuk diteruskan ke Palestina lewat Dewan Da’wah Jatim
Sebelum adzan dhuhur berkumandang, acara selesai. Semua yang hadir bisa menikmati jamuan makan siang yang telah disediakan. Alhamdulillah! []
Mojokerto, 25 Agustus 2024 – Ribuan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia memadati area Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI dalam acara Silaturahmi Nasional dan Tabligh Akbar yang berlangsung dengan penuh khidmat. Acara ini dihadiri oleh para jamaah dari berbagai daerah ulama, tokoh agama, serta masyarakat umum yang antusias mengikuti kegiatan rutin tahunan digelar oleh Ponpes eLKISI.
Kiai Fathur Rohman menyambut jamaah yang hadir
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Suasana penuh khidmat dan spiritualitas terasa menyelimuti seluruh kawasan pesantren, yang menjadi tempat bertemunya para jamaah untuk mempererat tali persaudaraan.
Dalam pidato sambutannya, Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I selaku Pengasuh Ponpes eLKISI mengucapkan syukur kepada Allah karena bisa berkumpul dengan jamaah dari berbagai daerah di acara ini.
“Keluarga besar dari Lombok yang datang dari kemarin, hadir jemaah Blitar dengan membawa polo pendem. Dari Banyuwangi dari Subuh sudah hadir. Semoga sebagai saksi kelak di surga. Rombongan dari Penatarsewu Tanggulangin di sana saya dilahirkan sampai usia 15 tahun. Alhamdulillah hadir dengan selamat,” urainya, mengomentari beberapa anggota rombongan.
Kapolsek dan Danramil Pungging turut hadir di Silatnas eLKISI
Dalam sesi utama, tabligh akbar diisi oleh Ustadz Fadlan Garamatan yang merupakan seorang da’i pedalaman berasal dari kabupaten Fak Fak Papua Barat. Beliau menyampaikan pesan-pesan agama tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah, membangun karakter umat, serta memperkuat keimanan dan ketakwaan di tengah arus modernisasi.
Pengasuh Ponpes eLKISI Kiai Fathur Rohman memberikan sambutan
Tausyiyah Ust. Fadlan Da’i asal Papua
Ustadz Fadlan juga menekankan pentingnya pendidikan pesantren dalam melahirkan generasi Muslim yang tangguh dan berakhlak mulia.
Pondok Pesantren eLKISI yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur, memang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam yang berpengaruh di wilayah tersebut. Acara Silaturahmi Nasional dan Tabligh Akbar ini menjadi ajang tahunan yang selalu ditunggu oleh para jamaah, baik dari kalangan santri, jama’ah maupun masyarakat umum.
Para Jamaah penuh khidmat mengikuti SIlatnas
Semoga Silaturahmi Nasional ini dapat terus memperkokoh persatuan umat dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. (jo)
Mojokerto, 18 Juni 2024 – Tahun ini, eLKISI menyalurkan total 27 ekor sapi dan 6 ekor kambing untuk dibagikan kepada masyarakat.
Distribusi hewan kurban tahun ini tidak hanya menjangkau warga pesantren dan masyarakat sekitar, tetapi juga pelosok daerah dan luar negeri.
Adapun sasaran penyebaran hewan dan daging qurban adalah Bangladesh, Lombok Utara, dan Jawa Timur (Blitar, Kediri, Madiun, Sidoarjo dan Mojokerto)
Adapun untuk warga Dawar Blandong Mojokerto dan Muallaf Center Kediri masing-masing dikirim tiga ekor kambing.
Sekitar 4.500 bungkus daging qurban didistribusikan di beberapa desa di Kec. Pungging (Mojorejo, Purworejo, Sekargadung, Curahmojo), kec. Ngoro (Sedati, Oro Oro Ombo) Kec. Trawas (Sempur Jolo Tundo), dan Kec. Kutorejo (Jerukwangi).
Pimpinan Ponpes eLKISI menyampaikan terima kasih kepada para mudhohi yang telah berpartisipasi dalam kegiatan kurban ini teriring do’a semoga Alloh terima semua amalan kita.
Berikut adalah daftar lengkap para mudhohi yang turut berkontribusi:
Kel. H. Yatno
Kel. H. Hendri
Kel. Ibu Laila Nadhifah
Kel S Zul Fahmi Kanggas
Ust. Anisa Suhari
Ustz. Wiwik Khoiru L.U
Ustz. Chamima
Budhe Sum
Ustz. Indana
Ustz. Yuli Astuti
Ustz. Rohmatin
Ustz. Nurul Khalifah
Azam Firaz Bin Agung P.
Ustz. Masfufa Saikhu
Ustz. Suciati
Sandy Daffa Prayoga
Ustz. Pinkan M
Ustz. Fera Yunita
Ustz. Rini Sunarwati
Ust. Saiful Anam
Ustz. Evi Ayu Candra
Ust. M. Hidayatullah
Ust. Ali Arifin Allahyarham
Ustz. Claresta
Ust. Arief Setiawan
Ust. Miftah Farid
Mas Ardhian
Ustz. Lailatul Fitriyah
Ustz. Agustin Dwi Ayu
Bu Tin (Dapur)
Bu Roh (Dapur)
Mas Royhan
Ustz. Fajar Dewi Ami
Bu Yeni (TS)
Ustz. Mufida Nurmalihah
Ust. Muhammad Amin Fajar
Bapak Abdul Nasrul Syaifudin
Bapak Anang Iswanto
Bapak Kasum Arifin
Ust. Wahid Hasyim
Ustz. Wanda Vebriola
Bapak Radi Allahyarham
Ust. Ganda
Ust. Zainuri
Bapak Karlin Jinggring Allahyarham
Bapak Sarto Jinggring Allahyarham
Ustz. Tyas Alprayitno
Naura Aqilah S. Kelas 8E
Bapak Dicky Krisnanto
Bapak Tamim
Bapak Niko Haris
Safira binti Hariyanto
Bu Muthomimah
Bapak Agus Setiawan Allahyarham
Ustz. Miftakhul Mitha Qolisah
Bapak Hadi Salis
Bu Yanti Suryanti
Bapak Choirul Afandi/althinz
Ibu Sukarni
Bu Mutia
Bu Nova Ardiansyah
Raihan Abdallah Jauhari
Mandala Wahyu Purnomo
Amirah Azzahra
Bapak Komaruddin
Bu Nurul Zubaidah
Bu Ratna Dewi
Bu Sri Rejeki
Bapak Deki Susanto
Bu Agus Madiun
Bapak Raihan Nafis Nurdiyanto
Bu Kabul
Bu Zubaidah Wardhah Arzura
Bu Andriati Arrini
Almira Dinar Kelas VIII
Bapak Sulistyono
Bapak Sutrisno Dwi Musabine
Bu Ni Putu Kurnia D. M.
Ibu Susi Galangan
Bapak Yanto Wisper
Bapak Hepi Setiyo Kurniadi
Bapak Achmad Dzulkifli
Bapak M. Fajar Dwi A.
Bu Fatma Icasia Halimah
Bu Yenni Mariani P
Bapak Khoirul Warizin
Bapak Andik
Nazhifah Nur Salsabila VIII Azhari
Bapak Achiyat Allahyarham
Bapak Hafidz
Bapak Juwadi
Bapak Bambang Tri Wahyudi
Muhammad Fariz Nuruddin Kelas 11 Azhari
Keluarga Yudi
Azrial Maliq P. Kelas 8c
Jatim
Bapak Hariri
Bapak Arif
Bapak Ghufron
Bapak Hero Yudo M.
Ibu Zakiya Al Azizi
Semoga Allah memberkahi semua yang telah berpartisipasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Terima kasih atas kontribusinya dan semoga dicatat Allah sebagai amal sholeh. (FR)
Mojokerto, 11 Juni 2024 – Antusiasme luar biasa terpancar dari para santri Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI saat mengikuti acara tahsin qiroat Al-Quran yang dipandu oleh Syaikh Farid, seorang Muhaffiz Al Qur’an bersanad dari Mesir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pondok Pesantren eLKISI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran para santri. Kehadiran Syaikh Farid sebagai pembimbing dalam tahsin qiroat Al-Quran ini memberikan semangat dan motivasi tersendiri bagi para santri. Syaikh Farid dikenal luas karena kemampuannya dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dengan tajwid yang sempurna dan juga memiliki banyak sanad.
Selama sesi tahsin, Syaikh Farid memberikan pelatihan intensif tentang makharijul huruf dan hukum tajwid. Beliau juga mengoreksi bacaan santri satu per satu, memberikan tips praktis untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas bacaan. Para santri sangat antusias dan serius dalam mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh Syaikh Farid.
Salah satu santri kelas Internasional 12 Azhari, Billy Putra Hadi, menyatakan kekagumannya terhadap metode pengajaran Syaikh Farid. “Beliau sangat detail dalam menjelaskan setiap hukum tajwid dan sangat sabar membimbing kami. Saya merasa banyak belajar dan semakin termotivasi untuk memperbaiki bacaan Al-Quran saya,” ungkapnya.
Dengan antusiasme yang tinggi dari para santri dan dukungan penuh dari para pengurus, Pondok Pesantren eLKISI terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan Al-Quran. Kegiatan tahsin qiroat Al-Quran bersama Syaikh Farid ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat baru bagi seluruh santri dalam mencintai dan mempelajari Al-Quran dengan lebih baik. (jo)
Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Sukses menyelenggarakan seminar bertema “Tantangan Pemikiran di Era Global” sebagai bagian dari program pembekalan bagi santri kelas 9 dan 12. Acara yang bertempat di Masjid Agung eLKISI ini bertujuan untuk membekali para santri dengan wawasan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan pemikiran di era globalisasi.
Seminar ini diisi oleh Ustadz Rohmadi, M.Pd, seorang praktisi pendidikan dan pemikiran Islam sekaligus Pimpinan Pesantren Darut Tilawah Ponorogo. Seminar yang berlangsung pada hari Senin 10 Juni 2024 ini membahas tentang “Strategi Menghadapi Arus Pemikiran Global”.
Ustadz Rohmadi menjelaskan pentingnya memiliki landasan pemikiran yang kuat dan kritis dalam menyaring informasi yang diterima dari berbagai sumber global. “Di era digital ini, kita harus bisa memilah informasi yang bermanfaat dan sesuai dengan ajaran Islam, serta menolak yang bertentangan dengan nilai-nilai kita,” jelasnya.
Selama seminar, para santri sangat antusias berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari cara menghadapi konten negatif di media sosial hingga strategi mempertahankan identitas keislaman di tengah arus globalisasi.
Salah satu santri kelas 12, Fatimah Az Zahroh, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya seminar ini. “Seminar ini sangat membuka wawasan saya tentang bagaimana menghadapi berbagai pemikiran dari luar. Saya jadi lebih paham bagaimana menyaring informasi dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI berkomitmen untuk terus memberikan pembekalan yang relevan dan bermanfaat bagi para santri, mempersiapkan mereka menjadi generasi yang tangguh, berilmu, dan berakhlak mulia dalam menghadapi dunia yang semakin terbuka dan dinamis. (jo)
Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI kembali membuat terobosan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an dengan mendatangkan Muhaffiz Al-Qur’an bersanad dari Mesir, Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil. Kedatangan Syaikh Farid diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memperkuat program hafalan Al-Qur’an di pesantren eLKISI.
Syaikh Farid, seorang muhaffiz yang memiliki sanad Al-Qur’an hingga ke Rasulullah SAW, tiba di Ponpes eLKISI pada 1 Juni 2024. Kedatangan beliau disambut hangat oleh para santri, pengajar, serta seluruh keluarga besar pondok pesantren. Dalam sambutannya, Direktur Ponpes eLKISI mengungkapkan kebanggaannya dapat menghadirkan sosok ulama besar seperti Syaikh Farid.
“Kami merasa terhormat dan bersyukur atas kedatangan Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil. Beliau adalah seorang ulama yang memiliki keilmuan dan pengalaman yang sangat luas dalam bidang hafalan Al-Qur’an. Kehadiran beliau diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para santri untuk semakin giat dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an,” ujar Kiai Fathur Rohman.
Selama berada di Ponpes eLKISI, Syaikh Farid akan memberikan berbagai program intensif, termasuk tahsin (perbaikan bacaan), tahfidz (hafalan), serta pemahaman mendalam tentang makna dan tafsir Al-Qur’an. Beliau juga akan mengadakan sesi tanya jawab dan diskusi dengan para santri, untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai ilmu Al-Qur’an.
Selain program pengajaran untuk santri, Syaikh Farid juga akan memberikan pelatihan khusus bagi para ustadz dan ustadzah di Ponpes eLKISI. Kepala Diniyah Ponpes eLKISI, Ustadz Syaikhu Abdul Amin, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pondok pesantren untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an dan menjadikan Ponpes eLKISI sebagai salah satu pusat pendidikan Al-Qur’an terbaik di Indonesia.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para pengajar di Ponpes eLKISI dapat mengadopsi metode pengajaran yang lebih efektif dan inspiratif, sehingga dapat mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya hafal secara teks, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an,” ujar Ustadz Syaikhu. (jo)
Semangat tinggi dan tekad kuat mewarnai perjalanan para santri kelas 11 Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI dalam mendaki Gunung Penanggungan. Kegiatan pendakian ini diselenggarakan sebagai bagian dari program kenaikan tingkat laksana ekstrakurikuler pramuka.
Pendakian yang berlangsung selama dua hari satu malam ini dimulai pada hari Rabu, 30 Mei 2024. Sebanyak 40 santri berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, didampingi oleh beberapa ustadz dan pembina pramuka. Gunung Penanggungan, yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur, dipilih sebagai lokasi karena selain memiliki medan yang menantang, juga menyimpan nilai sejarah dan spiritual yang mendalam.
Para santri memulai perjalanan dari basecamp di Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, dengan semangat yang menggebu. Setelah melewati medan yang bervariasi, mulai dari jalan setapak yang landai hingga tanjakan terjal berbatu, akhirnya mereka berhasil mencapai puncak pada Kamis pagi.
“Alhamdulillah, seluruh santri berhasil mencapai puncak Gunung Penanggungan dengan selamat. Ini bukan hanya tentang fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Mereka belajar tentang kerjasama, ketekunan, dan keagungan ciptaan Allah SWT,” ujar Ustadz Alfin, salah satu pendamping kegiatan.
Kegiatan pendakian ini juga diisi dengan berbagai acara seperti tadabur alam, sholat berjamaah di puncak, serta sesi sharing dan refleksi. Para santri juga diajak untuk menjaga kebersihan gunung dengan memungut sampah di sepanjang jalur pendakian.
Salah satu santri, Baihaqi (17), mengungkapkan kebahagiaannya setelah berhasil menaklukkan puncak Gunung Penanggungan. “Ini adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung. Rasanya sangat luar biasa bisa melihat keindahan alam dari puncak dan merasakan kebersamaan dengan teman-teman. Saya belajar banyak hal, terutama tentang kesabaran dan kerjasama.”
Kepala Kepesantrenan Ponpes eLKISI, Ustadz Arief Setyawan, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan kegiatan ini. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat membentuk karakter santri yang kuat, mandiri, dan memiliki rasa cinta terhadap alam. Insya Allah, pengalaman ini akan menjadi kenangan berharga dan pelajaran hidup bagi mereka.”
Pendakian Gunung Penanggungan oleh santri kelas 11 Ponpes eLKISI ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kegiatan positif lainnya yang akan terus dikembangkan oleh pondok pesantren dalam rangka mencetak generasi muda yang tangguh dan berakhlak mulia. (jo)
Mojokerto, 28 Mei 2024 — Para santri Pesantren Internasional Azhari Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI menjalani ujian syahadah sebagai salah satu syarat kelulusan mereka. Ujian yang diadakan mulai tanggal 20 sampai 30 mei 2024 ini diikuti oleh seluruh santri kelas 9 dan 12.
Pondok Pesantren El-Kisi baru-baru ini mengadakan Ujian Syahadah Santri Azhari hari ini dipantau langsung oleh perwakilan Yayasan Cakrawala Insan Azhari (YCIA) Jakarta dan Syaikh Ahmad Abdul Adzim (Mesir). Ujian Syahadah, yang merupakan penilaian akhir bagi santri Azhari, adalah momen penting untuk mengukur kemampuan dan pemahaman mereka terhadap ilmu agama yang telah dipelajari selama di pesantren.
Bagian Kurikulum YCIA, Bapak Seifullah Ali, Lc, MA, yang hadir sebagai perwakilan dalam monitoring ini, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan ujian ini. “Kami sangat bangga dengan dedikasi dan semangat yang ditunjukkan oleh para santri Ponpes eLKISI. Ujian Syahadah ini adalah bentuk nyata dari upaya mereka dalam menguasai ilmu agama, dan kami berharap para santri dapat menjadi duta-duta Islam yang baik di tengah masyarakat,” ujar Saefullah Ali.
Ahmad Dzulkifli, Lc pengajar di Pesantren Internasional Azhari, juga menyampaikan pentingnya Ujian Syahadah ini bagi para santri. “Ujian ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah penting dalam perjalanan spiritual dan intelektual para santri. Kami berterima kasih kepada YCIA yang telah mendukung dan memonitor proses ini, sehingga standar kualitas pendidikan di pesantren kami terus terjaga,” jelas Dzulkifli.
Monitoring yang dilakukan oleh YCIA ini adalah bagian dari kerjasama berkelanjutan antara YCIA dan Ponpes eLKISI dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama. Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta santri-santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama tetapi juga memiliki karakter dan akhlak mulia yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat. (jo)
Mojokerto, 28 Mei 2024 — Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI bersama Baitul Maal eLKISI (BMe) mengadakan kegiatan rutin bulanan dalam bentuk pembagian sembako kepada warga miskin di sekitar pesantren. Program ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat kurang mampu sekaligus mempererat hubungan antara pesantren dengan lingkungan sekitar.
Acara yang dilaksanakan setiap bulan ini melibatkan santri dan relawan dari Baitul Maal eLKISI. Setiap bulannya, sebanyak 450 paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, dan bahan makanan pokok lainnya dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Direktur BMe Ahmad Kuncoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen sosial pesantren yang memiliki motto “Pesantren Berbasis Edukasi dan Sosial Keummatan” untuk berkontribusi secara nyata dalam membantu masyarakat sekitar. “Kami ingin keberadaan Ponpes eLKISI tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh para santri, tetapi juga oleh masyarakat luas, terutama mereka yang sedang dalam kesulitan ekonomi,” ujar Kuncoro.
Salah satu warga penerima bantuan, Ibu Sumiani, mengungkapkan rasa syukurnya atas kepedulian Ponpes eLKISI dan BMe. “Bantuan sembako ini sangat membantu kami, terutama di saat kondisi ekonomi yang serba sulit seperti sekarang. Kami sangat berterima kasih kepada Ponpes eLKISI dan BMe,” kata Ibu Sumiani dengan wajah penuh haru.
Program pembagian sembako ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa kebutuhan pokok, tetapi juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk turut berbagi dan peduli terhadap sesama.
Selain pembagian sembako, Ponpes eLKISI dan BMe juga sering mengadakan berbagai kegiatan sosial lainnya seperti Bedah Rumah Warga Miskin, Beasiswa Pendidikan Santri Yatim dan Dhuafa, Intensif Bulanan Guru TPQ dan Da’i Pedalaman, Peduli Bencana, Pembangunan Masjid dan Pesantren.
Dengan adanya kegiatan rutin ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terdorong untuk berpartisipasi dalam membantu masyarakat kurang mampu. Ponpes eLKISI dan BMe berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini dan bahkan memperluas jangkauan bantuan agar dapat menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan. (jo)