Home Blog Page 15

Dulu, Anak Usia Lulus SMA Sudah Jadi Guru

0

Itulah diantara potongan nasehat Kiai Fathur Rohman pada kajian Subuh di masjid Agung eLKISI.

Kajian Subuh yang dibina langsung oleh Kiai Fathur bagi santri SMA, mahasantri dan ustadz penuh dengan pesan yang patut untuk direnungkan sebagai bekal meniti masa depan yang lebih baik.

“Dulu, lulus SMP lanjut ke SPG (Sekolah Pendidikan Guru) atau di SGO (Sekolah Guru Olah Raga) tiga tahun, lulus sudah jadi guru. Lulus PGA jadi guru agama. Lulus SMP lanjut ke SPK (Sekolah Pendidikan Kesehatan) mereka sudah jadi perawat. Bandingkan dengan sekarang, untuk menjadi guru, perawat saja harus kuliah dulu setelah SMA di S1. Ini patut menjadi perhatian kita. Kemajuan ataukah kemunduran? ” Demikian kata Kiai Fathur.

Kiai Fathur Rohman Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

“Alumni SMA di pesantren harus siap menjadi guru karena sudah memiliki bekal yang tidak dimiliki oleh murid di sekolah-sekolah umum. Inilah kelebihan pendidikan pesantren dibandingkan dengan pendidikan umum.” tambah beliau (hur)

“Santri Satgasus eLKISI: Garda Terdepan Kepemimpinan dan Tanggung Jawab di Pondok Pesantren”

Mojokerto, 16 Februari 2025 – Santri Satgasus Pondok Pesantren eLKISI mengadakan rapat kerja untuk menyusun program satu tahun ke depan. Santri Satgasus adalah komunitas atau pengurus dari sayap santri yang diamanahi untuk mengamankan operasional pesantren.

Dalam rapat kerja ini, semua divisi yang ada, yaitu Divisi Ta’lim, Takmir, Kebersihan, Keamanan, Sarana Prasarana, dan Kreativitas, berkumpul untuk membuat program yang akan dijalankan dalam satu tahun ke depan. Ketua dan wakil dari masing-masing divisi hadir untuk berdiskusi dan membuat keputusan.

Santri Satgasus eLKISI adalah santri pilihan dari semua jenjang, mulai dari SMP hingga SMA. Mereka dipilih karena memiliki kemampuan kepemimpinan, tanggung jawab, dan kemandirian yang baik.

“Santri Satgasus adalah garda terdepan kepemimpinan dan tanggung jawab di Pondok Pesantren eLKISI. Mereka akan mempertanggungjawabkan dan dibimbing oleh kepala kepesantrenan dan divisi keamanan atau guru piket setiap harinya,” ujar Ustadzah Suciati, S.Si., M.Pd, selaku Kepala Kepesantrenan.

Tim satgasus putri membuat proker untuk 1 tahun ke depan
Tim satgasus putri membuat proker untuk 1 tahun ke depan

Sabrina Azzahra, Ketua Santri Satgasus kelas 11 Kader Ulama, berharap bahwa dia akan banyak belajar tentang kepemimpinan dan tanggung jawab untuk mengawal yaumiyah pesantren. Dia juga berharap dapat berkolaborasi dengan guru piket serta kepesantrenan untuk memastikan proses ta’lim dan tadib di Pondok Pesantren eLKISI berjalan dengan baik, sehingga santri merasa nyaman dan senang di pondok.

“Santri Satgasus eLKISI siap untuk menjadi garda terdepan kepemimpinan dan tanggung jawab di Pondok Pesantren eLKISI. Kami akan berjuang untuk membuat proses ta’lim dan tadib di pondok bisa berjalan dengan baik serta santri nyaman dan senang di pondok,” ujar Sabrina Azzahra.

Dengan adanya Santri Satgasus, Pondok Pesantren eLKISI berharap dapat meningkatkan kualitas kepemimpinan dan tanggung jawab di kalangan santri, serta memastikan proses ta’lim dan tadib di pondok berjalan dengan baik. (Ap)

50 Santri eLKISI mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat Tapak Suci

Mojokerto, Ahad 16 Februari 2025 – Pengurus Cabang Tapak Suci Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto mengadakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk para santri eLKISI. Sebelumnya, UKT untuk asatidzah juga telah dilaksanakan sepekan yang lalu.

Sekitar 50 santri dari jenjang SD hingga SMA mengikuti UKT ini, dengan mendatangkan 8 penguji dari PIMDA 277 Kabupaten Mojokerto. Para santri sangat antusias mengikuti ujian ini karena mereka yang ikut ujian ini memang sangat aktif mengikuti ekstra Tapak Suci dan berbagai lomba pencak silat. Ada yang mengikuti ujian dari dasar ke melati 1, melati 1 ke melati 2, dan ada satu santri yang mengikuti ujian ke kader (sabuk biru). UKT ini dilaksanakan di kompleks Pondok Pesantren eLKISI, dengan santri putra berada di pondok putra dan santri putri berada di pondok putri.

UKT Santri ponpes eLKISI
UKT Santri ponpes eLKISI

“Harapan kami, para santri setelah mengikuti UKT ini bisa menambah semangat latihan mereka, dan bisa menjadi contoh bagi santri yang lain. Yang terpenting, mereka tidak menjadikan ilmu dan sabuk yang mereka miliki ini untuk gaya atau sombong, karena di Tapak Suci diajarkan untuk rendah hati seperti makna dari jari jempol ditekuk pada hormat Tapak Suci,” ujar Ustadz Alfin, pengurus cabang Tapak Suci Pondok Pesantren eLKISI.

Tapak Suci menjadi program wajib yang harus diikuti oleh seluruh santri dan asatidzah eLKISI. Keputusan ini berdasarkan arahan Pengasuh sekaligus Direktur Pondok Pesantren eLKISI, Dr. KH Fathur Rohman. Menurut beliau, Tapak Suci bukan sekadar bela diri yang harus dikuasai oleh para santri dan asatidzah, tetapi juga sejalan dengan tujuan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. (al)

Keceriaan dan Kesehatan: Ekstra Basket Santri eLKISI Mojokerto

santri elkisi mengikuti ekstra basket
Ustadz Izza (pelatih basjet) memberi pengarahan kepada para santri
Mojokerto, 16 - Santri Pondok Pesantren eLKISI di Mojokerto tampak sangat antusias bermain basket di area Pesantren. Mereka bermain dengan semangat dan penuh kegembiraan, menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan sehat.

Kegiatan bermain basket ini merupakan bagian dari program ekstrakurikuler Pesantren yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keterampilan santri. Guru olahraga, Ust. Fatkhul Izza, mengatakan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kerja sama dan komunikasi antara santri.

"Saya sangat senang melihat anak-anak bermain basket dengan semangat. Mereka tidak hanya belajar tentang teknik bermain basket, tetapi juga tentang kerja sama dan komunikasi," kata Ust. Tomi.

Santri SMP juga tampak sangat antusias bermain basket. "Saya suka bermain basket karena bisa berlari dan bermain dengan teman-teman," kata Alvaro, santri kelas 7 SMP.

Kegiatan bermain basket ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi kegiatan yang rutin di pesantren. Dengan demikian, santri dapat terus mengembangkan kesehatan dan keterampilan mereka, serta membangun kerja sama dan komunikasi yang baik.
Keseruan para santri berlatih basket

Mojokerto, 16 – Santri Pondok Pesantren eLKISI di Mojokerto tampak sangat antusias bermain basket di area Pesantren. Mereka bermain dengan semangat dan penuh kegembiraan, menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan sehat.

Kegiatan bermain basket ini merupakan bagian dari program ekstrakurikuler Pesantren yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keterampilan santri. Guru olahraga, Ust. Fatkhul Izza, mengatakan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kerja sama dan komunikasi antara santri.

“Saya sangat senang melihat anak-anak bermain basket dengan semangat. Mereka tidak hanya belajar tentang teknik bermain basket, tetapi juga tentang kerja sama dan komunikasi,” kata Ust. Tomi.

Santri SMP juga tampak sangat antusias bermain basket. “Saya suka bermain basket karena bisa berlari dan bermain dengan teman-teman,” kata Alvaro, santri kelas 7 SMP.

Kegiatan bermain basket ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi kegiatan yang rutin di pesantren. Dengan demikian, santri dapat terus mengembangkan kesehatan dan keterampilan mereka, serta membangun kerja sama dan komunikasi yang baik. (suk)

Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.Pi., MA.: Dai Tawadu’ yang Mengokohkan Tarbiyah di eLKISI

Di tengah tantangan dakwah modern, sosok Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.Pi., MA., hadir sebagai ulama yang tawadu’, berilmu luas, dan berkomitmen tinggi dalam membimbing generasi muda. Saat ini, beliau bergabung dengan Pondok Pesantren eLKISI, mengabdikan diri untuk mendidik dan mengkader santri agar menjadi dai dan daiyah yang santun serta berwawasan luas.

Sebagai lulusan pendidikan tinggi di bidang keislaman, Ust. Ridwan Hamidi memiliki kedalaman ilmu dalam berbagai disiplin, terutama dakwah dan tarbiyah. Dengan pengalamannya berdakwah di berbagai tempat, beliau memahami pentingnya membangun karakter dai yang tidak hanya fasih berbicara, tetapi juga berakhlak mulia serta berpikiran luas dan moderat.

Kini, beliau mengajar di SMA eLKISI dan Institut eLKISI, membawa nuansa baru dalam pembelajaran dan pembinaan santri. Kehadiran beliau di eLKISI memperkuat sistem tarbiyah pesantren, memastikan para santri mendapatkan pendidikan akademik, pembinaan ruhiyah yang kokoh, pemahaman Islam yang mendalam, serta kesiapan menjadi pemimpin umat di masa depan.

Salah satu keistimewaan Ust. Ridwan adalah pendekatannya yang lembut dan penuh hikmah dalam mendidik santri. Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam sikap dan akhlak. Dengan ketawadu’annya, beliau mengajarkan bahwa seorang dai harus rendah hati, sabar, dan ikhlas dalam berdakwah.

Bergabungnya Ust. Ridwan Hamidi di eLKISI membawa harapan besar bagi santri dan seluruh civitas akademika. Pesantren ini semakin kuat dalam membangun generasi ulama dan dai yang berakhlak baik, berwawasan luas, berpikiran kritis, dan siap berdakwah di tengah masyarakat.

Semoga kehadiran beliau menjadi wasilah bagi lahirnya generasi dai masa depan yang santun, cerdas, dan siap membawa Islam dengan hikmah ke seluruh penjuru negeri. (AP)

Ust. Ridwan Hamidi saat memberikan pengarahaan kepada calon peserta dauroh UIM Madinah

Ust. Zainudin MZ, Lc., MA: Sang Muhaddits yang Mendedikasikan Hidup untuk Sunnah

Perjuangan Menjaga Warisan Ilmu Nabi

Di tengah derasnya arus modernisasi, masih ada ulama yang teguh dalam perjuangan menjaga warisan ilmu Nabi. Salah satunya adalah Ust. Zainudin MZ, Lc., MA, seorang ahli hadits yang kini mengabdikan ilmunya di Pondok Pesantren eLKISI. Saat ini, beliau mengajarkan ilmu hadits kepada santri SMA eLKISI dan juga mahasiswa Institute eLKISI. Berasal dari Sidoarjo, beliau tak sekadar mengajar, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap hadits kepada santri-santri yang kelak akan menjadi penerus perjuangannya.

Kepakaran dalam Ilmu Hadits

Sebagai seorang Ahlul Hadits yang aktif dalam Muhammadiyah, Ust. Zainudin memiliki kepakaran dalam ilmu hadits yang diperolehnya dari studi mendalam di berbagai lembaga pendidikan Islam. Dengan latar belakang akademik yang kuat, beliau memahami bahwa ilmu hadits bukan sekadar teori, tetapi harus diamalkan dan diajarkan dengan penuh kesungguhan.

Metode Pembelajaran di Ponpes eLKISI

Ponpes eLKISI, yang dikenal dengan sistem hafalan Hadits Tematik, menjadi tempat yang tepat bagi beliau untuk membentuk generasi baru yang tidak hanya hafal hadits, tetapi juga memahami dan mengamalkannya. Keberadaan Ust. Zainudin di pesantren ini membawa warna baru dalam kajian hadits, di mana beliau menanamkan metode pembelajaran yang lebih mendalam dan aplikatif.

Prinsip dan Dedikasi

“Saya mengabdikan hidup untuk mengajarkan sunnah Nabi kepada umat,” ujar beliau dengan penuh ketegasan. Prinsip inilah yang membuatnya tak ragu untuk membimbing para santri agar tak sekadar menjadi penghafal hadits, tetapi juga mujtahid yang mampu memahami dan menerapkan sunnah dalam kehidupan.

Peran dalam Dakwah

Sebagai seorang ulama yang aktif di Muhammadiyah, Ust. Zainudin juga berperan dalam menyebarkan dakwah berbasis hadits ke berbagai lapisan masyarakat. Baginya, kesucian sunnah Nabi adalah cahaya yang harus terus dijaga dan disebarkan. Dedikasi inilah yang membuatnya rela menghabiskan waktu untuk mengkader santri agar menjadi pejuang sunnah yang tangguh dan berilmu.

Harapan untuk Generasi Santri

Dengan hadirnya Ust. Zainudin di Ponpes eLKISI, harapan besar terpatri untuk lahirnya generasi santri yang bukan hanya fasih dalam menghafal hadits, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam serta semangat dalam menegakkan sunnah. Kini, perjuangannya tak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk memastikan bahwa cahaya ilmu hadits terus bersinar di tengah umat.. (AP)

Kegiatan Sabtu di SDAI eLKISI: Penuh Semangat dan Antusiasme

Mojokerto, Sabtu, 15 Februari 2025 – Hari Sabtu di Sekolah Dasar Alam Islami (SDAI) eLKISI Mojokerto dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang menarik dan bermanfaat. Para santri dari kelas 4-6 putri mengikuti kegiatan pramuka yang dipandu oleh Kak Abin, sementara santri kelas 1-3 putri menikmati sesi berenang di kolam renang SDAI eLKISI. Di sisi lain, santri kelas 1-6 putra berolahraga di lapangan EDUPARK eLKISI, dan ada beberapa santri terpilih mengikuti klub tapak suci.

Hari Sabtu memang dijadwalkan sebagai hari olahraga dan ekstrakurikuler di SDAI eLKISI. Kegiatan pramuka, tapak suci, berenang, dan olahraga menjadi agenda rutin yang dinantikan oleh para santri. Di halaman eLKISI Edupark, santri pramuka diajarkan keterampilan dasar seperti baris-berbaris, tali-temali, sandi angka, sandi kotak, dan sandi morse. Seluruh santri mengikuti kegiatan dengan antusiasme yang tinggi, dan seluruh kegiatan hari ini berjalan kondusif dengan bimbingan guru pendamping masing-masing.

kegiatan santri SDAI eLKISI hari sabtu
kegiatan santri SDAI eLKISI hari sabtu

“Dengan adanya ekstrakurikuler Pramuka ini diharapkan santri dapat terampil dan cekatan dalam menghadapi permasalahan yang ada,” ujar Kak Abin, pembina ekstrakurikuler Pramuka SDAI eLKISI.

Kegiatan hari ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan para santri. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para santri menjadi bukti bahwa kegiatan ekstrakurikuler di SDAI eLKISI sangat bermanfaat bagi perkembangan mereka. (zan)

Asah Kepekaan Sosial, Santri eLKISI Dilibatkan Dalam Persiapan Baksos Dewan Dakwah Jawa Timur

0

Sidoarjo, 15 Februari 2025 – Sebagai pesantren berbasis edukasi dan sosial keummatan, maka masalah-masalah pendidikan dan sosial mendapat perhatian yang serius dari Ponpes eLKISI.

Hal ini nampak dari program-program yang dicanangkan, baik meliputi pendidikan dengan fokusnya pada masalah adab dan sosial keummatan, baik menyangkut urusan komunikasi, pengamalan ilmu-ilmu agama maupun masalah logistik yang menyangkut hajat hidup umat manusia.

Untuk mengasah kepekaan santri terhadap permasalahan sosial keummatan, Ponpes eLKISI selalu melibatkan santri-santrinya untuk memberi bantuan dan dukungan untuk masalah keumatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Seperti hari ini, beberapa santri kelas 12 Kader Ulama putri mendapat kesempatan untuk ikut terlibat langsung mengemas baju-baju layak pakai yang sedianya akan dibagikan bagi masyarakat dhu’afa di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.

Santri eLKISI turut membantu muslimat dewan dakwah persiapan baksos

Kegiatan dilakukan di kantor Dewan Dakwah Jawa Timur yang berlokasi di Puri Suryajaya Gedangan Sidoarjo. Disinilah para santri bersinergi dengan ibu-ibu Muslimat Dewan Dakwah Jawa Timur untuk menyukseskan acara baksos yang dilaksanakan besok hari Ahad tanggal 23 Februari 2025.

“Alhamdulillah dan terimakasih, dengan bantuan adik-adik santri Ponpes eLKISI, pemilahan dan pengemasan baju-baju layak pakai yang akan dikirim untuk bakti sosial Dewan Dakwah Jawa Timur di Ponorogo cepat selesai”. Begitu komentar ibu-ibu Pengurus Muslimat Dewan Dakwah Jawa Timur.

Begitu pula komentar santri. Kurnia Dinul Qoyyima, sebagai perwakilan santri mengungkapkan kebahagiaannya bisa ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan sosial keumatan ini. (tin)

Praktikum Uji Golongan Darah Santri Kelas 8 SMP eLKISI Mojokerto

Mojokerto, 15 Februari 2025 – Santri kelas 8 SMP eLKISI Mojokerto melaksanakan uji golongan darah di laboratorium IPA Sabtu, 15 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah masing-masing santri.

Proses uji golongan darah dimulai dengan santri membaca panduan praktikum di modul. Guru kemudian mengenalkan nama alat-alat yang akan digunakan beserta fungsinya.

Praktikum Uji Golongan Darah Santri

Selanjutnya, santri melakukan uji golongan darah teman-temannya dengan pengawasan guru. Akhirnya, santri menyimpulkan golongan darah teman-temannya berdasarkan hasil yang diperoleh.

Menurut Ustadzah Kholisoh, M.Pd, pengampu mata pelajaran biologi, “Selain untuk meningkatkan pemahaman materi, uji golongan darah juga penting dilakukan jika suatu saat mendonorkan darahnya atau menerima transfusi darah agar tidak terjadi komplikasi.”

Ustadzah Kholisoh, M.Pd Pengajar Biologi di Ponpes eLKISI Mojokerto

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada santri mengenai pentingnya mengetahui golongan darah mereka dan manfaatnya dalam situasi medis. (zan)

Pramuka eLKISI Asah Keterampilan Bertahan Hidup di Alam Bebas

0

Mojokerto, 15 Februari 2025 – Satuan Pramuka Penggalang Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto menggelar kegiatan survival di alam bebas untuk melatih keterampilan bertahan hidup bagi anggotanya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Puncak Puthuk Siwur Kabupaten Mojokerto ini diikuti oleh 30 anggota Pramuka Dewan Ambalan Habibie SMA eLKISI.

Kegiatan survival ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada para peserta dalam menghadapi situasi darurat di alam terbuka, dengan mengutamakan prinsip-prinsip dasar Pramuka seperti kemandirian, kepercayaan diri, dan kerjasama tim.

Pengarahan kepada peserta oleh Kak Munif Pembina Pramuka eLKISI

“Survival bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan segala sumber daya yang ada di sekitar kita untuk bertahan hidup dengan bijak dan bertanggung jawab,” ujar Kak Munif, Pembina Pramuka eLKISI.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta diajarkan berbagai keterampilan, seperti membangun tempat perlindungan sederhana, mencari air bersih, serta mengidentifikasi tanaman dan hewan yang dapat dimanfaatkan. Mereka juga dilatih dalam navigasi alam, menggunakan kompas, dan membaca peta untuk orientasi.

Kebersamaan Peserta di Puncak Putuk Siwur

 “Ini adalah pengalaman yang luar biasa, mengajarkan kami banyak hal tentang ketangguhan dan bagaimana mengatasi rasa takut di alam bebas,” kata Abiyyu, salah seorang peserta.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan yang berguna bagi para santri dalam kehidupan sehari-hari serta menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap alam. [jo]

Kegiatan Berenang Santri KB-TK eLKISI, Latih Motorik Anak Sejak Dini

0

Mojokerto, 15 Februari 2025 – Bertempat di kolam renang asrama putri Ponpes eLKISI Mojokerto,  pagi ini seluruh murid KB-TK eLKISI menikmati kegiatan pengembangan fisik motorik dengan bermain air dan berenang.

Kegiatan yang rutin dilaksanakan dua minggu sekali ini mampu meningkatkan minat anak-anak untuk bermain dan belajar. Dengan demikian para murid akan selalu termotivasi belajarnya karena bertemu dengan kegiatan bermain dan belajar yang variatif.

Bukan hanya mampu merangsang perkembangan fisik dan motorik, kegiatan berenang termasuk dalam integrated learning karena dalam kegiatan ini seluruh aspek perkembangan fisik motorik, kognitif dan afektif berkembang terpadu dan saling menguatkan satu sama  lain.

Kolam Renang Pondok Putri Salah Satu Fasilitas di Ponpes eLKISI Mojokerto

Dengan kedalalaman kurang dari satu meter, menjadikan kolam renang asrama putri Ponpes eLKISI ini ramah dan aman bagi anak-anak. Dalam kegiatan ini pula, para murid dibimbing dan diawasi langsung oleh para guru, sehingga kegiatan ini dipastikan aman dan nyaman bagi anak-anak.

Terlebih Ustadzah Tyas, salah satu asatidzah yang berkhidmat di Ponpes eLKISI mempunyai kepiawaian renang,  dan termasuk pelatih renang khusus santri putri Ponpes eLKISI.

“Dengan kegiatan renang dan bermain air ini kami berharap mampu menjadikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan optimal di usia emasnya,” Ungkap Ustadzah Rohmatin, M.Pd selaku Kepala KB-TK eLKISI. (tin)

Menjadi Pribadi yang Dicintai Allah

Oleh: Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
– Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto –

Menjadi pribadi yang dicintai Allah adalah tujuan mulia. Seseorang dicintai Alloh karena mencintai Alloh. Sebagaimana firman Alloh berikut:

{ قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ }
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.(QS. Ali Imron (3):31)

Cinta kasih Alloh kepada seorang hamba dapat dicapai dengan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Berikut beberapa cara untuk meraih cinta Allah:

  1. Ikhlas dalam Ibadah

Lakukan segala sesuatu hanya karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau mendapatkan keuntungan duniawi.

  1. Menjalankan Perintah dan Menjauhi Larangan-Nya

Allah mencintai hamba-Nya yang taat. Perbanyak ibadah wajib seperti shalat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu.

  1. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik saat senang maupun susah, adalah tanda kecintaan kepada-Nya.

  1. Berbuat Baik kepada Sesama

{ وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلۡقُواْ بِأَيۡدِيكُمۡ إِلَى ٱلتَّهۡلُكَةِ وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ }

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah: 195).

Membantu orang lain, bersedekah, dan berakhlak baik bisa mendekatkan kita kepada cinta-Nya.

  1. Mencintai Rasulullah dan Mengikuti Sunnahnya

Rasulullah bersabda, “Barang siapa mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga.” (HR. Tirmidzi).

  1. Bertobat dan Memohon Ampunan

Allah mencintai orang-orang yang bertaubat (QS. Al-Baqarah: 222). Jangan pernah lelah meminta ampunan kepada-Nya.

  1. Sabar dan Ridha dengan Ketetapan-Nya

Kesabaran dalam menghadapi ujian hidup adalah tanda iman yang kuat. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).

  1. Menghindari Perbuatan yang Dibenci Allah

Menjauhi dosa besar seperti syirik, sombong, berdusta, dan berbuat zalim akan membuat kita lebih dekat dengan rahmat-Nya.

Dengan terus memperbaiki diri, kita bisa menjadi pribadi yang dicintai Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup serta kebahagiaan di akhirat. Semoga Allah selalu membimbing kita. Aamiin.