Sampai hari ini permainan bola identik dengan kekerasan dan kerusuhan. Supporter bola identik dengan kerawanan.
Image seperti ini seakan tidak salah walau tidak sepenuhnya benar. Kasus Kanjuruhan Malang adalah tragedi bola yang tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat dan aparat.
Itulah yang menjadi keprihatinan KH. Fathur Rohman, salah seorang pengasuh Pesantren eLKISI di Mojokerto.
Ini problem besar yang perlu dicarikan solusi. Kenyataan yang ada tidak boleh menjadikan kita putus asa.
“Gagasan pendirian pesantren bola bagi pondok pesantren eLKISI adalah sebuah trobosan untuk memahamkan masyarakat bola, dan masyarakat pada umumnya bahwa dalam permainan bola tetaplah harus mengedepankan adab. Jika ini terjadi, maka luar biasa dasyat bola betul-betul akan menjadi tontonan dan hiburan, ” Tambah Fathur Rohman, yang juga sebagai ketua Askab PSSI Mojokerto.
Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd Pengasuh Ponpes eLKISI Sekaligus Ketua Askab PSSI Mojokerto
“Memang benar, menurut pedoman FIFA, dalam sepak bola ada unsur attitude. Karakter atau akhlak harus ditanamkan kepada anak-anak baik selama di dalam maupun di luar lapangan.” tambah Coach Joko Getuk, Dirtek PSSI yang juga didaulat sebagai penasehat pesantren bola eLKISI. (hur)
Mojokerto, 14 Februari 2025 – Untuk meningkatkan kesiapan santri dalam menghadapi munaqosyah, Tim Tahfidz eLKISI menggelar Camp Tahfidz Hadits Tematik. Acara kali ini dilaksanakan untuk kelas 9B dan 9 Azhari eLKISI, sedangkan untuk seluruh santri kelas 9 lainnya akan dilakukan secara bergilir di waktu yang lain. Kegiatan ini berlangsung sejak Rabu (12/2) hingga Jumat (14/2) di Edupark eLKISI, dengan tujuan memberikan waktu khusus bagi para santri dalam muroja’ah dan setoran hafalan agar lebih fokus dan siap menghadapi ujian.
Serius: Suasana Santri eLKISI Menghafal di Camp Tahfidh
Meningkatkan Fokus dan Kualitas Hafalan Camp tahfidz ini diadakan sebagai solusi bagi santri kelas 9 agar dapat lebih fokus dalam persiapan munaqosyah. Berbeda dari kegiatan tahfidz lainnya, program ini memberikan perhatian khusus pada muroja’ah dan setoran hafalan, sehingga santri mendapatkan pendampingan intensif dari para ustaz dan ustazah.
Jumlah santri yang ikut dalam setiap gelombang camp ini sekitar 50 anak. Target minimal yang harus dicapai adalah menghafal 4 jilid Hadits Tematik sejumlah 300 hadits. Beberapa santri bahkan telah melampaui target dengan menghafal 5 hingga 7 jilid. Hadits Tematik ini disusun oleh Pondok Pesantren eLKISI dan berisi kumpulan hadits shahih berdasarkan tema, sehingga dapat memudahkan santri dalam berdakwah.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang kondusif bagi santri agar mereka lebih fokus dalam muroja’ah. Dengan adanya program ini, diharapkan hafalan mereka semakin mutqin dan siap menghadapi munaqosyah,” ujar Ustadzah Nurul Khalifah, salah satu pembimbing tahfidz eLKISI.
Proses Kegiatan dan Metode Pembelajaran Selama camp berlangsung, santri tetap menjalankan aktivitas harian (yaumiah) seperti di Pondok eLKISI seperti biasa, tetapi dengan penekanan pada muroja’ah hafalan. Mereka mengikuti berbagai metode pembelajaran tahfidz, seperti tahsin untuk memperbaiki bacaan, pendampingan khusus oleh para ustaz.
Selain fokus pada tahfidz, santri juga diberikan sesi motivasi yang bertujuan untuk meningkatkan semangat mereka menghadapi Ujian Akhir.
Kegiatan Santri eLKISI Menghafal Hadits Tematik
Antusiasme dan Tantangan Peserta Santri yang mengikuti camp tahfidz ini menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka merasa senang karena suasana Edupark eLKISI yang nyaman dan tenang mendukung mereka dalam menghafal.
“Sangat bermanfaat, dan lebih mudah muroja’ah karena tempatnya nyaman dan tenang,” ungkap Patih, santri kelas 9B SMP eLKISI.
Namun, tantangan juga muncul selama kegiatan berlangsung. Salah satu hambatan terbesar yang dirasakan peserta adalah rasa mengantuk saat menghafal dalam waktu yang lama. Meski demikian, motivasi dari ustaz dan lingkungan yang mendukung membantu mereka tetap semangat menyelesaikan hafalan.
Hasil Capaian dan Evaluasi Menurut Ustazah Indah Indrayani, Kepala Tahfidz eLKISI, hasil capaian santri yang mengikuti camp cukup maksimal, “Tingkat capaian dari Program Camp Tahfidz sejumlah 90% peserta berhasil memenuhi target hafalan. Sementara itu, sebagian kecil santri belum mencapai target karena faktor kemampuan individu. Upaya akan terus dilakukan agar mereka bisa mencapai target yang telah ditentukan”, tutur beliau.
Ustadz Ali Murtadlo, salah satu tim Tahfidz eLKISI, menambahkan bahwa Camp Tahfidz Hadits Tematik kali ini diikuti oleh santri dari kelas 9B dan 9 Azhari. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkuat hafalan hadits tematik yang telah dihafalkan beserta terjemahannya. “Pencapaian target belum mencapai 100 persen, karena mengulang 300 hadits beserta terjemahannya dalam waktu tiga hari memang masih kurang. Namun, Edupark eLKISI menjadi tempat yang sangat representatif untuk pemusatan muroja’ah, karena santri dapat lebih fokus dalam belajar,” jelasnya.
Setoran Hafalan Ala Santri Camp Tahfidh eLKISI
Harapan dan Rencana ke Depan Camp tahfidz ini memberikan dampak positif bagi santri, terutama dalam meningkatkan kesiapan mereka menghadapi munaqosyah. Dengan fokus yang lebih baik dan bimbingan intensif, santri dapat mencapai hafalan yang lebih kuat dan lancar.
“Kami akan terus mengadakan camp tahfidz seperti ini agar santri semakin siap menghadapi munaqosyah. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hafalan mereka,” tambah Ustadzah Indah selaku Kepala Tahfidz.
Dengan selesainya Camp Tahfidz Hadits Tematik ini, diharapkan santri eLKISI semakin percaya diri dan siap menghadapi ujian munaqosyah dengan hasil terbaik. (AZ)
SDAI eLKISI yang berada di dusun Mojodadi Purworejo Pungging Mojokerto layak dijadikan pilihan sekolah untuk para orang tua yang mendambakan anak yang shalih-shalihah. (hur)
Mojokerto, 13 Februari 2025 – Setiap pagi pukul 06.30 WIB, seluruh asatidz dan karyawan Pondok Pesantren eLKISI berkumpul dalam briefing rutin di Ruang Briefing. Dipimpin langsung oleh Direktur eLKISI, Ustadz Dr. KH Fathur Rohman, agenda ini menjadi ajang penyelarasan visi dan persepsi bagi seluruh pendidik. Briefing berlangsung selama satu jam dan dihadiri oleh seluruh asatidz serta karyawan, dalam upaya mencetak generasi santri yang beradab dan berilmu.
Briefing harian ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter para pengajar. KH. Fathur Rohman menegaskan bahwa guru bukanlah sekadar pengajar bayaran, melainkan pejuang pendidikan. Begitu pula, santri tidak dipandang sebagai pelanggan, melainkan penuntut ilmu yang harus dibimbing dengan penuh tanggung jawab. “Kita harus ingat bahwa pendidikan adalah proses panjang yang tidak selalu mulus. Akan ada tantangan dan ujian, baik bagi guru maupun santri. Namun, di situlah letak perjuangan kita sebagai pendidik,” ujar KH. Fathur Rohman dalam briefing pagi ini.
Direktur PONPES eLKISI Dr.KH Fathur Rohman memberikan materi briefing pagi setiap hari
Pada Kamis, 13 Februari 2025, briefing pagi membahas dua poin utama: pembelajaran akhlak santri dan metode efektif dalam mengajarkan sejarah. KH. Fathur Rohman menekankan bahwa jika ada santri yang masih kurang beradab atau memiliki akhlak yang belum sempurna, maka itu merupakan bagian dari proses pendidikan.
“Pendidikan itu proses. Mungkin hari ini mereka tidak paham, tapi dengan kesabaran, doa, dan pendekatan yang tepat, mereka bisa berubah menjadi anak yang shalih dan beradab,” ungkap Pak Kyai. Beliau juga mengutip QS. Al-Baqarah: 214, yang mengajarkan bahwa kesuksesan dalam pendidikan tidak terlepas dari kedekatan dengan Allah. Oleh karena itu, membangun hubungan spiritual dengan santri menjadi kunci keberhasilan dalam membentuk karakter mereka.
Selain itu, dalam sesi briefing kali ini juga dibahas metode inovatif dalam pengajaran sejarah. KH. Fathur Rohman mengusulkan bahwa belajar sejarah tidak harus selalu melalui buku, tetapi juga bisa dilakukan dengan cara mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau mengenalkan sejarah dari nama-nama kamar santri. “Kita bisa memanfaatkan nama kamar santri, seperti Abu Hurairah, Anas bin Malik, atau Malahayati, untuk mengenalkan sejarah kepada mereka. Dengan begitu, santri akan lebih mudah mengingat dan memahami pelajaran sejarah,” jelas beliau.
Para asatidz dan karyawan mengikuti briefing dengan penuh perhatian. Salah satu peserta, Ustadzah Suciati, menyatakan bahwa briefing seperti ini sangat penting untuk menjaga semangat dan orientasi para pendidik. “Kami merasa lebih dikuatkan dengan adanya briefing ini. Kadang ada tantangan dalam mendidik santri, tapi dengan nasihat dari Pak Kyai, kami lebih memahami bahwa proses itu memang berliku, tapi hasil akhirnya adalah santri yang beradab dan shalih,” ungkapnya.
Dengan adanya briefing harian ini, diharapkan seluruh tenaga pendidik di Ponpes eLKISI semakin solid dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing dan pejuang pendidikan. Semangat untuk mendidik dengan hati terus ditanamkan, sehingga santri tidak hanya tumbuh sebagai individu berilmu, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. (AZ)
lhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan yang penuh keberkahan, bulan Ramadhan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Tidak terasa, bulan Ramadhan sudah semakin dekat. Bulan yang penuh dengan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Bagaimana Cara Bersiap Menyambut Ramadhan?
1.Meningkatkan Ibadah Jangan menunggu Ramadhan untuk mulai beribadah. Latih diri kita dari sekarang dengan memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berzikir agar saat Ramadhan tiba, kita sudah terbiasa.
Memperbanyak Puasa Sunnah Rasulullah ﷺ biasa berpuasa di bulan Sya’ban sebagai latihan sebelum Ramadhan. Dalam hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari & Muslim)
Membiasakan Diri dengan Amal Shalih Ramadhan adalah bulan kebaikan. Maka, mulai sekarang kita harus membiasakan diri dengan sedekah, memperbaiki akhlak, dan menjauhi dosa. Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dosa, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang ditinggalkannya.” (HR. Bukhari)
Memperbaiki Niat dan Ilmu Jangan sampai kita menjalani Ramadhan hanya sebagai rutinitas tahunan. Pelajari kembali hukum-hukum puasa, adab-adabnya, serta makna ibadah di bulan ini agar kita bisa mendapatkan pahala yang maksimal.
Marilah kita sambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan kesiapan. Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk menjalani ibadah dengan baik, menerima amal ibadah kita, dan menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa.
اللهم بلغنا رمضان، وأعنا على صيامه وقيامه، وتقبله منا يا أرحم الراحمين “Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan, bantulah kami dalam berpuasa dan shalat malam, serta terimalah amal ibadah kami, wahai Dzat Yang Maha Penyayang.”
Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I (Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto)
Madinah, Arab Saudi – Sebanyak 12 santri eLKISI mengikuti program daurah bahasa Arab di Universitas Islam Madinah selama sebulan dari 7 Februari hingga 9 Maret 2025.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para santri dalam berbahasa Arab dan sekaligus penguatan ulumuddien.
Santri eLKISI bersama Wakil Direktur (Ustadz Ainur Rofiq, M.Pd) di Madinah
“Alhamdulillah, para santri bisa mengikuti kegiatan selama di Madinah dengan baik walaupun agendanya cukup padat, ” Kata ust. Ainur Rofiq selaku pendamping.
Maklum, selama di Madinah para santri tidak hanya belajar di UIM. Sore hari sampai malam mereka mengikuti halaqah Al Qur’an dan mutun di masjid Nabawi yang diasuh langsung oleh Syeikh Sulthan -salah seorang pengajar Al-Qur’an di Masjid Nabawi.
Santri Ponpes eLKISI Mojokerto ikuti Halaqoh di Masjid Nabawi
“Program daurah ini insya Alloh akan menjadi program rutin tahunan bagi kelas XI agar para santri berkesempatan untuk belajar bahasa dan ulumuddien di tempat asalnya, ” Demikian kata Fathur Rohman, direktur dan pengasuh Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI. (Hur)
Mojokerto, 13 Februari 2025 – Seorang santri yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI, Hafidzah Hasna Qanita catatkan prestasi gemilang di Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Tahfidh Al Qur’an dan Tahfidh Hadits Maudlu’i.
Di usia muda, Hafidzah berhasil menghafal 7 Juz Al Qur’an dan 300 Hadits Tematik dan mendapatkan nilai sempurna pada UKT tersebut. Sebuah pencapaian yang sangat mengagumkan dan patut dicontohkan.
Santri yang berasal dari Banjarbendo Sidoarjo ini sejak kecil telah menunjukkan kecintaannya terhadap Al Qur’an dan Hadits. Di eLKISI melalui pendidikan yang ketat namun penuh kasih sayang dari para guru di pesantren, Dia berhasil mencapai target hafalan yang sangat menantang di usianya.
Dalam wawancara, anak dari pasangan Juwadi dan Eny Puspitasari ini menyatakan bahwa tekad dan dorongan dari orang tuanya serta bimbingan dari asatidzah menjadi sumber semangat utama dalam menghafal.
“Saya percaya bahwa setiap ayat dan hadits yang saya hafalkan akan membawa saya lebih dekat dengan Allah dan bermanfaat untuk masa depan saya nanti,” kata Hafidzah dengan senyum penuh kebanggaan.
Prestasi ini mendapat perhatian dari para pengasuh pesantren dan para ustadz yang turut bangga atas pencapaian Hafidzah. Mereka mengungkapkan bahwa Dia adalah contoh nyata bagi teman-temannya dalam hal ketekunan, disiplin, dan kecintaan terhadap Al Qur’an dan Hadits.
“Hafidzah memiliki kemampuan menghafal yang luar biasa dan juga rajin memurojaah hafalannya.” Ungkap Ustadzah Indah.
Beliau berharap, Hafidzah akan terus menjaga semangat dan mengembangkan ilmunya dalam kebaikan dan bisa menginspirasi santri yang lain untuk lebih tekun dan bersemangat lagi dalam menghafal Al Qur’an dan Hadits. (jo)
Mojokerto, 12 Februari 2025 – Wartawan senior Agus Wahyudi dari Surabaya memberikan pelatihan jurnalistik kepada tim media Pondok Pesantren eLKISI, Rabu (12/2/2025). Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas konten website eLKISI agar lebih informatif, menarik, dan profesional.
Hadir dalam acara tersebut Direktur eLKISI, Ustaz Dr. KH. Fathur Rohman, serta pengurus yayasan, Ustaz Dr. Hairul Warizin, yang turut mendampingi jalannya pelatihan.
Bersama Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto
Dalam pemaparannya, Yudi, begitu sapaan karibnya, menekankan pentingnya website sebagai identitas digital lembaga. “Website itu ibarat rumah besar bagi media eLKISI, di samping media sosial lain seperti Facebook, Instagram, dan TikTok,” ujarnya.
Yudi juga memaparkan prinsip-prinsip penting dalam pembuatan konten yang efektif. Ia menekankan penggunaan kata kunci populer berdasarkan Google Trends, teknik pembuatan judul yang kuat, pemilihan gambar yang relevan, serta struktur tulisan yang menarik.
“Judul harus lugas dan menarik, tetapi tetap jujur. Jangan membuat judul yang menipu pembaca,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Harian Radar Surabaya itu.
Tak hanya itu, Yudi juga mengajarkan teknik On Point Lead & Epilog, yakni menempatkan kata kunci penting pada paragraf pembuka dan penutup agar lebih optimal di mesin pencari.
Masalah unsur kebaruan juga menjadi sorotan pria yang kini menjadi fungsionaris Majelis Tabligh PWM Jatim itu. “Buatlah topik konten yang memiliki nilai kebaruan atau sudut pandang yang berbeda,” tutur Yudi.
Serius: Tim Media eLKISI Ikuti Pelatihan
Yang tak kalah penting, tambahnya, adalah membagikan konten yang telah ditayangkan melalui media sosial dan platform percakapan. Hal ini sangat diperlukan agar semakin banyak orang yang membacanya.
Pada sesi praktik, Agus Wahyudi mengoreksi beberapa berita yang telah dipublikasikan di eLKISI.com. Ia memberikan kritik dan saran terkait penggunaan kata yang kurang efektif serta pemilihan gambar yang tidak sesuai.
Selain itu, Yudi berbagi pengalaman mengenai teknik penulisan berita yang menarik dan mudah dipahami. “Menulis berita harus memperhatikan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) serta menghindari penggunaan kata-kata yang tidak efektif,” katanya.
Dalam sesi diskusi, Yudi menyoroti tantangan utama media komunitas seperti eLKISI, yaitu konsistensi dalam memproduksi berita. “Penulisnya bukan jurnalis murni, tetapi pengajar yang harus memiliki passion dalam menulis,” ungkapnya.
Ia mendorong tim media eLKISI untuk rutin menerbitkan berita, mengingat banyaknya kegiatan internal yang bisa menjadi sumber konten menarik.
Pelatihan ditutup dengan sesi ramah tamah di Edupark eLKISI sambil menikmati makan siang bersama. Yudi dan tim media eLKISI berdiskusi lebih lanjut mengenai berbagai tantangan teknis dalam jurnalistik serta strategi agar website eLKISI tetap aktif dan berkembang.
Dengan menerapkan strategi yang tepat, Yudi optimistis bahwa website eLKISI dapat berkembang menjadi pusat informasi yang profesional dan terpercaya. (AZ)
Mojokerto, 12 Februari 2025 – Qonita Putri Hawari, santri kader ulama dari Pondok Pesantren eLKISI, berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan lulus ujian Tahfidz Maudu’i Jilid 2 setelah menghafal 130 hadis. Dalam ujian yang diselenggarakan oleh tim Mahkamah Tahfidz, Qonita meraih nilai Mumtaz atau istimewa.
Ujian tahfidz ini merupakan salah satu syarat wajib bagi para santri kelas VII SMP eLKISI sebelum mengikuti ujian semester. Ustadzah Suci, selaku munaqis atau penguji, menegaskan pentingnya hafalan hadis sebagai bagian dari kurikulum pendidikan di pondok pesantren tersebut.
“Sebelum mengikuti ujian semester, seluruh santri harus lulus ujian Tahfidz Maudu’i. Ini adalah bagian dari pembentukan karakter dan penanaman ilmu agama sejak dini,” jelas Ustadzah Istiqomah.
Saat diwawancarai mengenai capaian hafalannya, Qonita mengungkapkan bahwa konsistensi adalah kunci keberhasilannya. Ia memiliki rutinitas khusus untuk menjaga kualitas hafalannya.
“Setiap pagi saya menghafal dan menyetorkannya kepada pendamping. Sore harinya saya murojaah agar tidak lupa dengan yang sudah dihafalkan,” ujar Qonita dengan penuh semangat.
Prestasi Qonita ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus bersemangat dalam menghafal hadis dan memperdalam ilmu agama. Pondok Pesantren eLKISI sendiri terus berkomitmen mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam pemahaman agama. (KW)
Alhamdulillah besuk tanggal 20 Januari 2025 adalah milad eLKISI kelima belas tahun. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para jama’ah yang tidak pernah bosan untuk mensupport perjuangan kami melalui pesantren yang kita dirikan dengan susah payah dan penuh cerita.
Jika awal berdiri (2010) kita baru punya tanah seluas 8000 M2, alhamdulilah kini pesantren kita telah memiliki tanah lk 29 ha dengan berbagai fasilitas yang cukup lengkap.
Jika SDM kita di awal sangat terbatas, sesuai dengan amanat Raker VI alhamdulillah pesantren kita sudah memiliki tiga orang doktor dan empat kandidat doktor serta puluhan magister.
Alumni eLKISI selain lanjut di ADI Jatim dan eLKISI INSTITUT, tidak sedikit alumni kita yang diterima di berbagai PTN favorit baik di dalam maupun luar negeri. Sudah empat puluh lebih alumni eLKISI yang kuliah di Alam Azhar, Sudah, dan Maroko.
Di awal tahun 2025 semoga menjadi tonggak bagi berdirinya Ma’had Azhari eLKISI yang akan menjadi cabang resmi Al Azhar Cairo.
Foto Bersama Jajaran Dewan Pengasuh Ponpes eLKISI dengan Kepala Kemenag dan Pengawas Dinas
Tahun ini kita sedang menyiapkan SDAI eLKISI untuk menjadi SDAI eLKISI yang bertaraf Internasional dan berwawasan ukhrowi.
Ya Alloh, ya Rabb. Kabulkan do’a kami. Mudahkan urusan kami.
Mojokerto, Sabtu, 18 Januari 2025 – Wakil Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Mr. Osama Mohammed Hamdi Ibrahim, mengunjungi Ma’had Azhari eLKISI di Mojokerto. Kunjungan ini bertujuan meninjau fasilitas dan proses pembelajaran di Ma’had Azhari eLKISI sebagai langkah lanjutan dari persetujuan (muwafaqah) Al-Azhar Mesir untuk menjadikan Ponpes eLKISI sebagai cabang resminya.
Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, Bapak Muttakin, M.Ag; Kepala Seksi Pontren, Bapak Muhibbudin, SH; Kepala Seksi PendMa, Bapak Ama Noor Fikry, S.Ag., M.Si; serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Mojokerto, Bapak Sunartono, MM. Turut hadir juga wali santri dan perwakilan jamaah.
Dalam sambutannya, Direktur Ponpes eLKISI, Dr. KH. Fathur Rohman, mengungkapkan harapan besar agar visitasi ini membuka peluang bagi Ponpes eLKISI untuk menjadi cabang resmi Al Azhar Mesir di Indonesia.
Kepala Kemenag Mojokerto menyampaikan dukungan penuh kepada Ponpes eLKISI, sekaligus memberikan apresiasi atas kemajuan pesat yang telah dicapai meskipun usianya baru 15 tahun.
Acara ini semakin meriah dengan performa para santri Azhari eLKISI yang menampilkan nasyid dan syiir berbahasa Arab.
Pada kesempatan itu, Mr. Osama menyampaikan apresiasinya atas dedikasi Ponpes eLKISI dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ia juga mengungkapkan harapannya untuk dapat menyambut para santri eLKISI melanjutkan studi di Mesir. Selain itu, Mr. Osama memberikan penghargaan kepada santri eLKISI yang berhasil meraih juara dalam lomba robot internasional di Malaysia dan Singapura.
Acara visitasi ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan pendidikan antara Indonesia dan Mesir, khususnya melalui peran Ma’had Azhari eLKISI sebagai cabang resmi Al Azhar Mesir. (AZ)