Madiun, 12 Maret 2025 – Santri Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto yang bertugas Praktik Dakwah Ramadhan (PDR) di Balerejo Madiun memberikan dampak positif di daerah tersebut.
Mereka berhasil mebuat adik-adik TPQ semangat dalam mengaji dan belajar membaca Al Quran meskipun masih dalam tahap membaca Iqro.
Dengan penuh kesabaran santri eLKISI mengajar adik-adik TPQ belajar membaca Iqro
Kegiatan yang dilakukan di sore hari ini disambut antusias oleh para guru TPQ dan adik-adik yang belajar di tempat tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada santri-santri Ponpes eLKISI yang bertugas PDR disini dan bersedia membagikan ilmunya untuk adik-adik TPQ disini”, ujar apresiasi salah satu guru TPQ.
Salah satu santri eLKISI yang bertugas juga mengungkapkan kebahagiaanya bisa turut andil dalam hal mengajar ini.
“Alhamdulillah, kami dari Santri eLKISI sangat senang sekali bertugas PDR disini dan bisa membantu mengajar ngaji di TPQ ini. Semoga ilmu yang kami dapatkan di Pesantren bisa memberi manfaat di tempat ini”, kata Fika Rahmatul Jannah santri yang duduk di bangku kelas XI Ponpes eLKISI.
Kegiatan Praktik Dakwah Ramadhan ini merupakan salah satu program unggulan Ponpes eLKISI untuk menyebarkan dakwah islam melalui keterlibatan langsung para santri di daerah-daerah seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. [jo]
Jika selama ini Anda datang di eLKISI EDUPARK untuk satu acara dan makan-makan di rumah makan edupark, maka kali ini ada layanan tambahan, edupark farm.
Kambing-kambing di Edupark Farm dirawat dan dijaga kebersihan kandangnya
“Edupark farm ini kita fungsikan sebagai tempat pembelajaran yang lengkap. Di sini, bisa belajar beternak kambing, bisa menyembelih secara syar’i, bisa menjual produknya. ” Demikian kata H. Ghufron ketika ditanya tentang edupark farm.
Para pengunjung dan jamaah bisa beli atau pesan kambing untuk qurban maupun aqiqah. Bagi yang berminat langsung kontak H. Ghufron (0856-5544-6420). “Kami siap layani sampai di tempat pemesan” Tambah abah Ghufron.
Pungging, 11 Maret 2025 – Seperti bulan ramadhan tahun sebelumnya Forkopimca (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Pungging menggelar kegiatan Safari Ramadhan ke desa-desa.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara jajaran pemerintahan, masyarakat, serta tokoh agama di Kecamatan Pungging.
Bertempat di Masjid Al Ikhlas Dusun Mojodadi Desa Purworejo Kecamatan Pungging kegiatan tersebut diisi dengan kajian oleh Kiai Fathur Rohman, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Camat Pungging, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama’, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Cabang LDII serta masyarakat.
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”
“Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang seharusnya kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah serta mempererat ukhuwah Islamiyah di antara kita,” ujar Kiai Fathur Rohman.
Selain itu, beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga keharmonisan antar ormas islam khususnya di Kecamatan Pungging.
“Mari kita jaga tali silaturahmi, saling menghormati, dan bekerja sama dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” tambah Kiai Fathur.
Di akhir beliau juga menyampaikan tentang bagaimana kita membangun persaudaraan seperti kaum muhajir dan anshor yang saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Alquran Surat Al Hasr Ayat 9-10:
9. “Orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang yang beruntung.“
10. “Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
Foto bersama setelah kajian
Kegiatan Safari Ramadhan Forkopimca Kecamatan Pungging diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi umat Islam di wilayah tersebut, tidak hanya dalam meningkatkan kualitas ibadah, tetapi juga dalam mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. [jo]
Singkawang Pontianak, 10 Maret 2025 – Semarak ramadhan semakin terasa di Masjid Al Islam Sengkawang Pontianak Kalimantan Barat dengan kegitan tadarus Alquran.
Kehadiran santri Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto, Dimas Kevin santri kelas 11 Kader Ulama bersama tiga temanya Zaid Zidane, Mufuh Husain dan Aditya Putra yang bertugas Praktik Dakwah Ramadhan (PDR) di Masjid tersebut semakin menambah suasana lebih semarak.
Kegiatan yang berlangsung setiap ba’da sholat isya’ dan terawih ini merupakan agenda rutin dalam rangka menyemarakkan bulan ramadhan dengan tadarus Al Qur’an.
Salah satu santri eLKISI yang bertugas di Masjid tersebut, Dimas Kevin mengungkapkan kebahagiaannya dapat ikut andil dalam kegiatan ini.
Santri eLKISI yang bertugas Praktik Dakwah di Pontianak Kalimantan Barat
“ini merupakan pengalaman luar biasa bagi saya dan teman-teman. Diberi amanah tugas PDR yang jauh dan juga bisa memberi manfaat di tempat kami tugas salah satunya dengan meramaikan masjid ini dengan tadarus Alquran,” ungkapnya.
Untuk sekadar diketahui, kegiatan santri eLKISI PDR di Sengkawang ini bukan yang pertama. Di tahun sebelumnya Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto juga mengirimkan santrinya untuk bertugas PDR di wilayah ini.
Semoga dengan keterlibatan aktif santri eLKISI dalam menebar dakwah islam di daerah-daerah pelosok Indonesia khususnya di Sengkawang ini bermanfaat untuk masyarakat sekitar serta memperat tali silaturahmi antara Ponpes eLKISI Mojokerto dengan jamaah. [jo]
Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto
Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kehidupan ini, terkadang kita menghadapi berbagai ujian dan kesulitan. Namun, sebagai seorang muslim, kita diajarkan untuk senantiasa bersabar dan tidak mudah mengeluh.
Ketahuilah, mengeluh bukanlah solusi terhadap persoalan yang sedang kita hadapi, justru akan dapat melemahkan semangat dan menambah beban pikiran.
Allah ‘Azza wajalla berfirman:
ۖإِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya aku hanya mengadukan kesusahan dan kesedihanku kepada Allah.” (QS. Yusuf: 86)
Ayat ini mengajarkan kita untuk mengadukan segala kesulitan hanya kepada Allah, bukan kepada manusia dengan keluhan yang berlebihan.
Artinya: “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin! Sesungguhnya semua urusannya adalah baik, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali orang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Seorang mukmin akan selalu berada dalam kebaikan, baik dalam kondisi senang maupun susah apabila dia bersyukur dan bersabar, bukan mengeluh.
Karenanya, marilah kita biasakan diri untuk lebih bersyukur atas nikmat yang ada dan bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan.
Jika ada masalah, serahkan kepada Allah dan teruslah berusaha mencari jalan keluar dengan tawakal kepada-Nya.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang senantiasa bersyukur dan bersabar.
Dari [Anas] radliallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang tengah berdo’a, hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, dan janganlah mengatakan; ‘Ya Allah, jika Engkau kehendaki berilah aku…’ sebab Allah sama sekali tidak ada yang bisa memaksa.” (Shahih Bukhari : 5863)
Dari [Abu Hurairah] radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan; ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.’ Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa.” (Shahih Bukhari : 5864)
Penjelasan:
Kedua hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab ad-da’awaat (kitab tentang do’a-do’a). Keduanya menekankan akan pentingnya bersungguh-sungguh dalam berdoa dan tidak menggantungkan permohonan dengan ungkapan seperti “jika Engkau kehendaki“. Hal ini menunjukkan keyakinan penuh akan kekuasaan Allah yang tidak terpaksa oleh apapun.
Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa penggunaan kata “إن شئت” (jika Engkau kehendaki) dalam doa menunjukkan ketidakseriusan dan kurangnya keyakinan akan dikabulkannya doa tersebut. Beliau menekankan bahwa seorang hamba harus memiliki keyakinan penuh bahwa Allah Maha Kuasa dan tidak ada yang memaksa-Nya dalam memberikan karunia-Nya.
Para ulama lain juga menekankan pentingnya adab dalam berdoa, termasuk bersungguh-sungguh dan yakin akan dikabulkannya doa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lalai.”Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 3479) dan dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah (No. 594).
Keyakinan dan kesungguhan dalam berdoa adalah kunci agar doa dikabulkan. Selain kesungguhan diperlukan keyakinan penuh dan kesungguhan dalam berdoa, serta menjauhi ungkapan yang menunjukkan keraguan atau ketidakseriusan dalam permohonan kita kepada Allah. Wallahu a’lam
Mojokerto, 9 Maret 2025 – Bertempat di perpustakaan eLKISI, empat belas jama’ah umroh eLKISI mendapatkan materi manasik umroh pertama. Acara manasik ini dikemas menjadi satu dengan acara buka bersama.
Program umroh dua belas hari ini insya Allah akan dibimbing langsung oleh KH. Fathur Rohman. Setelah para jama’ah mendapatkan materi perjalanan, pada sesi dua mereka mendapatkan materi tentang umrah.
Antusiasme Jamaah Mengikuti Manasik Umroh
Diawali dengan menyitir salah satu ayat Allah,”Sempurnakan haji dan umrah karena Allah” (QS. Al Baqarah (2):196), kyai Fathur mengingatkan bahwa umrah adalah beribadah kepada Allah bukan rekreasi. Karenanya para calon tamu Allah (dhuyufurrahman) harus meluruskan niat dan membekali diri dengan ilmu.
“Umrah adalah ibadah yang tata cara pelaksanaannya sudah diatur oleh Allah dan Rasul-Nya, maka para calon jama’ah harus menguasai ilmu tentangnya sebelum menjalankan umrah,” demikian kata yai Fathur.
Klaten, 9 Maret 2025 – Tiada batas usia bagi siapapun yang mau belajar. Meski sudah memasuki usia senja tak mengurangi semangat ibu-ibu di Klaten ini untuk belajar membaca Al Quran.
Mereka pun tidak malu meskipun harus belajar kepada Santri eLKISI yang usianya jauh dibawah mereka.
Santri eLKISI yang bertugas Praktik Dakwah Ramadhan (PDR) di Klaten Jawa Tengah, Salsabila Naura, Zienta dan Mutia Alya terlihat semangat menyimak bacaan Al Quran ibu-ibu di masjid tempat mereka tugas.
Salsabila Naura terlihat antusias menyimak bacaan alquran ibu-ibu di masjid tempat mereka tugas PDR
“Meskipun di usia yang tidak muda lagi, mereka terlihat semangat belajar membaca Alquran. Kami sangat mengapresiasinya,” Ujar Salsabila Naura yang duduk dibangku kelas 10 Sains SMA eLKISI.
Salah seorang yang mengikuti kegiatan ini, Ibu Sumaiyah mengungkapkan rasa terima kasih kepada santri Ponpes eLKISI yang telah mengajar Baca Alquran dengan baik dan benar.
Suasana ibu-ibu di Masjid Klaten Jawa Tengah belajar Baca Alquran bersama Santri eLKISI
“Kami berterima kasih kepada Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto yang mengirimkan santrinya untuk tugas Praktik Dakwah Ramadhan di masjid kami. Kami bisa belajar kepada mereka teruma dalam hal membaca Alquran,” ungkap Ibu Sumaiyah dengan haru.
Kegiatan ini tidak hanya meberikan manfaat dalam aspek keagamaan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar generasi dan juga menjalin hubungan yang baik antara Pondok Pesantren eLKISI dengan jamaah di berbagai daerah khususnya di Klaten Jawa Tengah ini. [jo]
Sidoarjo, 9 Maret 2025 – Santri Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI yang bertugas Praktik Dakwah Ramadhan (PDR) di Waru Sidoarjo terlihat antusias dan semangat di tempat tugas mereka.
Selain mereka mengajar anak-anak PAUD di pagi hari, mereka juga berinisiatif untuk berbagi takjil kepada masyarakat sekitar. Makanan dan minuman yang dibagikan untuk takjil hasil dari uang saku yang mereka kumpulkan.
Semangat Santri eLKISI Mengajar Anak-anak PAUD
Khaylila Santri Kelas 11 Internasional Azhari eLKISI mengajak dua temannya Naila dan Nufuz untuk menghimpun uang saku untuk dibelikan makanan dan minuman ringan yang dibungkusi buat takjil.
“Alhamdulillah, meskipun tidak banyak, setidaknya ini sedikit memberi manfaat kepada mereka yang sedang berpuasa”, ujar Khaylila dengan semangat.
Semangat Santri eLKISI yang sedang berbagi takjil kepada pengendara yang lewat di Waru Sidoarjo
Wali asuh tempat mereka bertugas, Ibu Ida menyampaikan apresiasinya kepada anak-anak santri eLKISI yang berinisiatif bagi-bagi takjil melalui uang pribadi mereka.
“Luar biasa anak-anak ini, mereka punya inisiatif untuk berbagi takjil kepada masyarakat. Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian anak-anak kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa” Ungkap Ibu Ida.
Praktik Dakwah Ramadhan (PDR) ini merupakan bagian dari program unggulan Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto di setiap bulan ramadhan yang bertujuan untuk memperluas penyebaran dakwah islam melalui keterlibatan aktif santri dalam berbagai misi sosial dan keagamaan. [jo]
Mojokerto, Sabtu 08 Februari 2025 – Pembukaan Munaqosyah Tahfidh Al Qur’an dan Al Hadits 2025 dilaksanakan di Masjid Agung Ponpes eLKISI Mojokerto. Acara ini merupakan ujian akhir bagi santri kelas 12 SMA eLKISI dan kelas 9 SMP eLKISI.
Munaqosyah dilaksanakan dengan penuh keseriusan, karena juga termasuk dari ujian akhir bagi kelas 12 dan kelas 9. Ujian ini diawasi oleh tiga penguji berpengalaman: Dr. Arfan Muammar, M. Pd, (Kepala Prodi PAI Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya), Dr. KH. Zainuddin M.Z, Lc, M. A, (Pakar Hadits Lulusan Madinah), dan Syaikh Farid Musthofa Ahmad Kamil, Lc, (Muhaffiz Al Qur’an yang berpengalaman). Munaqosyah ini juga dihadiri oleh seluruh wali santri peserta.
Sambutan oleh Dr. KH. Fathur Rohman, M. Pd. I, Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto
Dr. KH. Fathur Rohman, M. Pd. I, (Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto) menjelaskan bahwa Munaqosyah adalah kegiatan rutin tahunan bagi kelas 9 dan 12 untuk menentukan kelulusan santri. Namun, yang lebih utama adalah penilaian adab yang harus dijaga sepanjang hidup. Hasil ujian mencerminkan pembelajaran selama 3 atau 6 tahun di pondok dan menjadi bekal untuk berkontribusi di masyarakat.
Naila Amira (Kelas 12) menuturkan, “Saya bersyukur, alhamdulillah. Saya tidak menyangka bisa masuk menjadi salah satu peserta Munaqosyah Akbar, karena saya merasa hafalan saya tidak sebagus teman-teman yang lain. Maka dari itu setiap malam saya terus meminta bimbingan para ustadzah supaya saya siap dalam segala hal.”
Naila amira nurraha (Kelas 12) saat menjabaw pertanyaan dari penguji.
Acara ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para santri untuk terus meningkatkan hafalan dan adab mereka, serta menjadi bekal yang berharga dalam kehidupan mereka di masa depan.
Jajaran penguji. Dari kiri: Dr. Arfan Muammar, Dr. KH. Zainuddin M.Z dan Syaikh Farid Musthofa Al Misri
Mojokerto, 8 Maret 2025 – Santri Pondok Pesantren eLKISI, Ananda Zidan dan Nabil Zakaria terlihat antusias dan semangat di tempat mereka tugas Praktik Dakwah Ramadhan (PDR).
Ananda Zidan kelas 11 Reguler SMA eLKISI yang bertugas praktik dakwah di Pontianak Kalimantan Barat ini terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan. Salah satunya dengan mengisi kajian menjelang buka puasa.
Suasana kajian yang penuh kekhidmatan membuat para hadirin mendengarkan dengan seksama materi yang disampaikan oleh Santri salah satu Pesantren terbaik di Jawa Timur ini.
“Alhamdulillah, saya masih harus banyak belajar di tempat tugas ini. Tak lupa juga saya juga untuk menyampaikan ilmu yang saya dapat di Pondok eLKISI. Saya merasa bangga bisa mengisi kajian di Masjid ini,” ujar Zidan setelah mengisi kajian.
Tak hanya Zidan, Nabil Zakaria juga terlihat aktif di tempat tugasnya di Wates Kabupaten Blitar. Nabil yang juga kelas 11 SMA eLKISI ini juga diberi kepercayaan oleh jamaah untuk mengisi kajian menjelang buka puasa.
Antusiasme Jamaah di Wates Blitar menyimak kajian menjelang buka yang disampaikan oleh Nabil Zakaria
Sekadar untuk diketahui, bahwa Praktik Dakwah Ramadhan (PDR) ini merupakan bagian dari program unggulan Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto yang bertujuan untuk memperluas penyebaran dakwah islam melalui keterlibatan aktif santri dalam berbagai misi sosial dan keagamaan.
Tak hanya itu program PDR ini juga melatih mental santri untuk langsung terjun ke masyarakat dengan berbagai macam latar belakang. Dan juga untuk mengamalkan ilmunya yang telah didapat pesantren sebagai bekal dan pengalaman di masa yang akan datang. [jo]
Mojokerto, 6 Maret 2025 – Pondok Pesantren Islamic Center (PPIC) eLKISI terus berkomitmen mencetak generasi ulama berkualitas melalui program Kader Ulama. Program ini membekali santri dengan pemahaman mendalam tentang ulumuddin (tafaqquh fiddin), yaitu penguasaan ilmu agama berdasarkan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Santri kelas 11 Kader Ulama memiliki kesempatan istimewa mengikuti daurah selama satu bulan di Universitas Islam Madinah (UIM) dan Masjid Nabawi. Program ini dirancang untuk memperdalam ilmu agama langsung dari ulama dan akademisi ternama di tanah suci. Bahkan, durasi daurah ini direncanakan diperpanjang menjadi tiga bulan di masa mendatang agar santri mendapatkan pengalaman belajar yang lebih intensif.
Dalam program ini, santri mendalami bahasa Arab secara intensif, baik fusha (bahasa Arab resmi) maupun ‘ammiyah (bahasa Arab percakapan sehari-hari). Penguasaan bahasa ini menjadi kunci utama dalam memahami kitab-kitab klasik para ulama dan berdiskusi langsung dengan para masyaikh.
Santri juga mengkaji kitab-kitab klasik yang menjadi rujukan utama dalam keilmuan Islam, seperti Al-Ājurrūmiyyah (nahwu dasar), Imrithi (nahwu tingkat lanjut), Kitab Shorof (ilmu tashrif), Balaghah (ilmu keindahan bahasa), Fathul Qarib (fiqih dasar) dan berbagai kitab turats lainnya yang menjadi fondasi ilmu Islam.
Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI mengajak orang tua untuk mendaftarkan putra-putrinya dalam program Kader Ulama. Ini adalah kesempatan emas bagi generasi muda untuk mendalami ilmu agama dengan bimbingan asatidzah yang kompeten serta mendapatkan pengalaman belajar langsung di pusat keilmuan Islam dunia, termasuk di Masjid Nabawi yang penuh berkah.
Bersama Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI, wujudkan impian menjadi ulama masa depan yang faqih, fasih, dan berakhlak karimah! (HD)