Home Blog Page 8

Tim Bharata FC dari Mojokerto Juarai Festival Sepak Bola Usia Dini Ponpes eLKISI

0

Mojokerto, 24 Februari 2025 – Tim Bharata FC dari Mojokerto berhasil meraih gelar juara pada Festival Sepak Bola Usia Dini yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren eLKISI pada 22-23 Februari 2025.

Dalam pertandingan final yang penuh tensi, tim Bharata FC berhasil mengalahkan tim Bintang Derma dari Surabaya lewat tendangan adu penalti dan mencatatkan sejarah sebagai pemenang festival yang diikuti 28 tim dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Tim Bharata FC Merayakan Kemenangan Setelah Menang Lewat Adu Penalti di Pertandingan Final

Festival yang digelar di lapangan sepak bola eLKISI Edupark Ponpes eLKISI ini merupakan ajang untuk mengembangkan bakat dan minat anak-anak dalam dunia sepak bola.

Keberhasilan Tim Bharata FC menjadi juara tidak hanya karena permainan solid tim, tetapi juga semangat juang yang tinggi dan konsistensi dari para pemain yang tampil luar biasa sepanjang turnamen.

Coach Agus Pelatih Tim Bharata FC

Pelatih Bharata FC, Agus Priyanto, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian timnya. “Kami sangat senang bisa memenangkan festival ini. Semua anak bermain dengan penuh semangat dan menunjukkan kualitas yang luar biasa. Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan dan menjadi motivasi untuk terus berkembang,” ujar Agus setelah pertandingan final.

Sementara itu, para peserta dan penonton turut merasakan kegembiraan yang luar biasa. Ratusan orang tua dan pengunjung yang hadir di lapangan memberikan dukungan penuh kepada para pemain muda, menciptakan suasana meriah sepanjang pertandingan.

Gunanto Amintoko, M.Pd Kepala SMA eLKISI

Keberhasilan ini juga mendapat apresiasi tinggi dari perwakilan Ponpes eLKISI pada saat seremonial penyerahan trofi, Gunanto Amintoko.

“Selamat kepada Tim Bharata FC yang telah menunjukkan permainan luar biasa dan meraih juara. Ini adalah bukti bahwa dengan latihan dan semangat, anak-anak bisa mencapai hal-hal luar biasa. Semoga festival ini bisa terus memotivasi anak-anak untuk terus mengasah kemampuan mereka,” kata Gunanto yang merupakan Kepala SMA eLKISI.

Juara 2 Tim Bintang Derma dari Surabaya
Juara 3 Bersama Tim Putra Pandaan dari Pasuruan
Juara 3 Bersama Tim Buana Putra dari Kediri

Dengan suksesnya acara ini, Ponpes eLKISI berharap bisa terus menyelenggarakan festival serupa di masa depan, memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkembang melalui olahraga dan menanamkan nilai-nilai akhlaqul karimah dan sportivitas sejak dini. [jo]

Ponpes eLKISI Sukses Gelar Festival Sepak Bola Usia Dini Tingkat Jawa Timur

Mojokerto, 24 Februari 2025 – Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI berhasil menggelar Festival Sepak Bola Usia Dini yang sukses menarik perhatian ratusan peserta dan penonton.

Acara yang digelar pada 22-23 Februari 2025 ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat anak-anak dalam dunia sepak bola, sekaligus memperkenalkan gagasan Ponpes eLKISI yang akan mendirikan pesantren khusus sepak bola.

Festival yang diselenggarakan di lapangan sepak bola eLKISI Edupark diikuti oleh 28 tim Sekolah Sepak Bola (SSB) dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Panitia Festival Sepak Bola eLKISI, Achmad Tulus, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi anak-anak untuk menunjukkan kemampuan mereka serta meningkatkan rasa cinta terhadap olahraga.

Panitia penyelenggara eLKISI Soccer Festival 2025

“Kami ingin memotivasi generasi muda untuk lebih aktif bergerak dan menanamkan nilai-nilai adab dan sportivitas dalam setiap pertandingan. Kami berharap acara ini bisa menjadi langkah awal menuju atlet yang berakhlaqul karimah dan berprestasi,” ungkap Tulus.

Atmosfer Peserta dan Wali Murid Festival Sepak Bola eLKISI

Acara ini mendapat sambutan hangat dari para pelatih dan wali murid peserta. “Saya sangat senang anak-anak saya bisa ikut dalam acara ini, selain mereka belajar tentang sepak bola, mereka juga belajar nilai-nilai kebersamaan dan persaingan yang sehat,” ujar salah seorang orang tua peserta, Didik Santoso, dengan penuh semangat.

Suasana Lapangan eLKISI Edupark dari atas

Festival Sepak Bola Usia Dini di Ponpes eLKISI kali ini tidak hanya sukses dari segi partisipasi, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara pesantren, masyarakat, dan dunia olahraga.

Dengan keberhasilan acara ini, Ponpes eLKISI berharap dapat terus menjadi pionir dalam mengembangkan potensi anak-anak dalam berbagai bidang, khususnya olahraga sepak bola. (jo)

Indahnya Saling Membantu

0

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat Islam, iman, dan kesehatan.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan bantuan orang lain, sebagaimana orang lain juga memerlukan bantuan kita. Oleh karena itu, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya.”
(QS. Al-Ma’idah: 2)

Dari ayat ini, kita belajar bahwa membantu sesama adalah bagian dari ketakwaan dan harus dilakukan dengan niat yang baik.

Hadiah dari Indonesia (Laznaz Dewan Dakwah) untuk Palestina

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.”
(HR. Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa siapa yang membantu orang lain, maka Allah akan membantunya dalam kehidupannya.

Ada banyak cara kita bisa membantu sesama, misalnya:
Dengan tenaga, seperti membantu tetangga yang kesulitan atau gotong royong.
Dengan harta, seperti bersedekah kepada yang membutuhkan.

Dengan ilmu dan nasihat baik, agar orang lain mendapatkan manfaat.

Dengan doa, karena doa juga bentuk pertolongan yang luar biasa.

Semoga kita menjadi orang yang selalu siap membantu sesama, karena di balik kebaikan yang kita lakukan, ada pertolongan Allah untuk kita.

KH. Fathur Rohman di Palestina

Santri Kader Ulama SMA eLKISI Sabet Juara I Tahfidh Al Qur’an

SIDOARJO – Ainis Shofia, santri kelas X Kader Ulama SMA eLKISI, berhasil meraih juara I pada lomba tahfidh Al Qur’an tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) pada 22 Februari 2025.

Ainis, putri Ustadz Ahmad Jufri Ubaid, adalah alumni SMP eLKISI yang melanjutkan pendidikan di SMA eLKISI. Sejak SMP, Ainis sudah menyelesaikan hafalan tiga puluh juz dengan mutqin.

Di SMA eLKISI, Ainis beruntung dapat belajar Al Qur’an langsung di bawah bimbingan Syekh Farid Musthofa Almishri, seorang Masayikh dari Mesir yang memiliki berbagai sanad Al Qur’an.

“Alhamdulillah, kami bersyukur dengan prestasi ini. Semoga semakin memotivasi bagi yang bersangkutan dan santri yang lain,” ujar Kyai Fathur yang saat ini berada di Mesir.

Semoga prestasi Ainis Shofia dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi santri lainnya di SMA eLKISI untuk terus berusaha dan berprestasi dalam bidang tahfidh Al Qur’an maupun bidang lainnya. (fr)

Latih Mental Berprestasi, Santri eLKISI Ikuti Lomba Tingkat Provinsi

0

SIDOARJO – Sebanyak 28 santri Pondok Pesantren eLKISI menampilkan kemampuan terbaik di ajang FAI Got Talent (FGT) 10. Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Sabtu, 22 Februari 2025. Kompetisi tingkat provinsi ini bertujuan menumbuhkan kreativitas dan inovasi generasi muda.

Santri eLKISI mengikuti berbagai cabang lomba. Mereka berkompetisi di Olimpiade Ekonomi Islam, Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI), Kaligrafi, Da’i Muda, Arabic Storytelling, Tahfidz, dan Inovasi Media Pembelajaran. Acara yang digelar di Kampus 1 Umsida ini diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Suasana kompetisi tampak meriah dan penuh semangat.

“Kami ikut lomba ini untuk melatih mental juara dan berlomba dalam kebaikan. Seleksi internal sangat ketat karena banyak santri yang berminat,” ujar Ustadzah Indah, guru pendamping. Dari sekian pendaftar, hanya 28 santri terpilih setelah melalui seleksi ketat oleh para asatidz.

Meski berbarengan dengan Asesmen Tengah Semester (ATS) Genap, para peserta tetap berlatih maksimal. “Kami harus pintar membagi waktu antara belajar dan latihan. Kadang latihan sampai larut malam, tapi itu menyenangkan,” ucap Mutia Alya, peserta kaligrafi. Ia bersama Salsabilla berlatih di bawah bimbingan Jen Yesta, alumni eLKISI berprestasi tingkat nasional.

Rombongan berangkat pukul 06.00 WIB dengan didampingi lima guru. Setibanya di Umsida, mereka disambut suasana semarak. Stand lomba dipenuhi peserta dan pendukung yang antusias.

“Pengalaman ini berharga. Saya belajar banyak, tidak hanya soal lomba tapi juga menghadapi tekanan dan bertemu teman baru dari berbagai daerah,” kata Awan Emerald, salah satu peserta.

Ajang FGT 2025 tak hanya menguji intelektual dan seni peserta. Acara ini juga mempererat silaturahmi antar pelajar. “Semoga keikutsertaan santri eLKISI memotivasi yang lain untuk terus berprestasi. Ini bukan sekadar lomba, tetapi bagian dari pembelajaran hidup,” ujar Ustadz Perdana.

Dengan semangat tinggi, santri eLKISI membuktikan kesiapan mereka bersaing dan berkontribusi positif. Diharapkan, ajang seperti ini terus berlanjut sebagai wadah pengembangan bakat generasi muda. (AZ)

Pentingnya Suhbah dalam Pendidikan: Teladan dari Para Nabi dan Ulama

فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتٰىهُ اٰتِنَا غَدَاۤءَنَاۖ لَقَدْ لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا ۝٦٢

Ayat ini merupakan kisah Nabi Musa bersama seorang pemuda yang disebut namanya Yusha’, sebagaimana di Tafsir At Thobari. Yusha’ adalah gambaran penting dalam pandangan guru. Seorang guru harus memiliki orang yang bersuhbah (sahabat yang baik) atau mulazamah. Kebanyakan para nabi memiliki seorang suhbah. Misalnya, Nabi Isa dengan “Hawariyyin”nya. Dalam surah An-Naml ayat 40, juga disebutkan bahwa Nabi Sulaiman memiliki murid atau umat yang mampu memindahkan singgasana hanya dengan sekejap mata. Siapa namanya? Yaitu Ashof bin Barkhiya. Sebagai guru, kita harus menjadi contoh yang baik bagi semua murid tanpa terkecuali.

Teladan dari Para Ulama

Contoh yang bisa ditiru dalam kitab “Ta’lim Muta’allim” pada bab “Tahsil”. Di sana ada kisah tentang murid Imam Abu Hanifah, yaitu Sheikh Hassan bin Ziyad. Hassan bin Ziyad mulai belajar Fiqih dengan Imam Abu Hanifah pada usia 80 tahun. Bayangkan, umur 80 tahun baru mulai belajar Fiqih! Selama 40 tahun, Hassan bin Ziyad belajar kepada Imam Abu Hanifah. Menjadi orang yang Faqih tidaklah sembarangan; keilmuannya sudah meresap dalam jiwa. Selama 40 tahun belajar Hassan bin Ziyad tidak pernah tidur di atas kasur. Setelah belajar selama 40 tahun, Hassan bin Ziyad menjadi seorang Mufti selama 40 tahun. Jadi, pada usia 120 tahun, beliau baru menjadi mufti dan meninggal pada usia 160 tahun. Ilmunya sangat bermanfaat.

Termasuk juga murid Abu Hanifah lainnya, yaitu Sheikh Hassan as-Syibani. Sheikh Hassan as-Syibani juga memiliki kebiasaan yang sama. Ketika beliau mengantuk, beliau mengusap matanya dengan air agar rasa kantuknya hilang. Ini adalah contoh yang bisa diikuti oleh kita dan para santri.

Teladan dari Guru Lokal

Di daerah saya, ada Kiai Fauzi Noor yang masyhur keilmuannya bak “Kitab Berjalan”. Ternyata beliau selalu menelaah kitab-kitabnya, dan sebagian santrinya mengetahui bahwa ketika beliau mengantuk, beliau mengusap matanya dengan air.

Pentingnya Suhbah

Kembali ke topik awal, pentingnya suhbah. Sebagai seorang guru, kita perlu ‘menyibghoh’ atau mengkader murid-murid kita. Ini sangat penting, terutama di lingkungan pesantren. Santri bukan saja dari anak biologis kita, melainkan anak ideologis. Kita harus fokus pada hal ini. Ketika kita memiliki banyak santri, semoga mereka bisa meniru gurunya karena mereka membutuhkan teladan atau uswah yang hasanah.

Kisah Inspiratif dari Para Ulama

Contoh lainnya adalah Imam As-Syafi’i, rahmatullahi ‘alaihi. Beliau memiliki murid bernama Sheikh Rabi’ bin Sulaiman al-Muradi. Awalnya, murid ini tidak begitu cerdas, tetapi dengan bimbingan Imam Syafi’i, ia menjadi sangat pandai. Imam Syafi’i pernah berkata kepada muridnya, “Wahai muridku, seandainya ilmu itu bisa diubah menjadi makanan, aku akan menyuapimu setiap hari.” Ini menunjukkan betapa pentingnya proses belajar, tetapi dengan ketekunan, murid ini akhirnya mencatat makalah-makalah Imam Syafi’i dan membidani lahirnya kitab “Ar-Risalah”.

Begitu juga dengan Imam Ahmad bin Hanbal, yang memiliki anak bernama Abdullah. Abdullah ini sangat cerdas dan memberikan banyak masukan dalam penyusunan kitab “Musnad” oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Jadi, pentingnya guru menjadi seorang ‘Qudwah’. Nah, itulah pentingnya ‘suhbah’ santri kepada Guru.

Semoga kita bisa sabar di sini dan menjadi teladan bagi para santri PP. eLKISI.

Ahmad Shohibul Muttaqin, Lc., M.Pd
Guru Fiqih di PP. eLKISI

Ustadz Shohibul Muttaqin, Lc., M. Pd., saat mengisi kajian di Brifing pagi bersama seluruh asatidzah ponpes eLKISI

MEMBANGUN JIWA KOMPETITIF DALAM ISLAM

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjadi pribadi yang tangguh. Pribadi yang tangguh adalah yang memiliki jiwa kompetitif, yaitu semangat untuk terus berkembang, meningkatkan kualitas diri, dan meraih kesuksesan.

Namun, dalam Islam, kompetisi bukan hanya dalam hal duniawi, tetapi juga dalam meraih kebaikan dan ketakwaan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ

“Dan untuk yang demikian itu hendaklah orang-orang berlomba-lomba.”
(QS. Al-Mutaffifin: 26)

Ayat ini menganjurkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan dalam hal yang sia-sia atau merugikan orang lain.

Dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: “الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ، احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ…”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, tetapi pada keduanya ada kebaikan. Bersemangatlah untuk hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah lemah…”
(HR. Muslim)

Seorang mukmin harus memiliki semangat untuk terus berkembang, baik dalam aspek fisik, mental, maupun spiritual.

Jiwa kompetitif yang sehat akan mendorong kita untuk menjadi lebih baik, meningkatkan ilmu, serta memberikan manfaat bagi sesama.

Namun, dalam berkompetisi, kita harus tetap menjaga keikhlasan dan tidak terjerumus dalam sifat sombong, iri, atau dengki.

Kompetisi dalam Islam bukan untuk saling menjatuhkan, tetapi untuk saling menginspirasi dan memotivasi.

Mari kita bangun jiwa kompetitif dalam diri kita dengan selalu berusaha lebih baik dari hari ke hari, baik dalam ibadah, pekerjaan, maupun kehidupan sosial.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus berkembang dan mencapai kesuksesan yang diridhoi-Nya.

300 Santri eLKISI Praktek Da’wah Ramadhan di Dalam dan Luar Negeri

0

Mojokerto, 20 Februari 2025 – Sebanyak tiga ratus orang santri akan dikirimkan untuk berdakwah di seluruh tanah air dan luar negeri pada Ramadhan 1426/2025. Mereka terdiri dari santri kelas VIII sampai dengan santri kelas XII.

Keputusan ini diambil setelah pengasuh pesantren, KH. Fathur Rohman memanggil para pimpinan di ruang meeting pada Kamis (20/2/2025) untuk membahas program PDR (Praktek Dakwah Ramadhan) 2025.

Tiga ratus santri yang terpilih dalam program ini telah melewati proses panjang. Selain hafalan Al Qur’an dan hadits, masalah adab dan ibadah yaumiah mereka menjadi pertimbangan untuk bisa diberangkatkan pada program dakwah Ramadhan ini.

“Program praktek dakwah Ramadhan ini bagian daripada penguatan untuk mencetak lulusan pesantren yang siap berdakwah. ” Kata Kiai Fathur, yang pernah bertugas dakwah di Banyuwangi Selatan pada tahun 1990-an. (fr)

Kenalkan Alam Sejak Dini Sebagai Alat Meningkatkan Eksplorasi, KB-TK eLKISI Adakan Penjelajahan di eLKISI Edupark

Mojokerto, 20 Februari 2025 – Anak-anak KB-TK eLKISI mengadakan kegiatan Jelajah Alam di perbukitan sekitar area eLKISI Edupark pada Kamis, 20 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada alam, meningkatkan keterampilan eksplorasi, serta membangun kerja sama dan kemandirian.

Seluruh santri KB-TK eLKISI beserta para asatidzahnya turut serta dalam kegiatan ini. Anak-anak menunjukkan ekspresi antusias di setiap jalan yang mereka lewati, menandakan bahwa mereka sangat menikmati kegiatan ini. Para asatidzah selalu berada di sekitar anak-anak untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan.

Berkumpul di Halaman eLKISI EDUPARK

Ustadzah Tyas menyampaikan, “Alhamdulillah mereka tetap happy dan kiyoowoo meski sempat kehilangan arah, tertusuk duri, dan berakhir dengan banyaknya teman-teman yang menangis karena merasa putus asa. Tapi dari perjalanan alam kali ini, akhirnya mereka bisa memahami bahwa di setiap kesulitan setelahnya pasti ada kemudahan.”

Kegiatan Jelajah Alam ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak dalam mengenal alam lebih dekat dan mengembangkan berbagai keterampilan penting dalam kehidupan mereka. (zan)

Dua santri saling tolong-menolong mendaki bukit

Santri eLKISI Hadapi Asesmen Tengah Semester Genap: Evaluasi Pengembangan Akademik

0

Mojokerto, 19 Februari 2025 – Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto menggelar Asesmen Tengah Semester Genap mulai Rabu hingga Ahad, 19 – 23 Februari 2025. Ujian ini melibatkan seluruh jenjang pendidikan di pondok pesantren, mulai dari Sekolah Dasar Islam (SDAI) eLKISI, Sekolah Menengah Pertama (SMP) eLKISI, hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) eLKISI.

Asesmen ini merupakan bagian dari evaluasi akademik yang rutin dilaksanakan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan santri dalam berbagai mata pelajaran. Selama lima hari pelaksanaan, para santri akan mengikuti ujian yang mencakup berbagai bidang studi, termasuk ilmu agama, bahasa Arab, matematika, dan ilmu pengetahuan umum.

Kepala SMA eLKISI, Ustadz Gunanto Amintoko, menyatakan bahwa asesmen ini juga menjadi momen penting untuk mengevaluasi metode pengajaran yang telah diterapkan. “Kami berharap melalui ujian ini, kami dapat melihat sejauh mana efektivitas metode pembelajaran yang kami gunakan dan melakukan perbaikan jika diperlukan,” ujarnya.

Suasana Ujian Kelas 7 Kader Ulama’

Para santri diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti ujian dengan penuh semangat. Hasil dari asesmen ini akan menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan perkembangan akademik mereka. (zan)

Suasana Ujian Kelas 12 Reguler di Masjid Putri

Dewan Dakwah, Rumah Besar Kader M. Natsir.

0

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Jawa Timur)

Ketokohan M. Natsir, seorang pahlawan nasional, bapak NKRI penggagas mosi integral yang juga pernah menjadi ketua Masyumi dan Perdana Menteri ini tidak diragukan lagi ketokohannya oleh bangsa Indonesia tak terkecuali kaum muslimin.

Kader-kader beliau bertebaran di mana-mana, baik di pemerintahan, legislatif, di ormas-ormas Islam maupun di kampus.

Hal ini dapat difahami karena M. Natsir selain sebagai seorang politikus yang negarawan, beliau adalah seorang guru yang ulama. Beliau tidak hanya membina masjid saja tetapi beliau juga mendirikan universitas dan rumah sakit yang hingga kini semuanya masih ada dan eksis.

Kondisi seperti ini harus difahami dan dimaklumi oleh seluruh kader M. Natsir dan kader-kader dari kader-kader beliau.

Rumah besar yang beliau bangun untuk Ummat dan kader-kader beliau itu adalah Dewan Dakwah atau Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

Dewan Dakwah sebagai rumah besar harus menjadi tempat berkumpul bagi semua kader. Sehingga sangat tidak diharapkan jika (pengurus) Dewan tidak menganggap kader-kadernya yang ada di mana-mana.
Di rumah ini, segala persoalan Ummat dan bangsa bisa didiskusikan untuk dicarikan solusi. Duduk bareng ala M. Natsir dengan posisi berdiri sama tinggi duduk sama rendah.

Masalah kebangsaan bagi kader M. Natsir sudah selesai. Keputusan M. Natsir dengan mosi integralnya adalah mengakhiri polemik tentang kebangsaan. NKRI. Adapun kalau masih ada kekurangan di sana sini bukan alasan untuk dihancurkan tetapi diperlukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang masih ada.

Dakwah yang menjadi pekerjaan utama Dewan Dakwah adalah upaya untuk menyelamatkan Ummat, bangsa dan negara. Dakwah tidak mencela. Dakwah tidak merusak. Dakwah tidak memusuhi. Dakwah tidak merendahkan orang lain. Dakwah adalah menyeru kepada kebaikan (jalan Alloh) dengan hikmah dan mauidhah hasanah.
Semoga tulisan singkat ini menjadi renungan kita bersama. Yuk, kembali ke rumah besar kita.

KH Farhur Rahman (Ketua Dewan Dakwah Jatim)

Kuatkan Ketahanan Pangan, Ponpes eLKISI Tanam Jagung

0

Mojokerto, 19 Februari 2025 – Menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan disebutkan bahwa Ketahanan Pangan adalah “kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”.

Berdasarkan peraturan tersebut maka pangan merupakan hak asasi manusia yang harus dipenuhi ketersediaannya, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI sebagai lembaga pesantren berbasis edukasi dan sosial keummatan, mempunyai kepedulian terhadap masalah-masalah pendidikan dan keummatan.

Di antara bentuk kepedulian tersebut, dengan lahan yang cukup memadai maka eLKISI memanfaatkan setiap jengkal tanahnya untuk tanaman yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Tanaman buah, sayur, tanaman untuk produk industri cukup menjadi andalan. Tanaman sayur untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga besar pesantren, begitu pula tanaman buah.

Lahan Perkebunan dan Pertanian Ponpes eLKISI Mojokerto

Tanaman buah dan sayur yang tumbuh subur di eLKISI cukup bermanfaat untuk edukasi dan hiburan.

“Saya kira kacang panjang itu buahnya di dalam tanah, Ustadzah”, begitu celetuk seorang santri saat diajak memanen kacang panjang.

Begitu pula saat para santri mengetahui pohon juwet saat berbuah. Baru tahu buah juwet saat mereka mondok di eLKISI.

Selain bermanfaat untuk edukasi tanaman-tanaman tersebut juga sekaligus menjadi hiburan. Banyak sekali buah-buah yang sudah dipanen sebelum matang.

Tidak heran kalau pisang, rambutan, jambu, nangka, kelengkapan, belimbing dan lainnya sudah dipetik sebelum benar-benar ada rasanya.

Di antara sekian banyak tanaman tersebut, saat ini Ponpes Islamic Center eLKISI sedang menanam jagung dan tebu yang sebagian ditanam disekitar asrama putri.

Di samping untuk memenuhi himbauan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, tanaman ini akan dimanfaatkan untuk santri, asatidzah maupun jamaah. Mereka bisa bakar-bakar jagung yang tentunya akan membangun kedekatan satu sama yang lain. (tin)