Home Blog Page 7

Bahagia dengan Ramadhan

0

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Ramadhan sebentar lagi hadir. Orang-orang yang beriman menantinya dengan penuh harap dosa-dosanya diampuni dan mendapatkan pahala kebaikan yang melimpah.

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Bulan ini bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang meningkatkan ketakwaan, berbagi dengan sesama, serta memperbanyak ibadah dan kebaikan.

Ramadhan membawa kebahagiaan bagi umat Muslim, baik dari segi spiritual, sosial, maupun kesehatan.

Kebahagiaan Spiritual

Ramadhan menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ilallah) .
Ibadah seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan berdoa memberikan ketenangan batin dan kebahagiaan. Dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, hati menjadi lebih tenang dan damai.

Kebahagiaan Sosial

Ramadhan membangkitkan jiwa simpati dan empati bagi pelakunya. Bulan Ramadhan juga mempererat tali silaturahim. Buka puasa (ifthar) bersama, berbagi takjil, dan memberi sedekah kepada fakir miskin adalah kegiatan yang meningkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Kebahagiaan sejati tidak hanya dirasakan sendiri, tetapi juga ketika melihat orang lain tersenyum karena kebaikan kita.

Kebahagiaan dari Segi Kesehatan

Secara medis, puasa di bulan Ramadhan memiliki manfaat kesehatan, seperti detoksifikasi tubuh, mengontrol pola makan, dan meningkatkan metabolisme. Dengan tubuh yang lebih sehat, seseorang bisa lebih produktif dan merasa lebih bahagia.

Kesimpulan
Bahagia di bulan Ramadhan tidak hanya berasal dari makanan berbuka atau hadiah lebaran, tetapi juga dari peningkatan ibadah, kebersamaan dengan keluarga dan teman, serta manfaat kesehatan yang didapatkan. Dengan menjalani Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, kita dapat merasakan kebahagiaan yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat.

Visitasi Pengawas Dinas Pendidikan Tingkatkan Kualitas Pembelajaran di SMP eLKISI

0

Mojokerto, 26 Februari 2025 – SMP eLKISI menerima kunjungan visitasi dari Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Drs. Sunartono, MM, pada Rabu (26/2) di Ruang Briefing Pondok Pesantren eLKISI. Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi dan menilai administrasi pembelajaran para guru sesuai dengan standar Kurikulum Merdeka.

Dalam sambutannya, Drs. Sunartono, MM menyampaikan pentingnya standar instrumen pendampingan akademik administrasi pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. “Kegiatan ini bukan sekadar penilaian, tetapi upaya bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMP eLKISI,” ujarnya.

Para guru mengikuti kegiatan visitasi dengan serius

Setelah pemaparan materi, pengawas melakukan pemeriksaan terhadap berkas administrasi pembelajaran para guru. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait kelengkapan dokumen.

Drs. Sunartono memberikan arahan serta solusi praktis agar administrasi pembelajaran dapat memenuhi standar yang ditetapkan. “Kami mengapresiasi SMP eLKISI karena sering melibatkan pihak Dinas dalam berbagai kegiatan. Hal ini membuat kami semakin mengenal eLKISI,” tambahnya.

Kepala SMP eLKISI, Suciati, M.Pd, dalam kesempatan yang sama, menyambut baik visitasi ini. “Pendampingan dari pengawas sangat penting untuk meng-upgrade kompetensi para guru dalam mendidik santri. Kami berharap para guru dapat menjadi pendidik yang handal dan berkarakter,” tuturnya.

Foto bersama Guru SMP eLKIIS bersama Pengawas dari Dinas Pendidikan

Kegiatan visitasi berlangsung hangat dan interaktif, diakhiri dengan sesi tanya jawab antara pengawas dan para guru untuk membahas permasalahan yang dihadapi di lapangan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kebersamaan dan komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan para guru SMP eLKISI dapat terus memperbaiki dan menyempurnakan administrasi pembelajaran sesuai dengan standar Kurikulum Merdeka. Harapannya, peningkatan ini dapat berdampak positif pada proses belajar mengajar, sehingga menghasilkan lulusan yang berkompeten dan berakhlak mulia. (AZ)

Al Azhar Layani Paket Belajar Bahasa Arab Singkat

0

Ketika menyebut Al Azhar, pikiran kita adalah kuliah. Apakah kuliah S1, S2, atau S3. Ternyata tidak demikian. Tidak semua anak Indonesia yang datang di Al-Azhar Kairo langsung kuliah di Al-Azhar, tetapi mereka ada yang belajar di ma’had bu’uts, ada yang di SMA Al-Azhar, bahkan di Ma’had Al-Azhar atau Al-Azhar Institute for Teaching Arabic to Non Native Speaker.

Bagi para orang tua harus berhati-hati jika mau mengirimkan anak belajar di Al-Azhar. Ada mediator yang hanya sekedar membawa calon mahasiswa ke Mesir. Sampai di Mesir dikemanakan terkadang tidak jelas. Harusnya mereka didaftarkan di Universitas Al-Azhar tetapi masuk di Ma’had Bu’uts. Akhirnya sampai bertahun-tahun belum masuk kuliah.

Foto : Dr. KH. Fathur Rohman, M. PdI, Dr. Abdulloh (Kepala Al-Azhar Institute) dan Syekh Ahmad Abdul Adhim (Mudier Azhari eLKISI),

Tetapi ada juga yang datang di Al-Azhar untuk kepentingan belajar bahasa Arab. Mereka biasanya langsung di Ma’had Al-Azhar atau Al-Azhar Institute dengan jangka waktu dua pekan, sebulan, dua bulan dan seterusnya tergantung programnya.

Lembaga yang dipimpin oleh Dr. Abdullah ini melayani pelajar dari mana saja, termasuk dari Indonesia.

Pelajar Indonesia dari Purwokerto (Jateng) yang sedang belajar di Al-Azhar Institute

Saat berkunjung ke Al-Azhar Institute kami menjumpai ada empat kelas (rombel) yang terdiri dua kelas putra dan dua kelas putri. Mereka langsung dibimbing oleh ustadz yang berasal dari Mesir. Ini program yang menarik.(fat)

Amr bin Ash Seorang Sahabat yang Negarawan

Amr bin Ash (ʿAmr ibn al-ʿĀṣ) adalah salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang terkenal sebagai panglima perang dan negarawan ulung.

Beliau lahir sekitar tahun 573 M di Makkah dari suku Quraisy. Sebelum masuk Islam, ia adalah salah satu penentang utama Nabi Muhammad dan pernah berusaha menghalangi penyebaran Islam, termasuk dengan mencari perlindungan di Abisinia (Ethiopia). Namun, pada tahun 629 M, ia masuk Islam bersama Khalid bin Walid dan Utsman bin Talhah.

Sebagai panglima, Amr bin Ash dikenal karena strategi militernya yang cerdik. Ia memimpin pasukan Muslim dalam beberapa ekspedisi penting, termasuk Perang Yarmuk (636 M) yang membuka jalan bagi penaklukan Syam.

Keberhasilannya yang paling menonjol adalah penaklukan Mesir pada tahun 640 M di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab. Setelah menaklukkan Mesir, ia diangkat sebagai gubernur dan mendirikan kota Fustat, cikal bakal Kairo.

Di masa Khalifah Utsman bin Affan, ia sempat dicopot dari jabatan gubernur Mesir tetapi kembali berperan penting dalam politik saat terjadi konflik antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan.

Ia menjadi salah satu tokoh dalam Peristiwa Tahkim (arbitrase) setelah Perang Shiffin (657 M), yang berujung pada pengukuhan kekuasaan Muawiyah.

Amr bin Ash wafat sekitar tahun 664 M di Mesir. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam, baik sebagai penakluk, diplomat, maupun gubernur yang membangun fondasi awal pemerintahan Islam di Mesir. (fr)

Sekilas tentang Imam Syafi’i & Pesan Beliau kepada Penuntut Ilmu

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i. Beliau lahir pada
150 H / 767 M di Gaza, Palestina dan wafat pada 204 H / 820 M di Kairo, Mesir. Beliau adalah pendiri Mazhab Syafi’i.

Imam Syafi’i adalah salah satu dari empat imam besar dalam fiqih Islam. Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang memiliki kecerdasan luar biasa, menguasai bahasa Arab, hadis, fiqih, serta ushul fiqih.

Beliau adalah murid Imam Malik dan juga sempat berguru kepada murid-murid Imam Abu Hanifah.

Imam Syafi’i berjasa dalam mengembangkan metode istinbat hukum yang sistematis dan menjadi dasar bagi mazhab Syafi’i.

Pesan-Pesan Imam Syafi’i kepada Penuntut Ilmu

1. Keikhlasan dalam Menuntut Ilmu

اَلْعِلْمُ نُوْرٌ، وَنُوْرُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصٍ.

“Ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat.”

2. Sabar dalam Menuntut Ilmu

مَنْ لَمْ يَذُقْ مُرَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً، تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ.

“Barang siapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar walau sesaat, ia akan menanggung kebodohan seumur hidup.”

3. Menghormati Guru

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَفْتَحَ اللَّهُ قَلْبَهُ، فَعَلَيْهِ بِالْإِكْثَارِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ، وَتَرْكِ الْمَعَاصِي، وَمَحَبَّةِ الصَّالِحِيْنَ.

“Barang siapa yang ingin dibukakan hatinya oleh Allah, maka hendaklah ia banyak berdzikir, meninggalkan dosa, dan mencintai orang saleh (termasuk guru).”

4. Mengamalkan Ilmu

لَيْسَ الْعِلْمُ مَا حُفِظَ، إِنَّمَا الْعِلْمُ مَا نَفَعَ.

“Ilmu itu bukan yang hanya dihafal, tetapi ilmu adalah yang memberi manfaat.”

5. Menjauhi Sifat Sombong

لَا تَدَّعِ الْعِلْمَ، فَإِنَّ الْعِلْمَ بَحْرٌ لَا سَاحِلَ لَهُ.

“Jangan engkau merasa telah memiliki ilmu, karena ilmu itu tak berbatas seperti lautan.”

6. Berteman dengan Orang Shalih

إِذَا صَاحَبْتَ فَصَاحِبْ حَلِيْمًا ذَا عَقْلٍ، لَا صَاحِبًا جَاهِلًا تُؤْذَى مِنْهُ، فَإِنَّ اللَّبِيْبَ بِاللَّبِيْبِ سَعِيْدٌ، وَالْجَاهِلُ بِالْجَاهِلِ يُشْقَى.

“Jika engkau berteman dengan orang berakal, maka ia akan membimbingmu. Tetapi jika engkau berteman dengan orang bodoh, maka ia akan menyakitimu. Orang cerdas akan bahagia dengan sesamanya, sementara orang bodoh akan saling menyusahkan.”

7. Doa untuk Menuntut Ilmu

شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوءَ حِفْظِي، فَأَرْشَدَنِي إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي، وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُوْرٌ، وَنُوْرُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصٍ.”

“Aku mengadu kepada guruku, Waki’, tentang buruknya hafalanku. Maka ia menasihatiku agar meninggalkan maksiat, dan memberitahuku bahwa ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat.”

Semoga pesan-pesan ini menjadi motivasi bagi kita dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya dengan ikhlas.

Makam Imam Syafi’i

Jasad Fir’aun Diselamatkan

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Kisah Fir’aun dalam Al-Qur’an

Fir’aun adalah salah satu tokoh yang paling sering disebut dalam Al-Qur’an, dikenal sebagai raja zalim yang menentang Allah dan menindas Bani Israil. Kisahnya terutama berkaitan dengan Nabi Musa AS, yang diutus untuk mengajak Fir’aun dan kaumnya beriman kepada Allah. Namun, Fir’aun menolak dan akhirnya dibinasakan oleh Allah SWT di Laut Merah.

  1. Fir’aun: Penguasa yang Zalim

Fir’aun dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai penguasa yang sangat sombong dan kejam. Ia menindas Bani Israil dengan memperbudak mereka dan membunuh anak laki-laki yang baru lahir.

إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي ٱلْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَآئِفَةًۭ مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَآءَهُمْ وَيَسْتَحْيِۦ نِسَآءَهُمْ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ

“Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah-belah. Ia menindas segolongan dari mereka dengan menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qasas : 4)

Fir’aun merasa dirinya sebagai Tuhan dan memaksa rakyatnya untuk menyembahnya. Ia berkata:

فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ

“Lalu ia (Fir’aun) berkata, ‘Akulah tuhanmu yang paling tinggi.'” (QS. An-Nazi’at: 24)

  1. Nabi Musa AS Diutus untuk Menyeru Fir’aun

Allah mengutus Nabi Musa AS untuk mengajak Fir’aun dan kaumnya kepada tauhid. Allah berfirman kepada Musa dan saudaranya, Harun AS:

ٱذْهَبَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ ۝ فَقُولَا لَهُۥ قَوْلًۭا لَّيِّنًۭا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia sadar atau takut.” (QS. Thaha: 43-44)

Namun, Fir’aun menolak dakwah Nabi Musa dan justru menuduhnya sebagai tukang sihir. Ia juga mengadakan pertandingan sihir untuk melawan mukjizat Nabi Musa. Dengan izin Allah, tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular besar yang menelan semua sihir para penyihir Fir’aun.

  1. Keangkuhan Fir’aun dan Azab Allah

Meskipun melihat berbagai mukjizat Nabi Musa, Fir’aun tetap sombong dan enggan beriman. Ketika Nabi Musa dan Bani Israil hendak meninggalkan Mesir, Fir’aun mengejar mereka dengan bala tentaranya. Allah kemudian membelah Laut Merah untuk menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya. Namun, ketika Fir’aun dan pasukannya masuk ke dalam laut, air laut kembali menutup dan menenggelamkan mereka.

فَأَتْبَعُوهُم مُّشْرِقِينَ ۝ فَلَمَّا تَرَآءَا ٱلْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ ۝ قَالَ كَلَّآ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ ۝ فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍۢ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ

“Lalu mereka (Fir’aun dan tentaranya) mengejar mereka di waktu matahari terbit. Ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, ‘Kita pasti akan tersusul.’ Musa menjawab, ‘Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’ Lalu Kami wahyukan kepada Musa, ‘Pukullah laut itu dengan tongkatmu!’ Maka terbelahlah laut itu dan setiap belahan seperti gunung yang besar.” (QS. Asy-Syu’ara: 60-63)

Saat Fir’aun hampir tenggelam, ia baru menyatakan keimanannya, tetapi sudah terlambat.

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ ۝ ءَآلـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ

“Hingga ketika Fir’aun hampir tenggelam, ia berkata, ‘Aku beriman bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.’ (Allah berfirman), ‘Apakah sekarang (baru beriman), padahal sebelumnya engkau selalu dalam kemaksiatan dan termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?'” (QS. Yunus: 90-91)

Setelah Fir’aun mati, Allah menyelamatkan jasadnya sebagai pelajaran bagi manusia.

فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةًۭ ۚ وَإِنَّ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُون

“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu. Namun, banyak dari manusia tetap lalai terhadap tanda-tanda (kekuasaan) Kami.” (QS. Yunus:92)

Kesimpulan

Kisah Fir’aun dalam Al-Qur’an adalah pelajaran besar tentang bahaya kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran. Fir’aun yang menolak seruan Nabi Musa akhirnya dibinasakan oleh Allah. Kisah ini mengajarkan bahwa kekuasaan dan harta tidak ada artinya jika tidak diiringi dengan keimanan. Allah telah menunjukkan banyak tanda kebesaran-Nya, tetapi Fir’aun tetap membangkang hingga akhirnya menerima azab yang pedih.

Pelajaran dari Kisah Fir’aun:

  1. Kesombongan membawa kehancuran.
  2. Allah selalu membela kebenaran dan orang-orang yang beriman.
  3. Bertaubat harus dilakukan sebelum terlambat.
  4. Allah memberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya sebagai pelajaran bagi umat manusia.

Sejarah Kedekatan Rasulullah SAW dengan Mesir

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Berbicara Mesir tidak terlupakan dengan Al Azhar Asy Syarif.
Akan tetapi satu hal yang harus kita ketahui bahwa Mesir memiliki hubungan historis yang cukup erat dengan Rasulullah ﷺ, meskipun beliau tidak pernah berkunjung langsung ke negeri tersebut.

Kedekatan ini terlihat dalam beberapa aspek, seperti hubungan keluarga, peristiwa dakwah, dan peran Mesir dalam perkembangan Islam.

  1. Hubungan Rasulullah ﷺ dengan Mesir melalui Istri Beliau

Salah satu bukti kedekatan Rasulullah ﷺ dengan Mesir adalah pernikahan beliau dengan Maria al-Qibthiyyah (مارية القبطية), seorang wanita dari Mesir yang dihadiahkan kepada Rasulullah oleh Muqawqis, penguasa Mesir saat itu.

Maria al-Qibthiyyah dan Hadiah dari Mesir
Pada tahun ke-6 Hijriyah, Rasulullah ﷺ mengirim surat dakwah kepada berbagai pemimpin dunia, termasuk Muqawqis, pemimpin Romawi di Mesir. Muqawqis tidak masuk Islam, tetapi ia tetap menghormati Rasulullah dan mengirimkan beberapa hadiah, yaitu:

  1. Maria al-Qibthiyyah – yang kemudian menjadi istri Rasulullah ﷺ.
  2. Sirin – saudari Maria yang dinikahkan dengan Hassan bin Tsabit.
  3. Seekor bagal putih bernama Duldul – yang digunakan Rasulullah ﷺ dalam perjalanan.
  4. Pakaian dan berbagai hadiah lainnya.

Dari pernikahan dengan Maria al-Qibthiyyah, Rasulullah ﷺ dikaruniai seorang putra bernama Ibrahim, meskipun ia meninggal saat masih bayi.

  1. Kedekatan Rasulullah ﷺ dengan Mesir dalam Al-Qur’an dan Sejarah Islam

Mesir dalam Al-Qur’an
Allah SWT menyebut Mesir dalam beberapa ayat Al-Qur’an, terutama dalam kisah Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan Bani Israil. Salah satu ayat yang menunjukkan keistimewaan Mesir adalah firman Allah SWT:

ادْخُلُوْا مِصْرَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۗ

“Masuklah ke negeri Mesir. Insyaallah dalam keadaan aman.” (QS. Yusuf : 99)

Ayat ini menunjukkan bahwa Mesir adalah negeri yang diberkahi dan menjadi tempat perlindungan bagi para nabi terdahulu.

Doa Rasulullah ﷺ untuk Mesir
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا فَتَحْتُمْ مِصْرَ فَاسْتَوْصُوا بِالْقِبْطِ خَيْرًا، فَإِنَّ لَهُمْ ذِمَّةً وَرَحِمًا

“Jika kalian menaklukkan Mesir, maka perlakukanlah penduduknya dengan baik, karena mereka memiliki hak perlindungan dan hubungan kekerabatan dengan kita.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ memiliki perhatian khusus terhadap rakyat Mesir, terutama karena hubungan melalui Maria al-Qibthiyyah.

  1. Peran Mesir dalam Perkembangan Islam setelah Rasulullah ﷺ

Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Mesir menjadi salah satu pusat peradaban Islam yang penting. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Mesir ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Amr bin Ash pada tahun 20 Hijriyah (640 M). Sejak saat itu, Mesir menjadi bagian dari dunia Islam dan memainkan peran besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.

Bangunan Benteng Amr bin Ash di Mesir

Kesimpulan

Meskipun Rasulullah ﷺ tidak pernah mengunjungi Mesir secara langsung, beliau memiliki hubungan erat dengan negeri tersebut melalui pernikahan dengan Maria al-Qibthiyyah, doa untuk penduduk Mesir, serta pengakuan akan peran penting Mesir dalam sejarah Islam. Hingga kini, Mesir tetap menjadi salah satu pusat keilmuan Islam, dengan institusi seperti Al-Azhar yang berperan besar dalam penyebaran ajaran Islam.

Salah satu sikap Tawadhu Santri, Potong Rambut sesuai dengan peraturan pesantren

(Mojokerto, 25 Februari 2025) – Ponpes eLKISI Mojokerto menerapkan aturan wajib potong rambut bagi para santri. Kebijakan ini diterapkan untuk menjaga kedisiplinan, ketawadhuan, kerapihan, serta menanamkan nilai kebersihan yang menjadi bagian dari ajaran agama islam.

Aturan ini sudah menjadi tradisi yang harus dipatuhi oleh seluruh santri. Potong rambut bukan hanya soal penampilan, tapi juga mencerminkan ketawadhuan, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab santri terhadap diri mereka sendiri.

Kewajibkan seluruh santri laki-laki untuk menjaga rambut tetap pendek dan rapi, sementara santri perempuan diharuskan menjaga kebersihan rambut dengan tatanan yang sopan sesuai dengan syariat Islam.

Kegiatan potong rambut biasanya dilakukan secara berkala. Santri yang melanggar aturan ini akan mendapatkan teguran atau sanksi ringan sesuai dengan peraturan yang berlaku di pesantren.

Potong Rambut Santri
Potong Rambut Santri

Beberapa santri mengungkapkan bahwa mereka memahami maksud dari aturan tersebut. “Awalnya kurang nyaman, tapi lama-lama mengerti bahwa ini untuk melatih kedisiplinan dan sikap tawadhu sebagai santri.”

Orang tua santri pun mendukung kebijakan ini. “Sebagai orang tua, mendukung penuh aturan ini. Selain menjaga penampilan, ini juga melatih anak-anak untuk hidup teratur.”

Pihak pesantren berharap, dengan adanya aturan wajib potong rambut ini, para santri tidak hanya tampil rapi, tetapi juga memiliki sikap disiplin yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan pesantren maupun di masyarakat.

Orang yang Merugi dan Bangkrut Menurut Islam

Oleh : Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I
Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Untung dan rugi di dalam Islam, tidak hanya diukur dari segi materi, tetapi juga dari sisi spiritual dan amal perbuatan.

Al-Qur’an dan hadis banyak menjelaskan tentang siapa yang tergolong sebagai orang yang merugi dan bangkrut.

Orang yang Merugi dalam Islam

Orang yang merugi adalah mereka yang hidup di dunia namun kehilangan nilai keberkahan dan kebahagiaan sejati di akhirat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًاۗ ۝١٠٣اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا ۝١٠٤

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah perlu kami beri tahukan orang-orang yang paling rugi perbuatannya kepadamu?” (Yaitu) orang-orang yang sia-sia usahanya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. Al Kahfi : 103-104)

Orang yang merugi adalah mereka yang merasa telah melakukan kebaikan, tetapi ternyata amalnya tidak bernilai di sisi Allah karena tidak sesuai dengan tuntunan-Nya.

Orang yang Bangkrut Menurut Islam

Ketika ngomong bangkrut, banyak orang cenderung terarah pada perniagaan. Dalam Islam, orang yang bangkrut bukanlah mereka yang kehilangan harta benda, tetapi mereka yang kehilangan amal kebaikan karena perbuatan buruknya terhadap sesama.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ، فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ، قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Tahukah kalian siapa yang disebut sebagai orang yang bangkrut?” Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham maupun harta benda.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi dia juga membawa dosa karena pernah mencaci maki, menuduh tanpa bukti, memakan harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Maka, kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang-orang yang dizaliminya. Jika kebaikannya habis sebelum dosa-dosanya terbayar, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa kebangkrutan yang sesungguhnya adalah ketika seseorang kehilangan semua pahala amalnya karena perbuatan buruk terhadap orang lain.

Jadi, di dalam Islam, orang yang merugi bukan hanya mereka yang kehilangan harta duniawi, tetapi mereka yang kehilangan nilai amal di sisi Allah SWT.

Sementara itu, orang yang bangkrut adalah mereka yang awalnya memiliki banyak pahala, tetapi akhirnya kehilangan semuanya karena perbuatan buruk kepada sesama manusia. Oleh karena itu, setiap Muslim harus berhati-hati dalam bertindak agar tidak termasuk dalam golongan orang yang merugi dan bangkrut di akhirat.

Wallohu a’lam bishshiwab.

Santri SD Alam Islami eLKISI Borong Piala di Event Kompetisi Anak Berprestasi

Mojokerto, 24 Februari 2025 – Santri Sekolah Dasar (SD) Alam Islami eLKISI kembali mencatatkan prestasi gemilang di ajang Kompetisi Anak Berprestasi yang digelar pada hari Sabtu, 23 Februari 2025 di Balai Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Cendekia Event Organizer ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai sekolah di wilayah Mojokerto ini menjadi ajang unjuk gigi bagi generasi muda yang memiliki bakat di berbagai bidang, seperti tahfidz, seni dan akademik.

SD Alam Islami eLKISI, yang dikenal dengan pendekatan pendidikan berbasis nilai-nilai islami akademik dan karakter, berhasil membawa pulang berbagai piala bergengsi dari kompetisi tersebut.

Dalam kategori olimpiade matematika dan bahasa inggris santri SD Alam Islami eLKISI berhasil meraih juara pertama. Selain itu, dalam lomba mewarnai, santri SD eLKISI juga berhasil menyabet juara pertama.

Tidak hanya di bidang akademik dan seni, santri SD Alam Islami eLKISI juga berhasil meraih prestasi di bidang tahfidz Al Qur’an..

Kepala SD Alam Islami eLKISI, Ustadz Syaikhu Abdul Amin, S.S., M.Pd.I, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh para santri.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Ini adalah bukti bahwa dengan pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman yang kuat, anak-anak tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam berbagai bidang lain,” katanya.

Berikut merupakan nama-nama santri SD Alam Islami eLKISI yang meraih juara dalam event tersebut:
1. Indirarifva Kurnia – Kelas 6 (Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris)

2. Nafisah Shakira – Kelas 3 (Juara 1 Olimpiade Matematika)

3. Rahmanisa Irfati – Kelas 3 (Juara 1 Lomba Mewarnai), (Juara Harapan 2 Lomba Tahfidz), (Juara Harapan 3 Olimpiade Matematika)

4. Lissya A. Yolanda – Kelas 3 (Juara 2 Olimpiade IPAS)

5. Fatimah Jihan Raisyah – Kelas 2 (Juara 2 Olimpaide Matematika)

6. Abdullah Azmi Al Khazin – Kelas 3 (Juara 3 Olimpiade Matematika)

7. Shafia Firdausi – Kelas 3 (Juara 3 Olimpiade Bahasa Inggris)

8. Khalisa Ilmy Kaafah – Kelas 6 (Juara 3 Olimpiade IPAS)

9. Niken Putri R. – Kelas 6 (Juara Harapan 1 Olimpiade IPAS)

10. Naura Khairina S. – Kelas 4 (Juara Harapan 1 Olimpiade Matematika)

11. Dafina Salwa P. – Kelas 6 (Juara Harapan 1 Olimpiade Bahasa Inggris)

12. Naswa Salsabila – Kelas 6 (Juara Harapan 1 Lomba Tahfidz)

13. Nathania Dinda – Kelas 6 (Juara Harapan 2 Lomba Tahfidz)

14. Hafsha Sidqy – Kelas 4 (Juara Harapan 2 Olimpiade Matematika)

Dengan semangat yang tinggi dan prestasi yang luar biasa, para santri SD Alam Islami eLKISI semakin membuktikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan di masa depan, serta menjadi inspirasi bagi teman-teman mereka untuk terus berprestasi. [jo]

Kiai Fathur Rohman Sambangi Alumni Ponpes eLKISI di Al Azhar Mesir

0

Mesir, 24 Februari 2025 – Sebanyak empat puluh orang lebih alumni eLKISI yang berada di Al Azhar pada Ahad (23/2) 2025) diundang makan bersama oleh pengasuh Ponpes eLKISI di hotel Barj Sarah Cairo Mesir.

Pada kesempatan silaturrahim ini para santri mendapatkan tausyiah dari Syekh Ahmad Abdul Adhim, Dr. KH. Fathur Rohman, M. PdI (pengasuh eLKISI), dan ust. Pizarro (relawan Laznas Dewan Dakwah) .

Foto bersama Santri Putra Alumni eLKISI yang Kuliah di Al Azhar Kairo Mesir

Kegiatan yang bersifat spontanitas ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan makan malam dengan menu Indonesia.

“Selama antum di Al Azhar, belajar yang serius, bikin koneksi (sering silaturrahim) dengan dosen dan masyayikh, kuatkan ukhuwah dengan saling mengingatkan antar teman.” Pesan Kyai Fathur.

Foto bersama Santri Putra Alumni eLKISI yang Kuliah di Al Azhar Kairo Mesir

Sementara itu ust Pizarro mengingatkan bahwa Al Azhar dan Mesir punya sejarah khusus bagi bangsa Indonesia. “Mesir adalah satu-satunya negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.”tambah Ustadz yang lagi nyelesaikan program doktornya di Malaysia. (fr)

Ramadhan 2025, Tiga Ratus Santri Ponpes eLKISI Siap Bertugas Dakwah di Dalam dan Luar Negeri

0

Mojokerto, 24 Februari 2025 – Menyambut bulan suci Ramadhan 2025, Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI akan mengirimkan sekitar 300 santri untuk bertugas dalam kegiatan Praktik Dakwah Ramadhan (PDR) baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Langkah ini merupakan bagian dari program unggulan pesantren yang bertujuan untuk memperluas penyebaran dakwah I=islam melalui keterlibatan aktif santri dalam berbagai misi sosial dan keagamaan.

Semangat santri elkisi ikuti prosesi pelepasan program PDR

Salah satu pengasuh Ponpes eLKISI, Ustadz Dr. Hairul Warizin, S.E., M.M, menjelaskan bahwa kegiatan dakwah ini diadakan sebagai bentuk nyata pengembangan potensi para santri dalam menyebarkan ajaran islam.

Kegiatan praktik dakwah ini melibatkan santri putra dan putri dari berbagai tingkat, mulai kelas 8 SMP hingga kelas 12 SMA.

“Kami percaya bahwa dengan mengirimkan santri ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri (Singapura) mereka dapat memberikan kontribusi besar dalam membagikan ilmu dan nilai-nilai islam yang damai,” ungkap Ustadz Hairul Warizin dalam acara pelepasan santri praktik dakwah ramdhan, Senin (24/2).

Dr. Hairul Warizin, S.E., M.M Salah Satu Pengasuh Ponpes eLKISI Mojokerto

Sebanyak 300 santri ini akan ditempatkan di berbagai daerah di dalam negeri seperti daerah terpencil yang belum banyak terjangkau pendidikan agama, maupun di luar negeri, termasuk negara-negara dengan komunitas muslim yang sedang berkembang.

“Selain berdakwah, mereka juga akan terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, seperti membantu kegiatan masyarakat sekitar, mengajar di TPQ dan sekolah, menjadi marbot di masjid atau musholla, dan lain-lain,” tambahnya.

Suasana Hadirin di Pelepasan Santri Tugas Dakwah Ramadhan

Dengan program dakwah ini, Ponpes eLKISI berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi umat islam di seluruh dunia, sekaligus menjadikan santri sebagai contoh perubahan yang membawa misi damai dan islam yang rahmatan lil’alamin.

Keberangkatan 300 santri ini diharapkan dapat membawa dampak yang besar, baik bagi pengembangan ilmu agama di masyarakat, maupun dalam mempererat tali persaudaraan antar umat islam di dunia. [jo]